Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Anggota DPR Anak Tukang Pembuat Sapu Jalan Kaki dari Jakarta ke Boyolali Tempuh 600 Km, Penuhi Nazar

Aksi ini dilakukannya demi menepati nazar karena terpilih sebagai anggota DPR RI.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Humas DPR RI - Tribunnews.com/Reza Deni
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P Didik Haryadi memulai jalan kaki dari Senayan ke Boyolali untuk penuhi nazar, Rabu (1/1/2024). 

TRIBUNJATIM.COM - Jalan kaki dari Jakarta ke Boyolali, anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Didik Haryadi, tengah menjadi perbincangan.

Ia berjalan kaki dari Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, menuju daerah pemilihannya di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Aksi ini dilakukan Didik Haryadi demi menepati nazar yang telah diikrarkan karena terpilih sebagai anggota DPR RI.

Baca juga: Geruduk Rumah Kepsek, Orang Tua Murid Kecewa 3 Tahun Tak Dapat Uang KIP Rp450 Ribu per Bulan

Perjalanan yang dilakukan pada Rabu (1/1/2025), sebagai bentuk penghormatan terhadap janji yang ia buat kepada Tuhan.

Sejak awal, Didik memang telah bertekad untuk melaksanakan perjalan ini jika terpilih dalam Pemilu 2024.

"Ini adalah janji pribadi saya kepada Allah SWT," ungkap Didik dalam keterangan tertulisnya, mengutip Kompas.com.

"Setiap orang pernah berjanji di hadapan Tuhan, dan saya ingin menepati janji itu selama saya masih diberi kesempatan hidup," lanjutnya.

Lebih dari memenuhi nazar, Didik melihat perjalanan ini sebagai simbol komitmennya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Boyolali.

Diketahui, Didik mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V, yang meliputi Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta.

"Saya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa saya siap berkorban dan bekerja keras untuk memperjuangkan aspirasi mereka, meski prosesnya tidak mudah dan penuh tantangan," tegas Didik. 

Didik memperkirakan bahwa perjalanan dari Senayan ke Boyolali akan memakan waktu sekitar 11 hari, dengan 11 titik pemberhentian sepanjang jalan.

Rencananya, perjalanan ini akan berakhir di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Boyolali. 

"Insyaallah nanti kita akan berakhir (finish) di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali," ucapnya.

"Dan sekali lagi, perjalanan ini juga saya berikan sebagai kado terindah di ulang tahun PDI Perjuangan," tambah Didik dengan penuh harapan. 

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P Didik Haryadi saat memulai jalan kaki dari Senayan ke Boyolali untuk penuhi nazar, Rabu (1/1/2024).
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P Didik Haryadi saat memulai jalan kaki dari Senayan ke Boyolali untuk penuhi nazar, Rabu (1/1/2024). (Dok Humas DPR RI)

Melalui langkah ini, Didik Haryadi tidak hanya menepati janji.

Tetapi juga menegaskan kesungguhannya untuk mengabdi kepada masyarakat, menjadikan perjalanan ini sebagai momentum berharga dalam karier politiknya.

Lantas siapa sosok Didik Haryadi?

Didik Haryadi lahir pada 12 November 1976 di Boyolali.

Ia diketahui mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah V yang meliputi Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta.

Di Pemilu 2024, dia terpilih jadi anggota DPR RI.

Baca juga: Jumiati Baru Pulang Kampung Tewas Dibacok Suaminya, Sang TKW Disuruh Ambilkan Buku saat Jemur Baju

Didik sukses mengungguli seniornya yang juga incumbent Rahmad Handoyo.

Di Dapil V Jawa Tengah, PDIP mendapatkan tiga kursi DPR yakni Puan Maharani, Aria Bima, dan Didik.

Didik Haryadi memperoleh 76.728 suara di Pemilu 2024.

Tak banyak yang menyangka, Didik akan terpilih jadi anggota DPR RI.

Pasalnya dia tergolong dari warga biasa.

Dia warga Desa Dawar dan anak dari tukang pembuat sapu rayung.

Produk sapu rayung satu di antara hasil kerajinan yang terkenal di Desa Dawar, Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Bisa jadi, Didik satu-satunya politisi yang berhasil mewujudkan nazarnya berjalan kaki.

Karena di Pemilu 2019 lalu ada seorang politisi senior yang pernah bernazar berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta pulang pergi.

Namun hal itu tak kunjung dilaksanakan.

Tribunnews.com/Reza Deni
Anggota DPR RI Didik Haryadi saat memulai nazarnya berjalan kaki Senayan-Boyolali di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Tribunnews.com/Reza Deni Anggota DPR RI Didik Haryadi saat memulai nazarnya berjalan kaki Senayan-Boyolali di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/1/2025). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Aksi jalan kaki juga dilakukan seorang guru yang melintasi Provinsi Jawa Timur-Jawa Tengah.

Diketahui, aksi jalan kaki tersebut dilakukan oleh seorang guru bernama Andrianto.

Andrianto berjalan melewati lereng pegunungan, hingga masuk ke berbagai desa lintas provinsi Jatim-Jateng.

Aksi jalan itu dilakukan mulai dari Desa Sidomukti, Desa Bogoarum Desa Bulugunung, Kecamatan Plaosan, Desa Alastuwo, Desa Genilangit, Desa Gonggang, Desa/Kecamatan Poncol, dan Desa Golo, Kecamatan Puh Pelem, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Selama jalan kaki, terdapat sebuah tulisan 'Sukses Mutasi Jalan Kaki Lintas Provinsi 31 Oktober 2024'.

Perjuangannya tidak mudah lantaran dalam video berdurasi 4 menit 14 detik, Andrianto harus melalui jalan naik turun dan sesekali beristirahat di warung, maupun pinggir jalan.

Detik detik Guru Bahasa Jawa Andrianto, berpamitan kepada murid dan guru SMPN 2 Plaosan Magetan, sebelum memulai berjalan kaki lintas provinsi Jawa Timur-Jawa Tengah.
Detik detik Guru Bahasa Jawa Andrianto, berpamitan kepada murid dan guru SMPN 2 Plaosan Magetan, sebelum memulai berjalan kaki lintas provinsi Jawa Timur-Jawa Tengah (Istimewa)

Andrianto membenarkan aksi jalan kaki yang sengaja dilakukan sebagai rasa syukur dan bahagia, karena permintaan mutasinya tercapai.

"Saya tidak menyangka, atau tidak ada niatan viral, bahwa nazar saya kalau bisa pindah ke tempat asal di Wonogiri, nanti akan saya jalan kaki lintas provinsi," ungkap Andrianto, Senin (23/12/2024).

Sebelum memulai perjalanan jauh, Andrianto menceritakan, pada 31 Oktober berpamitan dengan guru, murid, dan tenaga pengajar, tempat ia mengajar terakhir di SMPN 2 Plaosan.

Isak tangis mewarnai salam perpisahan tersebut.

Bahkan para guru dan puluhan murid SMPN 2 Plaosan mengantarkan Andrianto, ke gerbang sekolah, untuk memulai jalan kaki.

"Hari terakhir 31 Oktober pamitan sama sekolah, mereka semua haru memberikan apresiasi melepas perjalanan saya," tuturnya.

"Saat jalan kaki divideoin sama teman-teman. Jarak tempuh kira kira 15 kilometer. Berangkat dari SMPN 2 Plaosan jam 8 pagi, sampai ke Wonogiri siang hari," imbuhnya.

Andrianto mengaku mengajukan mutasi dari ke SMPN 1 Tirtomoyo, lantaran dekat dengan rumahnya di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

"Saya di SMPN 2 Plaosan mengajar pelajaran Bahasa Jawa, di SMPN 1 Tirtomoyo juga ditempatkan sebagai guru Bahasa Jawa," ungkapnya.

Dirinya terkejut, lantaran video aksi jalan kaki dibagikan dan ditonton banyak orang ke media sosial.

"Ternyata dianggap unik, sebenarnya aksi rasa syukur luapan kegembiraan dan pesan kepada anak untuk mencapai kesuksesan harus ditempuh dengan perjuangan," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved