Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswa SD Rela Berenang Seberangi Sungai Arus Deras Demi ke Sekolah, Kades Miris Tak Ada Jembatan

Baju para siswa berusia 10-14 tahun ini pun basah kuyup ketika sampai di sekolah.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jambi/Hasbi Sabirin
Siswa SDN 156 Muara Lepat, Desa Datuk Nanduo, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, berenang menyeberangi Sungai Batang Asai untuk menuju sekolah 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah merencanakan pembangunan jembatan penghubung Dusun Muara Lepat ke Desa Padang Jering.

Namun rencana ini tiba-tiba dibatalkan.

Isa menuturkan, usul pembangunan jembatan penghubung sudah masuk pemkab dan akan dibangun pada 2025.

"Usulan itu saat Pj Bupati Sarolangun yang dijabat oleh Bachril Bakri. Dan terus kita giring hingga ke Bappeda. Kami merasa kecewa, nyatanya usulan itu dibatalkan," kata Isa.

Bahkan, dia juga selalu berkoordinasi dengan Anggota DPRD Sarolangun Dapil Batang Asai, Bambang Gunawan, untuk bisa memperjuangkan pembangunan jembatan tersebut. 

Isa mengatakan, akibat tidak ada jembatan penghubung Dusun Muara Lepat menuju Desa Padang Jering, warga setempat kesulitan beraktivitas dalam pendistribusian sembako maupun akses siswa ke sekolah. 

Selama ini warga Dusun Muara Lepat menggunakan perahu untuk menyeberang ke Desa Padang Jering.

"Tapi perahu sudah tidak ada dan tidak layak pakai lagi. Makin kesulitan masyarakat dan anak sekolah hendak menyeberang," ujarnya.

-
Para siswa SDN 156 Muara Lepat, Desa Datuk Nanduo, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, terpaksa berenang menyeberangi Sungai Batang Asai untuk menuju sekolah, tak ada jembatan di sana (Tribun Jambi/Hasbi Sabirin)

Kondisi serupa juga dialami guru yang menerjang sungai demi mengajar di sekolah.

Ia terpaksa karena jembatan yang biasa dilewati putus.

Sang guru pun tak punya pilihan lain, daripada lewat jembatan dengan jarak 3 kilometer jika ditempuh jalan kaki.

Meski air sungai yang diterobos guru tersebut dalam di beberapa areanya, tak menjadi alasan bagi dirinya untuk tetap menjalankan tugas sebagai seorang guru.

Padahal jika tak berhati-hati menginjak dasar sungai saat menyeberang, guru tersebut bisa saja celaka.

Diketahui, guru SD berhati mulia ini bernama Syarif Hidayat (57), guru SDN Margalaksana Campaka.

Dia nyaris basah kuyup setelah sempat terpeleset saat menyusuri aliran Sungai Cikondang, Desa Girimukti, Campaka, Cianjur, tersebut, Jumat (10/01/2025). 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved