Berita Viral
Kesal Tunangannya Direbut, Tukang Cukur Tikam Pegawai Minimarket, Sempat Dikirimi Video
Tukang cukur berinisial FW (26) itu menikam karyawan minimarket asal Kediri SA (24) menggunakan pisau lipat karena asmara
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Aksi tukang cukur barbershop di Jombang nekat tikam pegawai minimarket hingga tewas.
Tukang cukur berinisial FW (26) itu membunuh karyawan minimarket asal Kediri SA (24) karena asmara.
Diketahui, pelaku sakit hati karena korban punya hubungan dengan mantan tunangannya.
Hingga akhirnya pelaku menikam korban hingga tumbang dan tewas.
Seperti diketahui, peristiwa berdarah itu terjadi di 'Masterpiece Barbershop', Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Desa Sengon, Kecamatan Jombang pada Kamis (9/1/2025) sekitar pukul 22.30 WIB.
"Pelaku terancam dikenai pasal 170 Ayat 3 KUHP subs Pasal 351 ayat 2 ke 3 KUHP," tutupnya.
Baca juga: Cemburu ke Istri Kedua, Pria ini Malah Siram Dua Anak Tirinya, Bikin Si Bungsu Meninggal
Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra mengatakan, motif yang dilakukan pelaku adalah karena asmaranya kandas dengan kekasihnya.
"Motif adanya rasa sakit hati karena hubungan asmaranya sempat putus yang diduga pacarnya ini memiliki hubungan dengan korban sehingga ada rasa sakit hati," ucap AKP Margono Suhendra kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).
AKP Margono Suhendra awal mula percekcokan antara keduanya ini terjadi saat korban SA awalnya mendapatkan pesan berupa video yang dikirim lewat WhatsApp oleh terduga pelaku FW.
Video tersebut sengaja dikirim oleh FW agar hubungan SA dengan kekasihnya tidak berlanjut.
FW mengaku jika ia dan kekasihnya itu sempat lamaran sebelum akhirnya sang kekasih menjalin hubungan dengan korban.
"Sebelumnya pelaku ini sudah lamaran dengan pacarnya akibat pendekatan korban melalui pacarnya ini kejadian mohon maaf lamarannya ini hanya tertunda atau dibatalkan sehingga memang ada rasa sakit hati," ujarnya.
Lebih lanjut, video yang dikirim oleh FW kepada SA itu merupakan video asusila. Pihak kepolisian sendiri masih mendalami video tersebut.
Baca juga: Gara-gara Perkara Wanita, Karyawan Minimarket di Jombang Ditusuk Pegawai Barbershop hingga Tewas
"Korban dikirim oleh pelaku video yang mungkin video Asusila kita masih mendalami berharap untuk korban memutus pacarnya ini dan pelaku pun berharap untuk acara lamaran itu masih berlanjut," ungkapnya.
Mantan Kapolsek Sukabanah, Kabupaten Sampang itu menuturkan jika karena vide tersebut, terduga pelaku dan korban cekcok hingga korban meregang nyawa. Korban terbunuh setelah ditikam menggunakan pisau oleh pelaku.
"Pelaku melakukan penusukan, dari hasil pemeriksaan memang ada terjadi dua penusukan baik di leher belakang dan juga di wajah," bebernya.
Usai kejadian pihaknya sudah mengamankan tersangka FW, melakukan olah TKP dan membawa tubuh korban SA ke kamar jenazah RSUD Jombang untuk dilakukan autopsi.
FW kini sudah diamankan, beberapa barang bukti sudah di tangan polisi. Korban pun langsung dibawa ke RSUD Jombang usai insiden tersebut.
"Saat ini juga sudah dilaksanakan otopsi nanti hasil otopsi akan saya sampaikan kembali bersama dengan Pak Kapolsek. Kami menerapkan KUHP Pasal 338 subsider pasal 351 yang mana pelaku bisa dihukum penjara maksimal 15 tahun," pungkasnya.
Sementara itu, kasus pembunuhan akibat cemburu lainnya juga pernah terjadi di Sumatera Barat.
Pria di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat nekat menghabisi selingkuhan istrinya.
Pelaku membunuh selingkuhan istrinya pada Selasa (24/12/2024) malam.
Pelaku dalam kondisi kalap membunuh selingkuhan istri hingga videonya viral di media sosial.
Pada video itu menunjukkan rumah tempat kejadian perkara dipasangi garis polisi.
Baca juga: Rijal Tak Sadar Aksinya ke Selingkuhan Istri Berujung Petaka, Baru Tahu saat Lihat 33 Rumah Hangus
Berdasarkan keterangan video dari akun @pykupdate, rumah tersebut dipasangi garis polisi karena diduga adanya tindak pidana pembunuhan.
Sementara itu, berdasarkan keterangan masyarakat, pembunuhan diduga dilakukan seseorang yang marah kepada korban karena diduga berselingkuh dengan istrinya.
Kasat Reskrim Polres Payakumbuh, AKP Doni Pramadona membenarkan terkait dipasangnya garis polisi di salah satu rumah.
Menurut Doni, berdasarkan keterangan saksi, kejadian pembunuhan terjadi, Selasa (24/12/2024) malam sekira pukul 23.30 WIB.
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kejadiannya sekira pukul 23.30 WIB malam kemarin," kata Doni saat dikonfirmasi, Rabu (25/12/2024).
Doni menyebutkan bahwa pelaku saat ini sudah diamankan ke Mapolres Payakumbuh.
"Pelaku sudah kita amankan pagi tadi sekira pukul 08.00 WIB di daerah Garegeh, Kota Bukittinggi, pelaku sudah di Polres," katanya.
Doni menyebutkan pihaknya saat ini masih menginterogasi dan meminta keterangan kepada terduga pelaku untuk menggali motif dan apa saja yang dilakukannya kepada korban.
"Terkait motif dan bagaimananya belum, kita masih pendalaman dan meminta keterangan kepada pelaku, nanti akan kita informasikan kembali," katanya.
Sementara itu, kasus bunuh selingkuhan lainnya juga pernah terjadi di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Seorang mertua di Madura bunuh selingkuhan menantunya.
Peristiwa itu terjadi di Desa Pangereman, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Si mertua tak terima menantunya selingkuh, padahal anaknya jadi TKI atau Tenaga Kerja Indonesia di negeri orang.
Kini, sang mertua pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca juga: Istri Selingkuh dengan Sekdes Polman, Suami Ngamuk Akhirnya Bunuh Selingkuhan, Fakta Masih Saudaraan
Pelaku adalah pria berinisial M.
M membacok S warga Desa Tobeih Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura.
S dituding menjadi selingkuhan menantu M.
Tak sendiri, M menganiaya dan membacok S bersama beberapa rekannya pada Kamis (19/10/2023).
Dalam potongan video yang beredar di berbagai group WhatsApp (WA) warga Pamekasan, S yang masih berusia 32 tahun itu meninggal dengan berlumuran darah di sekujur tubuhnya.
Baca juga: Pria Bunuh Selingkuhan Pura-pura Kesurupan saat Tunjukkan Jasad, Ngaku Dukun, Keluarga Korban Kesal
Kasi Humas Polres Pamekasan, Iptu Sri Sugiarto mengatakan, sebelum meninggal, korban diduga dianiaya secara bersama-sama oleh M dan rekannya.
Kata dia, berdasarkan keterangan saksi berinisial Has, sekitar pukul 14.00 WIB, ia sedang bersama korban di dalam rumahnya di Desa Pangereman, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan.
Kemudian pelaku yang tak lain adalah mertua Has, seketika masuk ke dalam rumahnya bersama temannya yang lebih dari satu orang.
Mereka mengejar dan menyerang S dengan senjata tajam.
Mengetahui hal tersebut, korban berusaha menyelamatkan diri dengan cara berlari melalui atap rumah di bagian dapur, namun pelaku tetap mengejar korban.
Saat korban melompat dari atap dapur, pelaku langsung menyabetkan celurit ke bagian tubuh korban yang menyebabkan sejumlah luka pada bagian kepala, tangan kanan, tangan kiri, dan paha kiri.
"Korban meninggal dunia," kata Iptu Sri Sugiarto saat ditemui di Kantor Satreskrim Polres Pamekasan.
Baca juga: Seusai Bunuh Selingkuhan Istri, Pria di Jember Langsung Kabur ke Luar Pulau, Senjata Masih Misterius
Menurut Iptu Sri Sugiarto, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tersangka menganiaya korban karena tidak terima mengetahui Has yang merupakan menantu atau istri dari anak kandung pelaku yang saat ini sedang bekerja di Malaysia, berselingkuh dengan korban.
Saat ini, Satreskrim Polres Pamekasan telah menangkap pelaku berikut beberapa barang bukti.
Di antaranya baju dan sarung korban yang terdapat lumuran darah.
Selain itu, juga mengamankan sebilah celurit yang terdapat bercak darah.
Penuturan mantan Kapolsek Palengaan ini, Satreskrim Polres Pamekasan juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan pengembangan terhadap tersangka lain.
Baca juga: Rektor Unhas Minta Perselingkuhan Ibu Bhayangkari dan Mahasiwa Tak Dibesarkan, KDL di-DO? Kasihan
Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Sumenep menangkap pria berinisial K (38), warga Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Pria yang sudah beristri itu digelandang ke Polres Sumenep karena diduga membunuh wanita berinisial F (28) yang merupakan selingkuhannya usai meminta untuk dinikahi.
"Pelaku saat ini sudah berhasil kita amankan usai sebelumnya sempat bersembunyi di rumah orangtuanya yang berada di Dusun Pandian Laok, Desa Prancak," kata Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko di Polres Sumenep, Jumat (20/10/2023).
Edo menjelaskan, peristiwa pembunuhan itu bermula saat pelaku yang sudah berkeluarga menjalin hubungan gelap dengan F yang diketahui masih belum menikah.
Baca juga: Yosef Teriak Minta Maaf setelah Bunuh Tuti dan Amalia, Badannya Panas, Kini Santai setelah Ditangkap
Hubungan korban dan tersangka kian mesra hingga keduanya melakukan hubungan intim.
Padahal, tersangka sudah mempunyai istri dan dua orang anak.
Tak lama setalah itu, korban menuntut tersangka untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Selanjutnya, pada Jumat (13/10/2023) sekitar pukul 22.00 WIB, korban menelepon tersangka untuk mengajak ketemuan di belakang rumah korban
"Setelah pertemuan itu, korban dan pelaku terlibat adu mulut dan tersangka dituduh telah menghamili korban," kata dia.
Baca juga: Galau Lihat Mantan Meninggal, Suami Malah Kalap Bunuh Istri, Sempat Kirim Chat Terakhir: Tidak Main
Tak terima dengan tuduhan korban, pelaku kemudian mencekik leher korban dan memukul bagian belakang kepala korban dengan kayu.
Korban meninggal dunia di dekat kamar mandi di belakang rumah korban.
Pelaku kemudian melarikan diri ke rumah orangtuanya yang berada di Dusun Pandian Laok, Desa Prancak
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku.
"Akibat perbuatannya tersangka dijerat dengan Pasal 340 atau 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," pungkasnya.
Baca juga: Nasib Anak di Probolinggo Bunuh Pria yang Rudapaksa Ibu, Tragedi Berdarah Sepulang Maulidan, Geram
Baca juga: Suami Ajak Anak Bunuh Sang Ibu, Cemburu Istri Nikah Lagi, Rumah Si Mama Muda sampai Pernah Dibakar
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Halangi Mobil Ambulans, Pengemudi Innova Ditarik Sopir Suruh Lihat Kondisi Pasien, Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Sebut 4000 Siswa Sudah Keracunan MBG, Guntur Romli Minta Program Dievaluasi: Pemerintah Harus Serius |
![]() |
---|
Warga Kadung Percaya Kades untuk Balik Nama Sertifikat Tanah, Uang Rp96 Juta Lenyap Ditipu Eks PNS |
![]() |
---|
Viral Orang Malas Mandi Disebut Tanda Gangguan Jiwa, Benarkah? ini Penjelasan Psikolog |
![]() |
---|
Ditipu Hozizeh, Isqomariyah Malah Dipalak Polwan Rp17,5 Juta Agar Pencabutan Laporan Segera Diproses |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.