Satu Keluarga di Kediri Keracunan
Update Kasus Keracunan Satu Keluarga di Kediri, Polisi Tetapkan Pasutri Jadi Tersangka
Update kasus keracunan satu keluarga di Ngancar, Kediri, polisi menetapkan pasangan suami istri jadi tersangka.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Satreskrim Polres Kediri menetapkan pasangan suami istri, MI (29) dan DA (31), sebagai tersangka dalam kasus keracunan satu keluarga di Dusun Sumberjo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Keduanya sebelumnya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri akibat insiden tersebut pada Jumat (13/12/2024) lalu.
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, melalui Kanit Pidana Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Hery Wiyono mengungkapkan, penahanan terhadap DA dilakukan pada Jumat (20/12/2024) usai dinyatakan sehat.
Sementara sang istri, MI ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pada Selasa (24/12/2024).
"Setelah dinyatakan sehat oleh pihak dokter, keduanya dibawa di Mapolres Kediri. Saat ini sudah resmi menjadi tersangka dan telah dilakukan penahanan di Mapolres Kediri," kata Ipda Hery, Kamis (26/12/2024).
Berdasarkan keterangan awal dan bukti dari saksi, keduanya diduga mencoba melakukan upaya mengakhiri hidup dengan memberikan racun tikus ke minuman susu dan menenggak bersama kedua anaknya.
Motif utama tindakan tersebut adalah tekanan ekonomi akibat utang yang menumpuk, termasuk pinjaman online (pinjol).
"Utang mereka mencapai Rp 10 juta dari beberapa akun pinjol, dengan rata-rata nominal Rp 2 juta per akun. Selain itu, ada utang lain di koperasi BPR. Tekanan dari pinjol, seperti ancaman penjara dan penyebaran foto pribadi, menjadi pemicu utama," jelas Ipda Hery.
Dari kejadian itu, anak bungsu yang masih berusia 2 tahun ditemukan meninggal dunia.
Sementara itu, salah satu anak korban, MD (8) yang merupakan anak pertama pasangan tersebut, kini dalam kondisi pulih dan dirawat oleh neneknya dengan pendampingan psikolog.
Baca juga: Dinsos Beri Pendampingan Psikologis pada Anak Sulung Korban Keracunan di Kediri, Masih Syok
Atas perbuatannya, keduanya dijerat dengan Pasal 338 KUHP atau Pasal 80 ayat (3) jo Pasal 76C Undang-undang No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, serta Pasal 44 ayat (3) jo Pasal 5 huruf a Undang-undang No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hukuman maksimal yang dihadapi adalah 20 tahun penjara.
Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil laboratorium terkait sampel susu dan lambung korban untuk memperkuat penyidikan.
Ipda Hery memastikan proses hukum akan berjalan sesuai prosedur dan transparan.
Dengan kasus ini, kepolisian mengimbau masyarakat agar waspada terhadap jeratan utang, terutama pinjol ilegal, yang sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan berujung pada tindakan ekstrem.
"Kami terus mendalami kasus ini dan kalau berkas sudah lengkap akan kita limpahkan ke kejaksaan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, tragedi menimpa satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (13/12/2024).
Satu anak berusia 2 tahun meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan.
Korban yang meninggal adalah MRS (2).
Sementara korban lainnya, DA (31), MI (29), dan MDNP (8) harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Kepala Desa Manggis, Katiran, menjelaskan, insiden tersebut pertama kali diketahui pada Jumat (13/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Pihak desa menerima laporan dari warga yang menemukan satu keluarga dalam kondisi tergeletak di dalam rumah mereka.
"Saat kami tiba di lokasi, mereka semua sudah tidak sadarkan diri," terang Katiran.
"Anak bungsu mereka meninggal dunia, sementara anak sulungnya yang berusia 8 tahun masih sempat menelepon kerabatnya untuk meminta pertolongan," tambahnya.
Kerabat yang datang langsung membuka pintu rumah dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa.
Selanjutnya, seluruh korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menduga peristiwa tersebut merupakan percobaan mengakhiri hidup yang melibatkan DA (31) dan MI (29).
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, melalui Kanit Pidana Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Hery Wiyono, mengungkapkan, berdasarkan keterangan awal dari pihak keluarga, tekanan ekonomi akibat banyaknya utang, termasuk pinjaman online (pinjol), menjadi salah satu pemicu.
"Dugaan sementara, ada rencana mengakhiri hidup yang melibatkan suami istri ini. Namun, motif pastinya masih kami selidiki lebih lanjut," kata Ipda Hery saat dikonfirmasi, Sabtu (14/12/2024).
Menurut penyelidikan awal, pasangan suami istri tersebut diduga merencanakan aksi mengakhiri hidup bersama kedua anak mereka.
Namun, anak pertama yang berusia sekitar 8 tahun berhasil selamat setelah memuntahkan susu yang dicampur racun, karena merasakan ada yang aneh pada rasanya.
Sementara anak bungsu keluarga tersebut yang berusia 2 tahun meninggal dunia setelah meminum racun.
"Anak pertama sudah dipulangkan karena tidak mengalami gejala serius. Ia hanya sempat meminum sedikit, lalu memuntahkannya. Namun, anak kedua tidak selamat," kata Ipda Hery.
satu keluarga di Kediri keracunan
Desa Manggis
Kecamatan Ngancar
Kediri
Ipda Hery Wiyono
TribunJatim.com
berita Kabupaten Kediri terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Running News
TribunBreakingNews
Update Kasus Keracunan Sekeluarga di Kediri, Pasutri Jalani Rekonstruksi, Ada 36 Adegan Diperagakan |
![]() |
---|
Dinsos Beri Pendampingan Psikologis pada Anak Sulung Korban Keracunan di Kediri, Masih Syok |
![]() |
---|
Update 1 Keluarga Keracunan di Kediri, Pasutri Mulai Stabil, Pendampingan Disiapkan, Dikawal Polisi |
![]() |
---|
Diteror Pinjol, Satu Keluarga di Kediri Dikira Keracunan Ternyata Coba Akhiri Hidup, Tewaskan Anak |
![]() |
---|
Fakta-fakta Satu Keluarga Keracunan, Anak Pertama Sempat Memuntahkan Susu: Rasanya Aneh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.