Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Bus Pariwisata Tetiba Tersesat di Kuburan Warga, Tak Ada Jejak Ban, Berawal Lihat Google Maps

Viral bus pariwisata tersesat di kuburan warga gegara mengikuti arahan Google Maps.

Editor: Olga Mardianita
Instagram
Bus parawisata tersesat di kuburan warga setelah mengikuti Google Maps. 

Mereka menumpangi sepeda motor Honda PCX dengan nomor polisi DK 3102 ADI dari arah Kota Denpasar menuju Lovina, Buleleng. Terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anaknya. Motor tersebut dikemudikan Prapto Dwi Prasetyo (31).

"Pengemudi diarahkan Google Maps lewat jalur Tigawasa. Jalanan ini kondisinya menurun curam dan berbelok-belok," ujarnya saat dikonfirmasi Rabu (18/11/2024).

Sesampainya di lokasi kejadian, motor yang dikemudikan Prapto mengalami rem blong.

Pria tersebut tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya. Hingga oleng ke kanan jalan dan mengakibatkan kecelakaan tunggal.

Baca juga: Desa Karyomukti Pekalongan Ganti Jadi Kantor Desa SDM Terendah di Google Maps, Imbas Maling Bebek

Jalur Tigawasa, Bali, yang dilewati satu keluarga asal Yogyakarta hingga menyebabkan kecelakaan tunggal dan merenggut nyawa sang ibu.
Jalur Tigawasa, Bali, yang dilewati satu keluarga asal Yogyakarta hingga menyebabkan kecelakaan tunggal dan merenggut nyawa sang ibu. (Kompas.com)

Masyarakat yang mengetahui peristiwa itu segera menolong para korban dan dilarikan ke RS Parama Sidhi Singaraja.

Prapto dan anak pertamanya yang masih berumur 7 tahun mengalami luka ringan. Lalu anak keduanya yang berusia 5 tahun mengalami luka berat.

Adapun istri Prapto, Karlina Januarti Wahyudin (29), tewas akibat kecelakaan tersebut.

"Korban dinyatakan meninggal dunia di RS Parama Sidhi Singaraja," ungkapnya.

Semadi mengungkapkan, jalur Tigawasa kerap menjadi pilihan bagi pengemudi dari arah Kota Denpasar yang hendak menuju Lovina, Buleleng.

Jika menggunakan aplikasi Google Maps akan direkomendasikan jalur ini dengan rute tercepat.

Namun, polisi meminta masyarakat yang belum hapal menghindari jalur ini. Sebab, banyak tanjakan dan kelokan yang cukup ekstrem.

Tanjakan itu cukup berbahaya jika dilalui pengemudi yang belum hafal maupun kendaraan besar. Di lokasi ini juga kerap terjadi kecelakaan akibat pengemudi tidak menguasai medan.

Ia menyarankan pengendara sebaiknya memilih jalur utama Denpasar - Singaraja dengan melewati jalan shortcut.

Baca juga: Sebelumnya Harus Pakai Rakit, Keputusan Sunardi Bangun Jembatan Rp250 Juta, Terkuak Alasan Bertahan

Kecelakaan serupa juga dialami oleh satu keluarga asal India.

Satu keluarga tewas setelah mobil yang mereka tumpangi tercebur ke sungai.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved