Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Murid SMA Ancam Guru Pakai Pedang dan Bakar Motor Korban, Akui Tersinggung Ucapan saat Upacara

Korbannya adalah seorang guru SMA Putra Bangsa, Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Editor: Torik Aqua
freepik.com
Ilustrasi kebakaran - Motor guru dibakar murid SMA akibat tak terima ucapan korban 

"Saya tidak spesifik menyebut siapapun," tegasnya.

Motor Ahmad Nurdin (50) yang dibakar oleh pelaku
Motor Ahmad Nurdin (50) yang dibakar oleh pelaku (Dok Nur Khalis)

Namun menurut guru yang sudah mengajar sejak tahun 2017 ini, pelaku beranggapan bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada dirinya.

"Setelah mencegat saya, pelaku bertanya dengan nada tinggi, bahkan marah-marah," ungkapnya.

Tidak lama kemudian, pelaku mengeluarkan sebilah pedang.

Pedang dihunuskan kepada guru fisika dan biologi ini.

Pedang tersebut sempat ditempelkan ke kepala dan pipi korban.

"Kedua pipi saya sempat diiris dengan pedangnya (pelaku), untung tidak luka," ujarnya. 

Pelaku juga sempat menebaskan pedangnya ke motor sang guru.

"Pelaku sempat menebas motor saya berkali-kali sebelum membakarnya," kata Nurdin kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

Baca juga: Bidan Rusmiati Kecewa Penyerahan Hadiah Motor Ditunda Lagi, Cuma Boleh Pegang Tak Bisa Dibawa Pulang

Saat ini, pelaku sudah diringkus oleh polisi dan ditahan di Kantor Polsek Kangean.

Kepada polisi, pelaku mengaku tidak terima atas isi sambutan korban saat menjadi pembina upacara di sekolahnya.

Meksipun pelaku bukan siswa di sekolah tempat korban mengajar, pelaku diduga kuat mendapatkan informasi dari teman-temannya yang sekolah di tempat tersebut.

Ilustrasi bocah usia 7 tahun di Semarang dibakar teman sepermainannya saat beli jajan di warung. Kini trauma tiap jendela rumah dibuka.
Ilustrasi (Shutterstock via Kompas.com)

"Pelaku sakit hati karena ucapan guru itu disangka ditujukan kepada dirinya," kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.

Saat menjadi pembina upacara, kata Widiarti, korban menyampaikan agar para siswa jangan sampai berani kepada orang tua, apalagi sampai mengancam untuk membunuhnya.

"(Kalimat) itu yang dianggap menyinggung pelaku. Padahal korban tidak menyebutkan nama siapa pun," ucap Widiarti.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved