Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Ratusan Sapi di Trenggalek Terinfeksi PMK, 11 Ekor di Antaranya Mati, Stok Vaksin Malah Kosong

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Trenggalek kian meluas. Sejak mewabah akhir Desember lalu, PMK terus mewabah.

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Pasar Hewan Trenggalek Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek Akan Ditutup untuk Pencegahan Penularan PMK, Selasa (14/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Trenggalek kian meluas. Sejak mewabah akhir Desember lalu, PMK terus mewabah hingga jumlah sapi yang terinfeksi meningkat 6 kali lipat.

Pada akhir Desember lalu, kasus PMK di Trenggalek 79 kasus, lalu pekan pertama Januari naik menjadi 156 kasus, dan per 13 Januari meningkat kembali menjadi 541 kasus.

"Sudah ada yang berhasil sembuh 24 ekor, yang masih sakit 490 ekor tetap dalam pemantauan dan pengobatan, lalu ada yang potong paksa 5 ekor, ternak mati 11 ekor, dan dijual 11 ekor," kata Kepala Dinas Peternakan Trenggalek, Joko Susanto, Rabu (15/1/2025).

Mayoritas yang mati adalah sapi yang belum mendapatkan vaksin dan sapi anakan atau pedhet.

Baca juga: Ratusan Sapi Terinfeksi PMK, Pemkab Trenggalek Tutup Sementara Pasar Hewan

Sedangkan yang berhasil sembuh adalah sapi yang sudah mendapatkan vaksin dan mendapatkan perawatan optimal dari pemiliknya. Sayangnya, saat ini stok vaksin di Dinas Peternakan kosong.

"Vaksin masih menunggu dari provinsi, mungkin masih proses pengadaan, kita berharap bisa segera didistribusikan," lanjutnya.

Namun demikian banyak peternak yang membeli vaksin sendiri terutama peternak sapi perah. Jika tidak mampu, menurut Joko vaksin bukan satu-satunya cara untuk meminimalisasi penularan PMK.

Salah satu langkah yang penting adalah mengisolasi sapi yang bergejala, menjaga kebersihan kandang, serta memberikan nutrisi yang baik untuk sapi.

"Dengan memberikan nutrisi yang baik maka imun sapi bisa meningkat, salah satunya dengan memberikan empon - empon," lanjutnya.

Baca juga: Pastikan Pembangunan Tak Tersandung Masalah Hukum, Pemkab Trenggalek Kerja Sama dengan Kejaksaan

Selain sapi, penularan PMK juga menular ke kambing, namun gejala yang dialami tidak separah sapi dan lebih tahan terhadap serangan PMK.

Namun demikian, Dinas Peternakan tidak ingin kecolongan. Tindak lanjut yang diambli adalah merekomendasikan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan untuk menutup pasar hewan.

"Untuk mencegah penularan kita tutup pasar agar tidak ada lalu lintas hewan. Tapi kalau ada yang beli dengan datang langsung ke kandang peternak, misalnya untuk aqiqah ya kita tidak bisa melarangnya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved