Berita Viral
Sedih Mbah Mail Penjual Singkong Keliling Uang Tabungan Rp 1 Juta Raib Digondol Penipu
Demi bisa membeli makan, mbah Mail setiap hari menyusuri jalanan sambil membawa puluhan kilogram singkong mentah.
TRIBUNJATIM.COM - Kisah kakek bernama Mail yang setiap hari keliling kampung jualan singkong.
Meski mbah Mail sudah berusia 80 tahun, namun perjuangannya untuk mengais rezeki berat.
Demi bisa membeli makan, mbah Mail setiap hari menyusuri jalanan sambil membawa puluhan kilogram singkong mentah.
Diketahui, mbah Mail biasa berkeliling di daerah Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: 35 Tahun Mbah Ahmad Jual Mainan di Sekolah, Sehari Bisa Dapat Rp50 Ribu, Bersyukur Tak Jadi Pengemis
Kakek Mail berjualan puluhan kilogram singkong mentah, ia membawanya dengan gerobak pasir.
Namun saat berjualan ia tidak berteriak menawarkan dagangannya.
Saat berbicara pun dia sudah terbata-bata.
Meski begitu, di jalan yang telah puluhan tahun dia susuri iu, warga sudah tahu kesehariannya dan anak menghampirinya saat tertarik membeli dagangan yang dia bawa.
“Saya setiap hari bawa 60-70 kilogram, ambil dari orang,” kata Mail, dikutip dari Kompas.com.
Dari 60 kilogram itu, Mail mulai berangkat berdagang pukul 6 pagi menyusuri jalan kecil hingga besar di Kecamatan Kalipuro hingga Kelurahan Pengantingan, Kecamatan Banyuwangi.
Dua kecamatan ini masih cukup berdekatan. Namun sangat jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
“Kalau habis saya pulang, setiap hari selalu habis,” ujarnya dengan yakin.
Apabila singkong-singkong yang dijual Rp 4.000 perkilogram itu terjual habis, dari 60 kilogram penjualan, dia akan menerima upah Rp 65.000 sementara jika terjual 70 kilogram, dia akan memperoleh Rp 75.000.
“Uangnya buat makan sehari-hari, saya tinggal berdua sama istri. 6 anak sudah ke luar kota semua,” tuturnya.
Apabila tidak musim singkong, Mail akan berdagang jenis sayuran atau buah lainnya seperti terong, pisang, hingga nangka, tergantung musim.
“Jual apa saja, untuk makan sehari-hari,” ujarnya.
Puluhan tahun hidup menyusuri jalan yang ia sendiri bahkan tidak ingat mulai kapan, bukan hal yang mudah baginya.
Dua kali ditipu
Namun dalam ingatannya masih jelas betul bagaimana dia dua kali menjadi korban penipuan.
“Pertama dulu pas saya jualan, ada orang datang menghampiri bilang kasihan sama saya karena sudah tua masih jualan,” kata Mail memulai ceritanya.
Penipu itu pun menawari membonceng Mail menggunakan motor untuk diajak ke rumah Mail dan mendapatkan sambutan yang baik dari istrinya yang membuatkan teh untuk pria tersebut.
Setelah lama berbincang, pria itu mengatakan bahwa ia akan memberikan bantuan beras secara cuma-cuma dan akan memberikan bantuan-bantuan lainnya karena terkesan dengan kegigigan Mail.
Namun, pria itu juga menanyakan Mail memiliki tabungan atau tidak.
“Waktu itu dia tanya saya punya tabungan berapa, saya jawab Rp 1 juta karena saya tidak bisa bohong. Saya perlihatkan uangnya,” urai Mail.
Uang sudah di meja, Mail dijanjikan bisa mendapatkan lebih banyak uang di masa depan apabila menuruti kata orang tersebut.
Tapi bukannya untung, dia malah diperdaya.
Mail menerima sekantong beras, namun uang hasil jerih payahnya yang dia kumpulkan bertahun-tahun raib dibawa penipu.
Kisah sedih Mail belum berhenti, kepolosannya masih dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, seperti yang baru saja terjadi sekitar 8 bulan lalu.
“Saya saat di Jalan Argopuro, ada orang dekati saya katanya kehabisan bensin. Tanya bawa uang berapa,” kata Mail.
Baru berangkat berdagang pukul 6 pagi, dia dengan jujur mengatakan bahwa di kantongnya ada yang Rp 167.000.
Dan seorang pria yang dikiranya warga sekitar tersebut, meminjam uang Rp 100.000.
“Sudah saya beri. Awalnya jalan pelan-pelan seperti betul kehabisan bensin, agak jauh langsung ngebut,” tuturnya.
Belum sadar telah ditipu, dia menunggu pria tersebut kembali dari pukul 6 hingga 10 pagi, dia kemudian memutuskan untuk lanjut berdagang meski dengan perasaan yang amat sedih.
Ke depan, Mail hanya berharap dapat bekerja dengan tenang dan tak lagi bertemu orang jahat yang ingin mengambil keuntungan darinya.
“Semoga tidak lagi ketemu orang-orang jahat. Saya ini jualan keliling kok masih dijahati,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Sosok Kolonel CHK Fredy Ferdian, Hakim Vonis Mati Kopda Bazarsah yang Tembak 3 Polisi di Lampung |
![]() |
---|
Alasan Dahlan Tiap Hari Bersihkan Jalan Tanpa Dibayar, Pernah Tak Bisa Jalan Normal |
![]() |
---|
Sosok 5 Jurnalis Al Jazeera Dibunuh Israel saat Berada di Tenda Pers Gaza, MUI Mengecam Keras |
![]() |
---|
Anyndha Tri Rahmawati, Anak Penjual Soto Diterima Kuliah di UGM karena Buat Pembasmi Rayap |
![]() |
---|
4 Kasus Temuan Belatung dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Pernah Terjadi di Tuban, Wali Murid Kecewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.