Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Dikira Cuma Konten Prank, Wanita ini Tak Terima Dinikahi, Ajukan Pembatalan usai Merasa Dibohongi

Berawal dari membuat konten pernikahan dari sang kekasih, wanita yang sudah setuju ini merasa dibohongi oleh pacarnya

Editor: Torik Aqua
Pexels
Ilustrasi pernikahan - Wanita ini ajukan pembatalan pernikahan usai merasa dibohongi kekasihnya 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib wanita yang mengajukan pembatalan pernikahan setelah dinikahi oleh sang kekasih seorang influencer.

Berawal dari membuat konten pernikahan dari sang kekasih, wanita ini merasa dibohongi.

Peristiwa menyedihkan ini bermula saat sang influencer punya ide untuk membuat konten pernikahan.

Wanita yang tak mau disebutkan identitasnya itu semula setuju dengan ide kekasih.

Karena ia menganggap konten itu hanya sebuah prank.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Wanita di Hotel Surabaya, Emosi Batal Nikah Padahal Cincin & Undangan Sudah Siap

Dilansir dari The Guardian, wanita tersebut merasa dibohongi lantaran pernikahan yang melibatkan dirinya ia ketahui sebelumnya hanya sebatas konten.

"Dia bilang kalau dia sedang mengatur pernikahan palsu untuk media sosialnya khususnya untuk Instagram. Karena aku yakin dia ingin meningkatkan jumlah pengikutnya dan mulai menghasilkan uang," ungkap wanita berusia 20 tahun tersebut.

Diketahui jika wanita tersebut berkenalan dengan kekasihnya di sebuah aplikasi kencan.

Wanita tersebut berpacaran dengan seorang pria yang merupakan influencer tersebut selama tiga bulan.

Sebelum berpacaran, pria tersebut mengaku sebagai seorang inluencer dan pergi ke sebuah pesta bertema putih pada Desember 2023 lalu.

Tak curiga, wanita tersebut menyetujui ajakan influencer tersebut, dimana dirinya menjadi satu-satunya orang yang mengenakan baju berwarna putih dan mulai mengikuti upacara seolah-olah itu merupakan prosesi pernikahan sungguhan.

Selajutnya, diketahui jika pernikahan tersebut memiliki implikasi hukum yanag sah.

Bahkan, influencer tersebut meminta wanita itu untuk memasukkan namanya dalam aplikasi residensi permanen sang wanita di Australia.

Tak terima dinikahi tanpa persetujuannya, wanita tersebut mengaku menjadi korban penipuan.

"Saya sangat marah karena sudah dibohongin sejak awal," ungkap wanita tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved