Cara Sanggar Batik Tegar di Bondowoso Beri Keterampilan pada Disabilitas, Membatik dan Bikin Odeng
Di Bondowoso ada Sanggar batik yang aktif mengajari para penyandang disabilitas membatik hingga membuat odeng.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Di Bondowoso ada Sanggar batik yang aktif mengajari para penyandang disabilitas membatik hingga membuat odeng.
Adalah Sanggar Batik Tegar, di Desa Karanganyar, Kecamatan Tegalampel milik Halifah.
Wanita berusia 46 tahun itu telah cukup lama melaksanakan pelatihan membatik secara gratis bagi penyandang disabilitas. Maupun, para penyintas pengguna narkoba.
"Gratis semua," terangnya pada TribunJatim.com pada Jum'at (24/1/2025).
Tak hanya itu, wanita akrab disapa Ifah ini bahkan patungan bersama pendamping penyandang disabilitas bernama Meri, untuk membeli segala bahan-bahan. Mulai dari kain, kompor dan gas untuk mencanting, lem untuk pembuatan odeng dan lainnya.
Baca juga: Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso Sajikan Pengalaman Virtual 3 Dimensi
Sementara beberapa peralatan menjahit, Ifah telah memilikinya sendiri. Adapun untuk kain biasanya Ifah membeli kain perca dari penjahit di sekitar.
"Beli bahan sendiri," jelasnya.
Menurutnya, untuk pembuatan batik mereka diajari dengan cara printing dan mencanting motif batik Sanggar Tegar.
Diakuinya, dalam mengajari semua keterampilan ini memang tak mudah. Karena keterbatasan para peserta. Namun Ifah bersyukur para peserta ini semangat dan selalu aktif mengikuti arahan darinya.
"Alhamdulillah semangat mereka luar biasa," urainya.
Ia mengatakan, inisiatif pelatihan secara mandiri bertujuan agar para penyandang disabilitas memiliki keterampilan yang bisa dilakukan di rumah.
Baca juga: Warga Desa di Bondowoso Perbaiki Jalan Rusak Patungan Rp50 ribu: Kami Diingat saat Coblosan Saja
Kebanyakan para penyandang disabilitas yang sudah terampil membuat batik dan odeng ini dipekerjakan olehnya. Yakni, setiap pesanan batik atau pun odeng akan langsung dilempar untuk dikerjakan oleh penyandang disabilitas di rumahnya.
"Kemarin ada 16 orang belajar mencanting, yang bisa dipekerjakan ada 7. Selebihnya kita cari cara lagi, yakni diajari buat Odeng," tuturnya.
Hasil karya penyandang disabilitas ini, kata Ifah sudah ada yang dipesan oleh beberapa instansi di Bondowoso. Pihaknya berharap produk-produk penyandang disabilitas bisa tembus luar kota.
"Harapannya kita, ketika ini berjalan. Odeng ini untuk ke depannya bisa dibantu dari Dinas, dari instansi," urainya.
Menurutnya, harga Odeng buatan penyandang disabilitas ini beragam. Ada yang Rp 45 ribu hingga Rp 60 ribu.
Fathorozi, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bondowoso, mengatakan, pertama kalinya penyandang disabilitas bisa membuat odeng ini.
Kendati dirinya yang merupakan penyandang tuna daksa itu, mengakui kesulita belajar seperti merangkai kain, dan menjahit. Namun, karena ada instrukturnya jadi lebih mudah.
"Kesulitan memang ada bagi teman-teman, untuk merangkai. Tapi ada instrukturnya," pungkasnya.
Ashanty Bantah Rampas Aset usai Dilaporkan Mantan Karyawan Sendiri, Ogah Balas Jahat: Udahlah |
![]() |
---|
Dukung Posyandu Warga, Alfamart Gandeng Cussons Bantu Pemerintah dalam Pengentasan Stunting |
![]() |
---|
Sosok Kenny Austin Calon Suami Amanda Manopo, Lulusan Teknik Mesin, Pemenang Ajang L-Men |
![]() |
---|
Video Terbaru Meghan Markle di Terowongan Paris Lokasi Putri Diana Tewas Disoroti Pangeran William |
![]() |
---|
Diduga dari Bakar Sampah, Rumah Warga di Jombang Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp10 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.