Sosok Donatur Pemberi Pengungsi Rohingya Uang Bulanan Rutin, sampai Bisa Beli Sepeda Motor
Para pengungsi Rohingya tinggal di sebuah lahan kosong yang bersebelahan dengan pemukiman warga di wilayah Pekanbaru.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Namun situasi berubah menjadi tegang.
Yakni ketika ibu-ibu pemilik rumah mulai mengusir warga Rohingya yang dianggap meresahkan dan merugikan.
Tak lama kemudian, seorang pria yang menggendong anaknya juga ikut menyuruh mereka pergi.
Menurut keterangan pemilik rambutan, awalnya mereka berniat baik dengan memberikan buah tersebut kepada warga Rohingya.
Namun pemilik merasa tidak nyaman dengan kedatangan mereka yang ramai.
"Awalnya niat baik. Mereka datang minta rambutan kita kasih. Rupanya datang sekampung marah-marah.
Mereka minta harus dapat semua pengungsi dan semua buah harus diturunkan untuk mereka bagi-bagi," tulis @Dwi Jelita Sari.
Ya, pengungsi Rohingya mulai banyak berdatangan.
Sekitar belasan orang pun terlihat mengepung rumah warga untuk meminta buah rambutan.

Melihat situasi yang tak beres, dengan tegas warga mengusir pengungsi Rohingya.
Apalagi pengungsi Rohinya menuntut untuk mendapatkan lebih banyak rambutan, bahkan dengan nada marah.
"Sudah, sudah sudah, kosongkan tempat ini, astagfirullah," ucap ibu pemilik kebun buah rambutan.
"Sudah, sudah, sudah. Saya minta kalian pulang semua," sambungnya.
"Kan sudah dikasih. Kalau sudah ya pulang, jangan di sini," tambahnya.
Di akhir video, tampak seorang pria keluar dari dalam rumah dengan nada keras meminta para pengungsi Rohingya pergi.
Bocil SD Asyik Main Malah Temukan Batu Meteor, Bak Bola Api saat Meluncur ke Bumi: Asap Putih |
![]() |
---|
Pendapatan Kini Masih Rp 40 Juta, Artis Ganti Profesi Meski Tak Lagi Jadi Bupati hingga Berakting |
![]() |
---|
Peluang Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, 1 Syarat Wajib Dipenuhi usai Kalah dari Arab Saudi |
![]() |
---|
Skor Akhir Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Skuad Garuda Kalah 3-2, Sempat Lawan 10 Pemain |
![]() |
---|
Purbaya Digeruduk 18 Gubernur di Kantornya, Anggaran TKD Dipangkas Diprotes, Menkeu: itu Normal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.