Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita

Bendahara SD Ngaku Pakai Uang KIP selama 4 Tahun, Jatah Tiap Siswa Rp 450 Per Bulan, Orangtua Kecewa

Inilah pengakuan bendahara SD yang diduga gelapkan uang KIP siswa selama empat tahun.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
pip.kemdikbud.go.id - Instagram
Bendahara SD Ngaku Pakai Uang KIP selama 4 Tahun, Jatah Tiap Siswa Rp 450 Per Bulan, Orangtua Kecewa 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah pengakuan bendahara SD yang diduga gelapkan uang KIP siswa selama empat tahun.

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial video ibu-ibu yang merupakan orangtua murid geruduk rumah kepsek atau kepala sekolah.

Rumah sang kepsek berada di wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

Rombongan ibu-ibu tersebut rupanya orangtua siswa yang anaknya sekolah di salah satu SDN di Parungpanjang Bogor.

Mereka datang berbondong-bondong untuk melakukan aksi unjuk rasa.

Video peristiwa ini di antaranya diunggah akun Instagram Bogorterkini.

Tampak ibu-ibu itu terlibat cekcok dengan sosok yang diduga kepala sekolah.

Nampak pula seorang ibu-ibu yang diketahui bernama Neneng Fadilah berbicara secara gamblang mengenai pokok permasalahan yang ada.

Rupanya, orangtua siswa mendatangi rumah kepala sekolah tersebut lantaran ada indikasi penggelapan dana.

Disebutkan jika, kepala sekolah tersebut diduga telah menyelewengkan uang Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Hal itu yang membuat Neneng scara tegas menuntut pengembalian dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diduga telah diselewengkan oleh kepala sekolah selama empat tahun berturut-turut, mulai dari tahun 2021 hingga 2024.

"Tadi saya sudah bertanya, tapi bapak diam saja, ternyata duit sudah 3 tahun dipakai," ucapnya dikutip dari TribunBogor.

Baca juga: Geruduk Rumah Kepsek, Orang Tua Murid Kecewa 3 Tahun Tak Dapat Uang KIP Rp450 Ribu per Bulan

Pada 31 Desember 2024 siang, kepala sekolah akhirnya memberikan klarifikasi terkait dugaan penggelapan dana program pemerintah tersebut. 

Bendahara SDN yang terindikasi menyelewengkan dana KIP, Surya Syarif mengakui kesalahan atas penggunaan dana KIP selama empat tahun terakhir. 

Namun hingga kini, sejumlah orangtua siswa terus berdatangan untuk mengambil dana yang belum diterima.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved