Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Beruntung Nasib Agung Kecelakaan di Kamboja, Kabur dari Kerja Paksa Berhari-hari, Paspor Disita

Sebab kecelakaan, Agung jadi bisa melarikan diri dari penyekapan dan kerja paksa di Kamboja.

Editor: Olga Mardianita
Istimewa
Agung, pemuda asal Kepulauan Riau, menjadi korban penipuan dan berakhir disekap dan kerja paksa di Kamboja. 

TRIBUNJATIM.COM -  Kecelakaan di Kamboja agaknya menjadi keberuntungan bagi Agung.

Berkat itu, pemuda asal Kepulauan Riau ini berhasil kabur dari penyekapan dan kerja paksa yang dia jalani berhari-hari.

Selama bekerja, paspornya dirampas sehingga dia tak bisa berbuat banyak.

Dia juga tak bisa menghubungi keluarganya selama berhari-hari.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Dijebak Kerja Bandar Judi Online di Kamboja, WNI ini Ditemukan Meninggal di Kamar Mess

Agung diketahui telah dijebak hingga dijual untuk bekerja secara paksa di Kamboja.

Kisahnya diketahui oleh para pengguna media sosial di Kepri sejak Rabu (25/12/2024).

Dalam video viral itu, Agung mengaku kini berada di Phnom Penh, Kamboja.

Pria berusia 25 tahun itu mengaku telah disekap selama beberapa hari. 

Ia juga mengaku tidak bisa berbuat banyak karena paspor miliknya ditahan, dan wajib membayar denda apabila ingin kembali di Indonesia.

Pengakuan Agung di media sosial ini dibenarkan oleh ibu kandungnya, Dessi.

Dessi mengatakan bahwa sebelumnya anaknya berpamitan untuk bekerja di Malaysia.

Selain itu, Agung juga dijanjikan bekerja di perkebunan sawit ini juga dibantu untuk pengurusan dokumen keimgrasian dan dijanjikan bergaji Rp 20 juta per bulan.

"Awalnya ditawari bekerja di Malaysia, di perkebunan sawit dengan gaji yang menjanjikan. Sebelum saya tahu dia di Kamboja, awalnya anak saya pamit ke Batam untuk mengurus paspor oleh pihak yang mengajak," jelas Dessi, Jumat (27/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Setelah dari Batam, Agung masih berkomunikasi dengan keluarga ketika perjalanan menuju Malaysia menggunakan kapal ferry.

Baca juga: Indra Sjafri Beber Kunci Timnas U-19 Bisa Tumbangkan Kamboja 0-2, Apresiasi Perjuangan Pemain

Namun, saat di Malaysia, Agung menyebut bahwa dirinya diminta untuk melanjutkan perjalanan menuju Kamboja menggunakan jalur darat. 

Setelah tiba di Kamboja, Dessi menyebut masih dapat menghubungi anaknya hingga komunikasi terputus saat anaknya mengaku sudah tiba di daerah bernama Poipet. 

"Sejak itu, selama beberapa hari kami keluarga sulit menghubungi Agung. Hingga akhirnya bisa berkomunikasi kembali dengan dia setelah dia akan dipindahkan ke daerah lain," jelasnya. 

Terkait komunikasi ini, kepada keluarga, Agung menyebut saat ini berhasil melarikan diri setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan saat akan dipindahkan ke penampungan lain. 

"Kemarin dia ngabarin mau dibawa setelah sempat viral, namun saat perjalanan ada kecelakaan dan anak saya berhasil lari. Alhamdulillah, anak saya sudah diselamatkan orang, sekarang dia ada di Phnom Penh," ujarnya. 

Dessi berharap anaknya, Agung Hariyadi, bisa dibantu pemerintah untuk dipulangkan ke Indonesia. 

Ia mengaku dirinya dan keluarga telah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke berbagai instansi. 

"Kami sudah lapor ke polisi. Alhamdulillah, direspon baik, BP3MI Kepri, di KBRI sudah. Semoga anakku bisa pulang ke Indonesia dengan baik dan selamat," harapnya.

Sementara itu, Kapolda Kepri, Irjen Yan Fitri Halimansyah, mengaku telah mengetahui perihal viralnya postingan Agung yang merupakan warga Kelurahan Senggarang. 

Saat ini, pihaknya masih mendalami informasi tersebut. Apabila postingan tersebut benar, maka Polda Kepri akan segera berkoordinasi dengan Mabes Polri. 

"Kalau benar, permasalahan ini sudah menjadi permasalahan nasional, bukan di lokal lagi. Walaupun dia orang Tanjungpinang, tapi ini sudah hubungan antar negara. Nanti akan koordinasi dengan Divhubinter dan Bareskrim Polri," ujarnya.

Hal serupa terjadi pada pria asal Pemalang.

Pria Pemalang itu telanjur pergi ke Kamboja.

Namun ia malah dipaksa jadi operator judi online atau judol.

Ia pun kabur dan kini ingin kembali ke Indonesia.

Baca juga: Terjerat Pinjol, Dua PNS Diduga Curi Laptop Hingga Motor Dinas, Pemerintah Cek Dugaan Judi Online

Pria itu diketahui bernama Sapta Yuda Kusmarianto (22).

Sapta tertipu oleh jasa tenaga kerja ilegal ke luar negeri yang menjadikannya operator judi online di negara Kamboja.

Warga RT 01 RW 04, Desa Bojongnangka, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, meminta pertolongan pulang ke Tanah Air, videonya pun viral di media sosial.

Sapta merupakan anak ketiga dari pasangan Wastiah dan Kusnan yang hidup sederhana di Desa Bojongbangka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Pada Kamis (16/11/2023), Wastiah (55), ibu Sapta bercerita bahwa anaknya baru lulus SMA dua tahun lalu.

Sebelum berangkat ke luar negeri, kata Wastiah, Sapta bercerita mendapat kenalan dari media sosial yang menjanjikan pekerjaan sebagai editor foto di Kamboja dengan iming-iming gaji tinggi.

Sapta percaya dengan janji itu karena seluruh biaya akomodasi, seperti pembuatan paspor, visa, dan tiket pesawat, ditanggung oleh perusahaan.

"Sebagai orangtua, meskipun biaya ditanggung, saya khawatir karena kerjanya jauh. Tetapi, Sapta bersikukuh kepengin berangkat agar bisa membantu orangtua," kata Wastiah berkaca-kaca.

Setibanya di Kamboja pada 16 Oktober 2023, Sapta justru dipekerjakan sebagai operator judi online, bukan editor foto.

Namun, kata Wastiah, Sapta tidak bisa menolak karena semua dokumennya ditahan oleh perusahaan.

"Seminggu setelah bekerja, anakku terpaksa kabur dari tempat kerja operator judi online dan mengadukan ke kedutaan Indonesia di Kamboja, tetapi upaya kembali ke Indonesia sampai sekarang belum berhasil karena harus mengganti ke perusahaannya Rp 25 juta," katanya, dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com.

Dilansir dari Kompas,com, Sapta mengaku dalam posisi aman di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.

Saat ini sedang diupayakan negosiasi antara pihak perusahaan dan petugas KBRI.

Baca juga: SOSOK Penolong Enuh Alumni ITB yag Jadi ODGJ, Semeidi Husrin Punya Jabatan Mentereng, S3 di Jerman

"Ya, ini sedang di KBRI lagi bernegosiasi dengan perusahaan karena harus tetap membayar denda Rp 25 juta," kata Sapta di ujung telepon.

Kasi Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pemalang Arya Dhyta saat dihubungi melalui telepon seluler membenarkan persoalan tersebut.

Dia mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Pemalang terus berupaya berkomunikasi dengan pihak KBRI di Kamboja.

"Pemkab Pemalang sudah berkomunikasi dengan KBRI dan saat itu pihak perusahaan minta ganti rugi Rp 25 juta, tetapi keluraga masih mengupayakan uang ganti tersebut," kata Dhyta.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pemalang Tatang Kirana juga merespons persoalan tersebut melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait kepulangan Sapta Kusmarianto ke Tanah Air.

"Itu juga bagian dari pemerintah untuk menyelesaikan kepulangan hingga ke Tanah Air dengan aman. 

Tetapi, ini dapat menjadi perhatian semua masyarakat agar memilih jasa rekrutmen tenaga kerja ke luar negeri yang memiliki legalitas jelas," kata Tatang.


----- 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved