Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bakar Motor Guru Gegara Tak Suka Ucapan saat Upacara, Pemuda Hunuskan Pedang, Pipi Korban Diiris

Sebelum motornya dibakar, sang guru juga sempat diancam pelaku dengan pedang.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Nur Khalis - Istimewa
Bakar motor guru honorer gegara ucapan sambutan di upacara, pemuda ditangkap 

TRIBUNJATIM.COM - Motor seorang guru SMA Putra Bangsa, Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dibakar.

Sebelum motornya dibakar, guru bernama Ahmad Nurdin (50) tersebut sempat diancam pelaku dengan pedang.

Kini pelaku yang merupakan pemuda lulusan SMA diringkus polisi.

Baca juga: Jadi Jaminan Utang Rp140 Juta, Wanita Tinggal di Rumah Peminjam Uang, Stres sampai Minum Sabun Pel

Dari keterangan korban, pelaku adalah Ahmad Qurtubi (19), tamatan SMA di luar kota yang merupakan pemuda di desa setempat.

Sepulang dari mengajar, pelaku mencegat korban di akses jalan Dusun Bugis, Desa Pajanannger.

"Kejadian itu sepulang saya dari sekolah, sekitar jam setengah dua siang," tutur Nurdin kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

"Katanya pelaku tersinggung dengan pernyataan saya saat menjadi pembina upacara di sekolah," ujarnya.

Korban mengaku tidak tahu dari mana pelaku mendengar pernyataannya saat menjadi pembina upacara di sekolah.

Sebab korban tidak menyingung siapa pun dan tidak menyebut nama siapa pun.

"Sambutan saya saat upacara adalah global, kepada semua siswa," katanya.

Saat menyampaikan sambutan, korban berharap seluruh siswa selalu taat pada orang tua dan guru-guru.

Jangan sampai para siswa berani kepada orang tua, apalagi bahkan mengancam untuk membunuhnya.

Sebab ilmunya tidak akan berkah ketika sudah di tengah-tengah masyarakat.

"Saya tidak spesifik menyebut siapapun," tegasnya.

Motor Ahmad Nurdin (50) yang dibakar oleh pelaku
Motor Ahmad Nurdin (50) yang dibakar oleh pelaku (Dok Nur Khalis)

Namun menurut guru yang sudah mengajar sejak tahun 2017 ini, pelaku beranggapan bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada dirinya.

"Setelah mencegat saya, pelaku bertanya dengan nada tinggi, bahkan marah-marah," ungkapnya.

Tidak lama kemudian, pelaku mengeluarkan sebilah pedang.

Pedang dihunuskan kepada guru fisika dan biologi ini.

Pedang tersebut sempat ditempelkan ke kepala dan pipi korban.

"Kedua pipi saya sempat diiris dengan pedangnya (pelaku), untung tidak luka," ujarnya. 

Pelaku juga sempat menebaskan pedangnya ke motor sang guru.

"Pelaku sempat menebas motor saya berkali-kali sebelum membakarnya," kata Nurdin kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

Baca juga: Bidan Rusmiati Kecewa Penyerahan Hadiah Motor Ditunda Lagi, Cuma Boleh Pegang Tak Bisa Dibawa Pulang

Saat ini, pelaku sudah diringkus oleh polisi dan ditahan di Kantor Polsek Kangean.

Kepada polisi, pelaku mengaku tidak terima atas isi sambutan korban saat menjadi pembina upacara di sekolahnya.

Meksipun pelaku bukan siswa di sekolah tempat korban mengajar, pelaku diduga kuat mendapatkan informasi dari teman-temannya yang sekolah di tempat tersebut.

"Pelaku sakit hati karena ucapan guru itu disangka ditujukan kepada dirinya," kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.

Saat menjadi pembina upacara, kata Widiarti, korban menyampaikan agar para siswa jangan sampai berani kepada orang tua, apalagi sampai mengancam untuk membunuhnya.

"(Kalimat) itu yang dianggap menyinggung pelaku. Padahal korban tidak menyebutkan nama siapa pun," ucap Widiarti.

Selain meringkus pelaku, polisi mengamankan satu buah pedang dengan panjang 73 sentimeter di dalam kamar rumah pelaku.

Pelaku dijerat Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951, tentang larangan membawa senjata tajam.

Pelaku juga dijerat Pasal 06 Ayat 1 dan Pasal 335 Ayat 1 KUH Pidana mengenai perbuatan tidak menyenangkan.

Kini pelaku terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Ilustrasi bocah usia 7 tahun di Semarang dibakar teman sepermainannya saat beli jajan di warung. Kini trauma tiap jendela rumah dibuka.
Ilustrasi (Shutterstock via Kompas.com)

Kasus lain, seorang pemuda nekat bakar motornya ketika ditilang oleh polisi.

Peristiwa terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), pada Kamis (9/1/2025).

Pemuda bernama Trison sempat dihentikan oleh petugas kepolisian saat melintas di Jalan Pasaman Baru, Nagari Lingkuang Aua Baru, Kecamatan Pasaman, depan Masjid Agung.

Trison diketahui tak punya surat kelengkapan kendaraan dan tak menggunakan helm.

Kasat Lantas Polres Pasaman Barat, Rina Aryanti menjelaskan bahwa pelaku dihentikan ketika melintas di persimpangan Pasaman Baru menuju arah Kantor Bupati.

"Pelaku ini tidak mengenakan helm dan tidak memiliki dokumen kendaraan. Saat dihentikan, ia malah membakar kendaraannya sendiri," ungkap Rina.

"Dari pemeriksaan yang kita lakukan, pelaku membakar kendaraannya karena emosi saat petugas kita akan melakukan penindakan tilang."

"Dikarenakan kendaraan pelaku tidak memiliki dokumen, sebab pelaku membeli kendaraannya di tempat rongsokan," lanjutnya.

Trison diketahui tidak memiliki kelengkapan dokumen kendaraan, yang diduga menyebabkan ia panik dan melakukan tindakan nekat tersebut.

Selain itu, sepeda motor jenis Satria FU yang digunakannya juga tidak layak jalan, tidak menggunakan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB), lampu, dan pakai knalpot brong.

Baca juga: Tangis Tante Sebut Siswa SD Belajar di Lantai karena Nunggak SPP Sengaja Disetting Ibunya: Disuruh

Setelah insiden tersebut, Trison berhasil diamankan dan dibawa ke Kantor Satlantas untuk dimintai keterangan.

Trison memiliki tujuan untuk pergi ke Sibolga, Sumatera Utara.

Pihak kepolisian memberikan fasilitas untuk membantunya pulang ke kampung halamannya.

"Kami berkoordinasi dengan Polsek Panti untuk membantu mencarikan kendaraan."

"Karena kendaraan dari Pasaman Barat menuju Sibolga minim," jelas Rina.

Trison mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak kepolisian serta masyarakat atas tindakannya.

"Saya minta maaf kepada kepolisian karena telah membakar kendaraan saya. Ini kesalahan saya, bukan kesalahan polisi," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa telah melakukan perjalanan selama dua hari dari Rokan Hulu, Riau, menuju Sibolga.

Nasib pemuda bakar motornya akibat panik ditilang polisi, kini minta maaf
Nasib pemuda bakar motornya akibat panik ditilang polisi, kini minta maaf (Tribun Padang)

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved