Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

PMK di Lamongan Makin Meluas, Kini Tembus 824 Ekor Sapi, Kapolres, Dandim dan Bupati Turun Gunung

Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Lamongan tak terkendali, sebanyak 824 ekor sapi terdata terjangkit PMK.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Kapolres AKBP Bobby A Condroputra dan Dandim 0812 Letkol Arm Ketut Wira Purbawan melakukan penyemprotan desinfektan di Pasar Hewan Tikung usai lakukan vaksinasi dan sosialisasi di Desa Balungwangi, Kecamatan Tikung, Rabu (15/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Lamongan tak terkendali, sebanyak 824 ekor sapi terdata terjangkit PMK.

Lima hari sebelumnya ada sebanyak 527 ekor sapi terjangkit PMK, kini bertambah   297 ekor sapi terserang PMK, dan total sapi yang terjangkit PMK sebanyak 824 ekor sapi.

Forkopimda Lamongan memberikan perhatian ekstra dengan memberikan vaksinasi pada sapi yang sehat dan mengkarantina sapi yang sakit, selain menutup pasar hewan sampai waktu yang belum ditentukan.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, bersama Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A Condroputra, Dandim 0812 Letkol Arm Ketut Wira Purbawan didampingi Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Shofiah Nurhayati untuk kali kedua dalam sepekan ini melakukan vaksinasi di kandang peternakan sapi, Rabu (15/1/2025).

Bupati, kapolres dan dandim didampingi para dokter hewan Disnakeswan melakukan vaksinasi di kandang sapi milik Suwito di Desa Balungwangi Kecematan Tikung setelah sepekan sebelumnya di peternakan milik Tarjo.

Baca juga: Pria Lamongan Ditemukan Tewas Tergeletak di Pinggir Jalan Jombang

Bupati Yuhronur mengatakan, penyakit PMK bertambah banyak menyerang. Terdata sampai hari ada ada sebanyak 824 ekor sapi terserang PMK, 44 ekor mati dan  222 berhasil disembuhkan.

"Meski belum tergolong kejadian luar biasa (KLB), tetap perlu diwaspadai dan ditekan agar tidak berkembang," kata Kaji Yes.

Selain gerakan vaksinasi, pihaknya juga menutup dua pasar hewan yakni, Pasar Hewan Tikung dan Pasar Hewan Babat. Cara ini untuk mengendalikan penyebaran PMK. 

Penyemprotan desinfektan juga intens dilakukan di dua pasar hewan, Tikung dan Lamongan meski pada kenyataannya  telah ditutup. 

Setelah melakukan vaksinasi di kandang Suwito, bupati bersama rombongan melanjutkan acara sosialisasi kewaspadaan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) di Balai Desa Balungwangi Tikung dengan melibatkan masyarakat peternak.

Kaji Yes meyakinkan pada para peternak, bahwa penyakit PMK bisa disembuhkan. Yang terpenting para peternak atau pemilik sapi mau mematuhi anjuran dari Disanakeswan atau paramedis hewan.

"Kalau hendak masuk kandang harus diperhatikan kebersihan alas kakinya. Karena penyebaran PMK bisa melalui udara dan terbawa oleh anak kandang atau pengunjung yang masuk dari kandang satu ke kandang lainnya," ungkap Yubronur.

Baca juga: Pencarian Korban Tenggelam di Waduk Jotosanur Lamongan Dihentikan Sementara

Sementara Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A Condroputra menambahkan, pihaknya harus terlibat dalam upaya menekan penyebaran PMK. 

Bobby tidak ingin penyebaran PMK meluas." Kasihan mereka pemilik sapi, kalau sampai sapinya mati karena PMK," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved