Nyaris Dimassa, 2 Orang Diduga Lakukan Hipnotis Bermodus Jual Kain, Polres Bondowoso: Salah Paham

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Masyarakat Dusun Sokleh, Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumberwringin mendatangi Polsek setempat pada Senin (6/1/2025) malam.

Kedatangan mereka membawa dua lelaki yang diduga melakukan hipnotis pada warga dengan modus menjual kain.

Video kedatangan warga baru ramai tersiar di media sosial pada Selasa (7/1/2025) sekitar pukul 15.24 WIB.

Dalam dua video yang diterima TribunJatimTimur.com, terlihat warga laki-laki dan perempuan berkumpul di depan Polsek setempat. Sembari terdengar dari perekam menyebut bahwa semuanya warga Dusun Sokleh.

"Full warga Sokleh," seperti disitir dari video pertama berdurasi 15 detik.

Sementara di video ke dua yang berdurasi 45 detik, terlihat dua lelaki mengenakan baju kuning dan jaket jins mengenakan topi duduk dikerumuni warga. Sembari menyimak Babinsa dan Babhinkamtibmas berbicara.

Sebagian warga kemudian terlihat memindahkan beberapa kurung burung.

"Kalau jualan ya jualan mas, bukan minta-minta," terdengar teriakan warga di video.

Sementara itu, seorang polisi di video pun berbicara, sembari didampingi seorang TNI.

Baca juga: 3 WNA Berbahasa Arab-Inggris Coba Hipnotis 2 Gadis Karyawan Toko di Bangkalan: Aksi Gagal Lalu Kabur

Baca juga: Air Mata Engkos Penjual Tahu Sukabumi Jadi Korban Hipnotis, Uang Rp3 Juta Raib, Nasib Kini Terungkap

"Kami bukan mencegah sampeyan mencari rejeki. Itu haknya sampeyan disini. Ini karena sudah tidak kondusif situasi, ada pengaduan dari warga ya. Semacam seperti ini. Sudah omongan ke warga ini, ke warga itu, sudah ditambahi atau dikurangi. Akhirnya timbullah situasi tidak enak," seperti dikutip dari video tersebut.

Kapolsek AKP Didik Waluyo, membenarkan bahwa terjadi keramaian di Polsek. Namun, tidak membenarkan jika dua orang itu dimassa warga.

"Bukan di massa. Itu sudah di Polres," ujarnya

Kasat Reskrim Polres Bondowoso, AKP Roni Ismullah, mengatakan bahwa itu terkait dugaan hipnotis.

Namun, setelah dilakukan gelar perkara di Polres. Termasuk meminta klarifikasi pada terduga serta pembeli-pembeli. Tampaknya terjadi salah paham.