Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Ini Pertimbangan Pj Gubernur Jatim Tidak Menutup Pasar Hewan Meski Kasus PMK Meningkat

Pemerintah Provinsi Jawa Timur pastikan tidak menutup pasar hewan, meskipun kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) terhadap sapi mulai menggila.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat berada di City Forest Jember terkait kasus PMK di Jatim 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Pemerintah Provinsi Jawa Timur pastikan tidak menutup pasar hewan, meskipun kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap sapi meluas.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Andy Karyono mengatakan, meskipun ada edaran dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk menutup pasar hewan selama 14 hari di daerah yang banyak kasus PMK.

"Tetapi kami memilih tidak dulu (menutup pasar hewan). Karena kami bisa dengan vaksinnya, dengan obatnya dan pemeriksaanya," ujarnya saat berada di City Forest Jember.

Menurutnya, hal tersebut untuk menjaga perekonomian masyarakat. Karena sejauh ini kasus PMK baru terjadi di delapan daerah di Jawa Timur.

"Saya kurang tahu jumlahnya, ada kisaran delapan daerah kalau tidak salah. Tetapi kecil-kecil (kasusnya) dan kebanyakan daerah perbatasan," ulas Andy.

Andy mengakui tren kenaikan kasus PMK di Jatim memang lumayan tinggi. Katanya,  sehari ada 25 ekor menjadi 250 perhari.

"Kami telah lakukan langkah-langkah sesuai dengan surat edaran Menteri Pertanian dengan melakukan isolasi, memeriksa jalur masuk ternak, dengan satu kali suntik vaksin," jelasnya.

Baca juga: PMK Serang Hewan Ternak di Jombang, Vaksin Sudah Habis Sejak Desember 2024

Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan penyuntikan vaksin PMK terhadap 25 ribu sapi. Bahkan volumenya vaksinasi akan terus ditambah.

"Dari APBD kami juga akan membeli (vaksin) sebanyak 320 ribu lagi, karena sudah ada 1,4 juta vaksin. Karena kami butuh 5,4 juta vaksin," ulas Andy.

Andy ingin penanganan PMK di Jawa Timur terbaik lagi se- Indonesia. Karena hal tersebut pernah diraih pada 2022.

"Kemarin Jawa Timur terbaik dalam penanganan PMK dan itu akan kami ulangi lagi," imbuhnya.

Data Dinas Ketahanan Panganan dan Peternakan Jember, kasus PMK sudah menyerang 763 sapi di puluhan Kecamatan sejak Desember 2024 hingga Januari 2025.

Ratusan sapi milik peternak di Jember tersebut, 61 ternak diantaranya mati akibat penyakit  tersebut. Bahkan 21 diantaranya dipotong paksa/dimusnahkan oleh pemiliknya.

Sementara ini, baru 42 ternak dilaporkan berhasil sembuh. Sisanya, ratusan sapi ini masih berjibaku melakukan pemulihan dan pengobatan dari penyakit itu.

Baca juga: 763 Sapi di Jember Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Puluhan Ekor Terpaksa Disembelih

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved