Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Intan Gagal Kumpulkan Angpau Lebaran karena Tertipu Uang Palsu, Tak Sadar Tetangga Beri 39 Lembar

Peredaran uang palsu sudah sampai di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ia gagal kumpulkan angpau Lebaran karena tertipu uang palsu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/MIFTAHUL HUDA
Intan Gagal Kumpulkan Angpau Lebaran karena Tertipu Uang Palsu, Tak Sadar Tetangga Beri 39 Lembar 

TRIBUNJATIM.COM - Peredaran uang palsu sudah sampai di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Seorang ibu rumah tangga gagal kumpulkan angpau Lebaran karena tertipu uang palsu.

Warga asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang ini bernama Intan Permata Anggraini.

Pemilik kios ini awalnya berencana mengumpulkan uang baru yang diterimanya dari pembeli untuk persiapan Lebaran.

Namun ia harus menerima kenyataan bahwa uang tersebut merupakan uang mainan yang telah dimodifikasi.

Intan mendapatkan uang itu dari tetangganya, Kunci Wasiati.

Tetangga depan kiosnya itu berbelanja kebutuhan sehari-hari menggunakan uang mainan pecahan Rp 10.000.

Intan tak menyadari uang Kunci Wasiati mainan meskipun tetangganya itu berhari-hari belanja di warungnya dengan uang tersebut hingga uang yang dibelanjakan ke kios intan terkumpul 39 lembar atau Rp 390.000.

Intan mengatakan, uang dari tetangga yang biasa dipanggil Siti itu sengaja dikumpulkan untuk persiapan memberikan angpau Lebaran 2025.

Sebab, uang yang diberikan Siti kepadanya selalu bagus dan terlihat seperti baru dikeluarkan dari bank.

Intan pun tidak menaruh curiga sama sekali terhadap uang tersebut dan langsung menyisihkannya untuk dijadikan angpau Lebaran.

"Saya kira kan uang baru, jadi saya kumpulkan, kan sebentar lagi Lebaran bisa buat sangu (angpau) anak kecil-kecil," ungkapnya.

Mengetahui uang itu ternyata hanya uang mainan, Intan pun harus mencari tempat penukaran uang baru saat mendekati Lebaran.

Baca juga: Cara Andi Ibrahim Cs Agar Tak Ketahuan Rektor UIN dan Satpam, Cetak Uang Palsu Siang Hari di Perpus

Meski sudah biasa dilakukan, tetapi Intan menyebut, hal ini cukup merepotkan karena harus antre ke bank.

Bahkan, kalau stok uang baru di bank sudah habis, ia harus membeli uang baru yang biasa dijajakan di pinggir jalan jelang Lebaran.

"Ya harus cari tukar uang baru nanti, biasanya ke bank, kalau kehabisan terpaksa beli yang biasa di pinggir jalan itu," ujarnya. 

Beruntung, uang mainan itu tidak sampai digunakan Intan untuk belanja kebutuhan toko.

Sebab, apabila itu terjadi, peredaran uang mainan itu bisa semakin tidak terkontrol.

Ditambah, Intan berisiko dianggap sebagai pengedar uang palsu

"Untung gak saya buat kulakan (belanja), kan bisa saya yang kena nanti, terus uangnya jadi nyebar juga," katanya.

Baca juga: Sosok Orang Pertama Bongkar Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Curiga Warga Bawa Pecahan Rp100 Ribu

Aksi nakal Siti akhirnya ketahuan saat ibu rumah tangga ini membeli jajanan ke kios yang ketika itu dijaga oleh adik Intan.

Begitu mengetahui Siti menggunakan uang mainan untuk belanja, Intan langsung sadar dan mengecek uang yang telah dikumpulkannya.

Benar saja, semua uang tersebut adalah uang mainan.

"Tahunya adik saya itu bilang ini uang palsu, langsung saya cek ternyata semua uang yang saya kumpulkan ini palsu, langsung saya datangi rumahnya," ujarnya.

Meski telah ditipu, Intan mengaku sudah memaafkan Siti dan tidak akan melaporkannya ke polisi.

Ia berharap, Siti tidak mengulangi perbuatannya lagi ke toko-toko lain.

"Sudah dimaafkan, jadi tidak lapor, harapannya tidak diulangi lagi," katanya.

Sebelumnya, video pemilik kios labrak pembeli yang pakai uang palsu untuk belanja viral di media sosial.

Pembeli yang dilabrak itu ngamuk tak terima.

Hingga kemudian ia terbukti belanja pakai uang mainan.

Video peristiwa tersebut pertama kali diunggah oleh akun Flora Fauna di grup Facebook LumajangSatu.

Dalam video, tampak pemilik kios mempertanyakan keaslian uang pecahan Rp 10.000 diduga palsu berjumlah 39 lembar atau Rp 390.000 yang digunakan pelaku untuk berbelanja di kiosnya.

"Laiyo iki yak opo 390 duik palsu (Laiya ini gimana Rp 390.000 uang palsu)," kata pemilik kios.

Bukannya meminta maaf, pelaku malah menyalahkan pemilik kios yang dianggap tidak meneliti terlebih dahulu uang yang diberikannya untuk membayar belanjaan.

"Penjuale (penjualnya) kan harus dilihat ini uang palsu apa enggak," kata pelaku, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Hasiati Ngamuk Dilabrak Pemilik Kios karena Belanja Pakai Uang Rp10 Ribu Palsu, Ternyata Beli Online

Belakangan diketahui, pelaku yang mengedarkan uang palsu adalah Kunci Hasiati, warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Sementara itu, korban adalah tetangga depan rumah pelaku yang bernama Intan.

Kapolsek Tempeh AKP Samsul Arifin mengatakan, pelaku dan barang bukti berupa ratusan lembar uang diduga palsu berbagai nominal mulai dari Rp 1.000 sudah diamankan polisi di Mapolsek Tempeh.

Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui uang diduga palsu tersebut adalah uang mainan yang dibeli pelaku dari online shop.

Uang mainan itu kemudian dimodifikasi oleh pelaku dengan menutupi tulisan uang mainan yang ukurannya kecil dengan solasi.

"Betul, yang bersangkutan sudah kita periksa dan ternyata itu uang mainan yang dibelinya dari online shop," kata Samsul di Mapolsek Tempeh.

"Kalau jumlahnya masih dihitung oleh anggota kami karena nominalnya bervariasi, yang jelas ada ratusan lembar," ucapnya. 

Samsul menyebut, motif pelaku membelanjakan uang mainan adalah ingin mempunyai uang lebih.

Terlebih, kondisinya hidup seorang diri di rumah.

"Motifnya ingin mempunyai uang lebih banyak, apalagi dia kan hidup sendiri," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved