Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Roy Dinyatakan Jadi Pembunuh Istri usai Jalani Ritual Adat di Sungai, Harus Beri Sapi dan Rp30 Juta

Seorang suami dinyatakan jadi pembunuh istri usai jalani ritual adat di sungai. Video ritual adat Suku Dayak itu viral di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Roy Dinyatakan Terbukti Bunuh Istri usai Jalani Ritual Adat di Sungai, Harus Beri Sapi dan Rp30 Juta 

Karenanya, Roy wajib mendapatkan hukuman berupa membayar denda adat.

Tradisi sebenarnya di kasus pembunuhan, hukuman yang harus dijalani pelaku adalah nyawa tukar nyawa.

Namun lantaran mempertimbangkan hukum agama dan undang-undang, maka hukuman yang disepakati adalah pemberian barang-barang dari pelaku.

Roy diharuskan menebus perbuatannya dengan memberikan barang-barang adat sebagai denda, di antaranya Sampak Ogong, Belayung Layin, Buah Liabay Ansak, dan Saluangan Bungkas alias tempayan adat.

Tak hanya itu, Roy juga harus menyediakan kain sitak, kain khas yang digunakan Suku Agabab.

Selanjutnya, Roy juga diminta memberikan seekor sapi dewasa serta uang tunai Rp30 juta.

Kasus Suami Bunuh Istri

Tinisawitri alias Ngatimin (37), warga Gang Bambu RT 08 Kelurahan Jogo Boyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan ditemukan tewas di depan rumahnya akibat dibacok suaminya.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis (16/1/2025)., setelah terlibat cekcok dengan suaminya, Sabarudin (28).

Sebelum insiden berdarah itu, Ngatimin dikabarkan pergi ke warung tetangga untuk membeli telur.

Setelah kembali ke rumah, terjadilah perdebatan antara Ngatimin dan Sabarudin yang berujung pada perkelahian.

Dalam keadaan emosi, Sabarudin diduga menghabisi nyawa istrinya dengan senjata tajam.

Jenazah Ngatimin saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau untuk dilakukan otopsi.

Baca juga: Suami Bunuh Istri 3 Hari setelah Nikah Demi Uang, Kaget Ternyata Tak Meninggal, Penyelamat Terkuak

Di mata tetangga, Ngatimin dikenal sebagai sosok yang baik meski cenderung tertutup dan jarang berkomunikasi dengan tetangganya.

Sudartini, salah satu tetangga, mengungkapkan, ia terakhir bertemu Ngatimin pada Rabu (15/1/2025), saat korban hendak menjahit pakaian anaknya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved