Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Bakal Urai Kemacetan Lalin di Jalan Nasional Lamongan, JLU 7, 15 Km Siap Dioperasikan Akhir Februari

Kemacetan arus Lalin jalan nasional sepenjang Jalan Panglima Sudirman - Jalan Jaksa Agung Suprapto Lamongan bakal segera terjawab.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Jalan Lingkar Utara (JLU) sepanjang 7, 15 kilometer  pengurai kemacetan arus Lalin jalan nasional, sepanjang Jalan Panglima Sudirman- Jalan Jaksa Agung Suprapto, Rabu (8/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kemacetan arus Lalin jalan nasional sepenjang Jalan Panglima Sudirman - Jalan Jaksa Agung Suprapto Lamongan bakal segera terjawab.

Selain menjawab kemacetan yang sudah  puluhan terjadi, juga akan ada efec ganda  (multiplier effect) ekonomi baru.

Jalan Lingkar Utara (JLU) juga menjadi proyek nasional di Lamongan yang saat ini sedang dalam pengerjaan jadi alternatif pengurai kemacetan akan tuntas ada akhir Februari 2025.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengungkapkan, pengerjaan JLU sepanjang 7, 15 kilometer ini  ada 2 seksi, yaitu seksi 1 di sebelah timur dan seksi 2 di sebelah barat. 

Baca juga: Saingi Alun-alun Lamongan, KaGama Terus Dibangun, Akan Dilengkapi Berbagai Lapangan dan Playground

"JLU membentang dari arah timur,  Desa Rejosari, Kecamatan Deket, hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan. "" kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi  kepada Tribun Jatim Network, Rabu (8/1/2025). 

Diungkapkan, pengerjaan proyek nasional JLU saat ini sudah memasuki tahap pengerasan jalan. Dirinci,  untuk JLU seksi I yang timur pengerjaan sudah 85 persen sedangkan untuk seksi 2 yang sebelah barat sudah 77 persen dan diestimasi akan selesai pada akhir Februari. 

"JLU seksi I sudah 85 persen dan seksi II sudah 77 persen," ujarnya. 

Konstruksi jembatan JLU  di beberapa titik juga sudah nyambung, tinggal pengerasan di permukaannya.

JLU dibuat berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) dan direncanakan memiliki beberapa fasilitas publik seperti, stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), rest area, sentra kuliner, dan parkir kendaraan besar. 

Ke depan, katanya, koridor JLU juga diharapkan bisa menjadi kawasan komersial, pergudangan, perumahan yang ramah lingkungan.

Baca juga: Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Lamongan Meroket, Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

"Pembangunan JLU ini ke depan diharapkan bisa untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang jalan nasional, mulai dari Jalan Jaksa Agung Suprapto-Jalan Panglima Sudirman," katanya.

Pembangunan JLU sudah digagas lama, sejak masa Bupati Lamongan dijabat Masfuk dan bisa diwjudkan saat pemerintahan ada di pundaknya. 

Meski JLU adalah proyek pemerintah pusat, namun Pemkab Lamongan dalam perkembangannya turut membantu proses pembebasan lahan yang dilalui JLU sebesar Rp 50 miliar.

Ia optimis dengan terwujudnya JLU ini akan ada  multiplier effect (efek ganda) pengaruh yang meluas yang ditimbulkan dari pembangunan JLU dari Deket - Lamongan.

Ada kegiatan ekonomi, dimana peningkatan pengeluaran yang berpengaruh pada peningkatan pendapatan, termasuk konsumsi. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved