Sosok Alfian, Mahasiswa Tunanetra Anak Tukang Tambal Ban Berhasil Lulus S2, Ibu Kerja Rumah Tangga
Alfian mengucap syukur serta terima kasihnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Menjadi mahasiswa tunanetra pertama di Universitas Airlangga (Unair) adalah kebanggaan bagi Alfian Andhika Yudhistira.
Di tengah keterbatasannya, ia berhasil lulus sebagai wisudawan S2 Kebijakan Publik di Unair.
Alfian sendiri adalah anak tukang tambal ban.
Baca juga: Proposal Acara Perayaan Tahun Baru Telan Biaya Rp44 Juta Viral, Pejabat Pemuda Pancasila Kena Sanksi
Berdiri di atas podium saat wisuda dan memberi sambutan pun menjadi kebanggaan bagi Alfian Andhika Yudhistira.
Dalam sambutannya, Alfian mengucap syukur serta terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantunya menyelesaikan studi.
Ia merasa sangat bahagia karena memiliki teman-teman yang selalu siap menolong.
"Meskipun saya tunanetra pertama, saya merasa diperlakukan baik sekali di Unair selama saya berkuliah," kata Alfian, dikutip dari laman Unair, Jumat (27/12/2024).
"Saya jarang mendapat pendamping dari luar kelas karena teman-teman sekelas saya sudah bisa menjadi pendamping," imbuh dia.
Di tengah keterbatasannya, Alfian memiliki tekad yang besar untuk menimba ilmu.
Setelah menghadapi lika-liku yang panjang, ia menuntaskan studi magisternya di Unair.
Ia berhasil menjadi anak pertama yang lulus S2 di keluarganya.
Tak pernah sekalipun ia patah semangat.
"Saya tunanetra satu-satunya di keluarga. Saya anak keempat, tapi yang pertama S2."
"Ibu saya ibu rumah tangga dan bapak saya tukang tambal ban, tetapi saya bangga menjadi bagian dari mereka,” ujar Alfian.
Sebelum menempuh program magister Kebijakan Publik, Alfian merupakan mahasiswa S1 Program Studi Antropologi FISIP Unair.
Dengan bidang ilmu yang ia pelajari dari S1 hingga S2, Alfian berharap dapat berkontribusi untuk Indonesia.
"Saya berterima kasih sudah diberi kesempatan untuk S1 Antropologi dan S2 Kebijakan Publik."
"Semoga dengan ilmu budaya dan kebijakan yang saya miliki, ke depan saya dapat berkontribusi lebih banyak untuk membuat Indonesia yang lebih inklusif," ungkap dia, melansir Kompas.com.
Baca juga: Prabowo Minta Rakyat Sabar Sebentar Atas Hasil Pemerintahannya, Tak Niat Mempersulit: Baru 2 Bulan
Alfian mengungkapkan bahwa saat ini ia aktif menyebarkan isu tentang disabilitas di media sosial.
Ia berharap kesadaran masyarakat terhadap kelompok berkebutuhan khusus dapat meningkat.
"Yang saya lakukan saat ini adalah bagaimana saya menularkan isu-isu disabilitas melalui sosial media dan itu harus dilakukan dengan bahagia. Disabilitas itu harus bahagia,” ungkapnya.
Alfian mengimbau seluruh hadirin pada momen wisuda tersebut untuk berkontribusi bagi negara.
Menurutnya, dalam berkontribusi pada negara, tidak masalah menggunakan cara yang berbeda, asalkan memiliki tujuan yang sama.
"Semoga kita bersama-sama menjadi insan yang excellent with morality dan bisa berkontribusi pada negara dengan apa yang kita miliki,” pungkas Alfian.

Serupa dengan Alfian, kisah seorang anak penjual tas keliling berhasil lulus sarjana, baru-baru viral di media sosial karena menyita perhatian.
Momen saat ayahnya menghadiri wisuda itupun membuat netizen terenyuh.
Kisahnya viral setelah dibagikan akun TikTok pribadinya, @inicassandraa.
Videonya lalu dibagikan ulang oleh akun Instagram @folkshitt, dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (18/12/2024).
Diketahui, anak penjual tas tersebut bernama Cassandra.
Ia adalah lulusan sarjana di Universitas Palangka Raya (UPR), Kalimantan Tengah.
Meski ayahnya hanya seorang penjual tas keliling, berkat jerih payahnya, Cassandra bisa lulus sarjana.
Dalam unggahannya tersebut, Cassandra membagikan momen ketika ia lulus sarjana.
Ia membagikan foto ketika dirinya mengenakan pakaian wisuda dan toga.
Dalam narasi foto tersebut, Cassandra seolah mengungkap bahwa kesuksesannya meraih gelar sarjana ini berkat ayahnya.
"Di balik foto ini…ada bapak yang rela jualan tas keliling demi sekolahkan anaknya," tulis Cassandra.
Ternyata meski sang ayah hanya sebagai penjual tes keliling, ia bangga karena berkat kerja keras ayahnya itulah ia pun meraih pendidikan tingginya.
Lebih lanjut, Cassandra menceritakan rasa harunya karena perjuangan ayahnya menghadiri wisudanya.
Meski tak memiliki biaya, ayah Cassandra meminjam uang ke mana-mana demi berangkat ke acara wisuda putrinya.

Diketahui ayahnya tersebut tinggal di Sumatera, sementara Cassandra kuliah di Kalimantan.
Ternyata untuk berangkat ke Kalimantan, sang ayah sekaligus mencari pekerjaan.
"Bapak di Sumatera, aku kuliah di Kalimantan, karena jualan kadang gak laku, akhirnya bapak putuskan untuk ganti profesi."
"Seminggu sebelum aku wisuda, bapak VC dan bilang mau hadir di wisudaku (padahal sebelumnya gak bisa datang karena gak ada biaya), ternyata bapak mau sekalian cari kerja di Kalimantan," paparnya.
Kemudian Cassandra mengungkap momen pilu ucapan ayahnya saat ia diwisuda.
Melihat orang tua teman-temannya yang tampak berada, ayah Cassandra sempat memendam rasa minder.
Ia merasa dirinya menjadi orang tua yang paling miskin di antara semua orang tua yang hadir saat wisuda putri tercintanya.
"Bahkan di hari wisudaku bapak nangis dan bilang ‘kayanya bapak yang paling miskin ya dari semua orangtua yang hadir di sini," ungkap Cassandra.
Cassandra menceritakan, sosok ayahnya memang tak sehebat orang tua teman-teman yang lainnya.
Ayahnya hanya tamatan SD, tapi ia bangga karena sang ayah mampu menyekolahkan dirinya hingga menjadi sarjana.
"Bukan karena bapak gak mau sekolah, tapi dari kecil udah yatim piatu dan harus berjuang untuk hidupnya," ungkap Cassandra.
Setelah ayahnya memutuskan mencari pekerjaan di Kalimantan, Cassandra mengaku kini ia dan orang tuanya tersebut memulai hidup dari nol.
Cassandra pun bertekad, setelah lulusan jadi sarjana ia semangat mencari kerja demi bisa menyekolahkan adiknya.
Ia pun menyampaikan ucapan menyentuh untuk sang ayah.
"Terimakasih bapakku yang hebat sudah berjuang untuk hidupmu dan hidup kami anak-anakmu, bahkan diumurmu yang sudah tua masih semangat mencari kerja demi mengubah kehidupan kita.
Semoga bapak cepat dapat pekerjaan di tanah Kalimantan ini," ungkap ucapan Cassandra.
Kini, kisah haru Cassandra anak penjual tas keliling tersebut viral hingga menyita perhatian netizen.
Sejumlah netizen tampak terenyuh.
Berikut beragam komentar netizen:
"Ayah yg patut di banggakan"
"Bangga liat anaknya, tapi lebih bangga liat bapaknya"
"Ko aku baca nangis yahh :( padahal hari bahagia mbanyaa"
"MasyaAllah selamat pak sudah sukses seutuhnya menjadi bapak"
"Cinta kasih ayah kepadai anak wanitanya, sehat selalu buat pejuang rupiah buat keluarga," tulis beragam komentar netizen.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Tangkap 3 Pengedar Narkoba, Polisi Miris Malah Tangkap Teman Sendiri yang Ternyata Pengepulnya |
![]() |
---|
Kirtam Resah Air Sumur Jadi Bau dan Hitam karena Limbah MBG, Tak Layak Dipakai Mandi Warga |
![]() |
---|
Karyawati Toko Santai Ambil Uang dari Laci Kasir hingga Rp 480 Juta, Pemilik Tahu setelah 3 Tahun |
![]() |
---|
Pekerjaan Baru Wahyudin Setelah Dipecat PDIP, Gaji Rp 100 Juta Amblas Kini Cuma Rp 200 Ribu |
![]() |
---|
Alasan Rakyat Gerah Dengar Strobo Bunyi Tot Tot Wuk Wuk di Jalan, Pengamat Singgung Kesehatan Mental |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.