Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Ratusan Sapi di Ponorogo Terjangkit PMK, Bupati Kang Giri Tutup Sementara Pasar Hewan

Ratusan sapi di Ponorogo terjangkit PMK, Bupati Kang Giri menutup pasar hewan untuk sementara waktu. Ketua DPRD Ponorogo mendukung.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Pramita Kusumaningrum
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko saat memberikan keterangan tentang penutupan pasar hewan imbas merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Selasa (8/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Buntut ratusan sapi di Ponorogo terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menutup pasar hewan di Ponorogo.

Langkah tersebut dilakukan agar PMK tidak semakin menyebar ke hewan lain.

“Juga ditelepon Pak Dwi (Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno) menutup pasar hewan untuk langkah awal PMK biar tidak semakin menyebar,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Selasa (8/1/2025).

Dia menjelaskan, langkah penutupan pasar hewan yang ada di Kabupaten Ponorogo sudah dipikirkan beberapa hari lalu.

Namun penutupan pasar hewan tidak serta merta bisa langsung dilakukan.

“Menyangkut ekonomi dan perut rakyat saya butuh mengkaji, bukan memperlambat. Jangan sampai keputusan merugikan beberapa pihak,” kata Kang Giri, sapaan akrab Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Namun, karena hasil kajian beberapa waktu terakhir, juga PMK yang kian merebak di Ponorogo, Kang Giri kemudian mengambil sikap menutup pasar hewan.

“Hasil kajian cocok apa yang disampaikan ketua dewan (penutupan pasar hewan). Imbauan beliau Pak Dwi ditutup, ya kami tutup,” tegasnya 

Sementara itu, Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno mengapresiasi langkah yang dilakukan Kang Giri.

Kang Wie, sapaan akrab Dwi Agus Prayitno mengingatkan, pada tahun 2022 silam, PMK meluluhlantakkan peternak, terutama di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo.

Baca juga: Dampak PMK, Peternak Sapi di Kediri Hadapi Masa Sulit, Harga Turun Drastis hingga Permintaan Sepi

“Tahun ini jangan lagi. Sudah banyak laporan masuk seperti sapi di Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan maupun Desa Plalangan Kecamatan Jenangan," ujarnya.

"Jadi penutupan pasar hewan adalah langkah tepat,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved