Berita Politik
Jelang Muktamar 2025, PPP Butuh Sosok Pemimpin Lincah sebagai Pembaharu
Bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghangat seiring rencana pelaksanaan Muktamar sekitar April tahun 2025.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghangat seiring rencana pelaksanaan Muktamar sekitar April tahun 2025 mendatang.
Melalui forum tersebut, partai berlambang Ka'bah itu akan memilih ketua umum sebagai nakhoda untuk periode ke depan.
Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai Muktamar PPP 2025 mendatang berpotensi terjadi pertarungan hebat.
Mengingat, PPP akan menghadapi banyak tantangan. Apalagi, pada Pemilu 2024 lalu, PPP mengalami hasil yang terlempar dari Senayan.
Baca juga: Gelar Rapat Konsolidasi, PPP Wajibkan Kader Fokus Kawal Suara Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
"PPP membutuhkan banyak faktor pengungkit untuk bisa kembali eksis dikancah politik nasional. Salah satu faktor kepemimpinan yg dibutuhkan dalam konteks itu adalah faktor kelincahan (agile) ketum. Pemimpin yang tidak sekadar bisa adaptif tetapi bergerak cepat dan kolaboratif," kata Surokim, Minggu (29/12/2024).
Sebagai partai yang telah lama malang melintang di perpolitikan Indonesia, PPP dinilai butuh gebrakan. Jenis pemimpin yang lincah dianggap penting bagi PPP saat ini.
Dalam kacamata Surokim, PPP seolah kehilangan relevansinya dengan kebutuhan era kini. Sehingga, butuh daya dorong untuk merevitalisasi partai ke depan.
"Ketum tidak bisa lagi mengandalkan dukungan tradisional saat ini, tetapi harus lebih ekspansif agar bisa merata di tanah air. Wilayah wilayah yang selama ini PPP masih lemah harus diberi perhatian lebih, khususnya di wilayah Indonesia Timur," ungkap Surokim yang juga Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC).
Baca juga: Jelang Muktamar 2025, PPP Jatim Ungkap Peluang Tokoh Eksternal Jadi Ketua Umum
Sejauh ini, sudah muncul sejumlah nama dalam bursa calon ketua umum. Setidaknya, ada empat nama. Yakni, dua nama dari kalangan internal kader.
Sedangkan dua sisanya merupakan tokoh dari eksternal. Hal ini mengingat PPP membuka peluang masuknya tokoh eksternal atau non kader untuk menjadi calon Ketua Umum.
Dari unsur internal sudah muncul nama Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih Taj Yasin dan kader PPP Sandiaga Uno. Sedangkan, dua nama dari eksternal adalah Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurrachman.
Menurut Surokim, PPP butuh tokoh kelas nasional yang punya kemampuan menarik ceruk baru.
"PPP butuh corak pemimpin baru untuk keluar dari memorabilia kejayaan partai masa lalu atau zaman dulu. PPP butuh visi baru sebagai partai pembaharu yang relevan sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini dan ke depan," tandasnya.
Harapan terhadap ketua umum periode mendatang sebelumnya disampaikan oleh DPW PPP Jawa Timur.
Usulan Golkar Soal Pilpres 2029 usai Presidential Threshold Dihapus: Mekanisme Terbaik |
![]() |
---|
Sosok 3 Menteri Masuk Jajaran Pengurus DPP PAN, Zulhas Perkenalkan Secara Resmi |
![]() |
---|
Golkar Jatim Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Begini Tanggapan Akademisi |
![]() |
---|
Pakar Hukum Hardjuno Wiwoho Tagih Komitmen Anggota DPR RI, Segera Sahkan RUU Perampasan Aset |
![]() |
---|
Perang Badan Anggaran ke depan, Perlu Peningkatan Kapasitas Anggota Banggar DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.