Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pencarian Balita Hanyut di Selokan Terkendala Eceng Gondok, Orang Tua Asuh Gelisah: Sampai Subuh

Awal balita tersebut berjalan mendekati selokan lalu terperosok hingga hanyut terbawa arus.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA - Tribun Jatim Network/Bobby Constantine
Balita di Surabaya hanyut di selokan saat bermain hujan-hujanan, pencarian masih berjalan 

TRIBUNJATIM.COM - Video yang merekam detik-detik balita hanyut di selokan di Surabaya, Jawa Timur, beredar viral di media sosial.

Tampak dalam video, balita tersebut sedang bermain di gang perumahan dengan seorang anak perempuan dan laki-laki.

Terlihat juga kondisi cuaca sedang hujan dengan kondisi jalanan yang tergenang air.

Baca juga: Wajah Vadel Badjideh Ditutup Stiker Monyet di Video Klip Radja, Ian Kasela Bantah Niatnya Melecehkan

Selokan yang berada di depan rumah warga pun dipenuhi aliran air.

Kemudian, terlihat balita tersebut berjalan mendekati selokan lalu terperosok hingga hanyut terbawa arus.

Lantas seperti apa peristiwa selengkapnya?

Dilansir dari Kompas.com, peristiwa ini terjadi di Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, pada Selasa (24/12/2024).

Korbannya berinisial MR yang masih berusia 3,5 tahun.

Kemudian, kakak korban yang melihat kejadian tersebut langsung bergegas kembali pulang ke rumah untuk mengabari orang tuanya.

Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sambodo menjelaskan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

Setelah hilang, warga setempat melakukan pencarian dengan memeriksa selokan di perkampungan, namun belum berhasil menemukan korban.

"Pencarian dari titik yang viral di video itu terus dilakukan. Karena dicurigai (korban) tersangkut, saluran itu lebarnya kurang lebih 50 hingga 60 sentimeter," jelas Slamet, Rabu (25/12/2024).

Kemudian ada warga yang mengaku melihat tubuh seorang anak kecil mengapung di sungai dekat lokasi.

Kendati demikian, saksi tersebut tidak berani menolong karena tidak bisa berenang.

Proses pencarian balita 3,5 tahun yang tenggelam di Babadan Surabaya terus dilakukan, Rabu (25/12/2024). Pada hari kedua proses pencarian, petugas memusatkan proses pencarian di Kali Makmur, kawasan Perumahan Royal Residence Surabaya.
Proses pencarian balita 3,5 tahun yang tenggelam di Babadan Surabaya terus dilakukan, Rabu (25/12/2024). (Tribun Jatim Network/Bobby Constantine)

Hingga Selasa malam, sekitar pukul 19.15 WIB, pihaknya bersama beberapa instansi unit kedaruratan; BPBD dan SAR, sedang melakukan pencarian terhadap bocah tersebut. 

"Mohon bersabar, kami masih melakukan pencarian," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com pada Selasa.

Petugas BPBD Surabaya lantas memutuskan untuk melanjutkan pencarian di sungai tersebut, namun hasilnya masih nihil.

"Karena keterbatasan jarak pandang saat malam hari dan cuaca, pencarian akan dilanjutkan pagi ini, pukul 07.00 WIB. Informasinya juga menurunkan perahu," tutup Kapolsek.

Baca juga: Kebocoran Cairan Kimia Soda Api Sebabkan Warga Luka & Motor Rusak, Perusahaan Siap Tanggung Kerugian

Proses pencarian balita 3,5 tahun yang tenggelam di Surabaya terus dilakukan hingga Rabu (25/12/2024).

Pada hari kedua proses pencarian, petugas memusatkan proses pencarian di Kali Makmur, kawasan Perumahan Royal Residence Surabaya.

Sungai yang berada sekitar dua kilometer dari korban awal jatuh ini menjadi pusat pencarian.

Karena lokasinya yang terhubung langsung dengan saluran box culvert Wiyung dan Saluran Babadan.

"Kami bersama Basarnas, kami memperluas pencarian ke Jalan Wiyung dan ke titik lokasi Kali Makmur," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro.

Selain Kali Makmur, muncul dugaan adanya korban hanyut ke arah rumah pompa Wiyung melalui saluran Wiyung.

"Sementara kami menyisir sungai ke arah Kali Makmur. Selanjutnya, kami akan melanjutkan pencarian ke arah Wiyung," katanya.

"Kami berkolaborasi dengan Basarnas, Tagana, relawan, dan seluruh stakeholder terkait," imbuh Agus.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melanjutkan proses pencarian balita tenggelam di Surabaya, Rabu pagi (25/12/2024). Proses pencarian diperluas mencapai Kali Makmur.
BPBD Surabaya bersama Basarnas melanjutkan proses pencarian balita tenggelam di Surabaya, Rabu (25/12/2024) pagi. (TribunJatim.com/Bobby Koloway)

Petugas menggunakan enam perahu karet dan menerjunkan puluhan petugas dalam pencarian ini.

Mereka juga mendirikan tenda di sekitar Kali Makmur sebagai lokasi posko pencarian.

Hebi mengakui, salah satu tantangan petugas di lapangan adalah eceng gondok yang memenuhi permukaan Kali Makmur.

"Biasanya kalau sudah 24 jam, korban akan mengapung. Namun ini belum terlihat karena juga adanya eceng gondok," kata Hebi.

Karenanya, BPBD Surabaya berkolaborasi dengan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Surabaya mengerahkan sejumlah alat berat.

Mereka terlebih dahulu membersihkan tumpukan eceng gondok di permukaan sungai.

"Kami melakukan pembersihan eceng gondok terlebih dahulu. Sementara masih belum terlihat untuk korbannya," katanya.

Selain eceng gondok, kendala petugas ada pada penyisiran di box culvert.

Penyisiran saluran tertutup akan dilakukan setelah menuntaskan proses pencarian di Kali Makmur.

"Ini belum kami lakukan penyisiran ke arah Wiyung. Karena, merupakan saluran tertutup. Setelah di sini, kami akan ke arah Wiyung," katanya.

Apabila hujan datang, pencairan akan dihentikan sementara karena potensi arus sangat deras.

"Sehingga, kami tidak merekomendasikan untuk proses pencarian," katanya.

Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya, Eko Apriyanto menambahkan, proses pencarian akan berlangsung selama tujuh hari ke depan.

"Tentu kami upayakan agar korban bisa ditemukan kurang dari 7 hari. Mudah-mudahan ini bisa segera ditemukan," kata Eko ditemui di tempat yang sama.

Proses pencarian masih fokus pada permukaan sungai dan belum menyiapkan opsi penyelaman.

Belum adanya kepastian soal titik utama korban, kondisi sungai yang cokelat keruh, hingga kekawatiran akan arus deras dasar sungai membuat petugas memfokuskan pada rescue permukaan air (water rescue).

Baca juga: Ayah Tak Percaya Hasil Tes DNA, Yakin Bayinya Tertukar di RS & Masih Hidup: Kayaknya Ada Manipulasi

Sementara itu, orang tua asuh korban, Wibi Harianto (50) mengatakan bahwa dirinya dan anggota keluarga lain turut mencari korban.

Selama ini, korban tinggal bersama dirinya di tempat kos, sementara orang tua kandung korban bekerja di Malaysia.

"Saya kerja di proyek perumahan, dijemput istri katanya MR hanyut ke selokan. Terus cari sama ini pakde sama pamannya," kata Wibi, Rabu (25/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Wibi mengungkapkan, keluarga yang tinggal dalam satu tempat kos tersebut terus melakukan pencarian hingga dini hari. 

Bahkan mereka tidak bisa tidur karena merasa kehilangan korban.

"Sampai subuh tadi, baru pulang mencari, sekitar pukul 04.00 WIB, enggak bisa tidur semua satu rumah," ujar dia. 

"Cari di selokan enggak ada, padahal dalamnya itu ukuranya enggak sampai 50 sentimeter," katanya menambahkan.

Kemudian, kata Wibi, BPBD Surabaya memperluas pencarian dengan menyusuri sungai di Perumahan Royal Residence. 

Dia meminta kepada petugas untuk ikut naik ke perahu karet. 

"Ya gimana, namanya orang tua, buah hati, kepikiran kalau enggak ikut cari, ditawari atau enggak ya pengin ikut," jelasnya.

Wibi mendapatkan informasi, petugas akan terus melakukan pencarian korban dalam satu pekan ke depan. 

Akan tetapi, dia berharap, anak asuhnya tersebut bisa segera ditemukan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved