Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pasca Longsor di Wonosalam Jombang, Pemkab Siapkan Hunian Sementara, Lokasi Ditutup

Pasca terjadi longsor di Wonosalam Jombang, pemkab menyiapkan hunian sementara untuk korban terdampak, lokasi ditutup karena membahayakan.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Anggit Puji Widodo
Petugas mengevakuasi korban tewas akibat longsor di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Jombang, Jumat (24/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Pasca bencana longsor di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Jombang, pada Kamis (23/1/2025) yang memakan dua korban jiwa, Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo memastikan warga yang terdampak akan mendapatkan hunian sementara (huntara). 

Fasilitas huntara ini akan diberikan kepada warga terdampak di lokasi sekitar, mengingat tanah di area tersebut masih labil dan berpotensi kembali terjadi longsor susulan. 

"Para korban terdampak akan diungsikan ke huntara. Sudah kita selesaikan semua administrasinya agar para warga terdampak bisa segera menempati huntara," ucapnya pada Sabtu (25/1/2025). 

Teguh menyebut, sudah ada 12 Kepala Keluarga (KK) yang menghuni huntara yang lokasinya berada di tanah kas desa (TKD) milik Pemdes Sambirejo. 

"Sudah ada 12 KK yang menghuni huntara ini. Ditempati setahun yang lalu. Dan sekarang bertambah 2 KK, sehingga jumlahnya jadi 14 KK," ungkapnya. 

Meskipun begitu, pihaknya tetap tidak memaksa jika ada warga yang tetap ingin tinggal di lokasi awal. Jika memang nantinya ada warga yang menolak untuk direlokasi. 

"Kita tetap menghargai hak-hak warga, tapi kita tetap memberikan peluang dan fasilitas terhadap warga yang berkenan dan kita tidak bisa memaksa," bebernya. 

Baca juga: Slamet Terbata-bata Ceritakan Detik-detik Longsor di Jombang, Suara Kretek-kretek Jadi Pertanda

Sementara itu, menurut Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas, lokasi longsor akan ditutup sementara, karena kondisi tanah sangat labil. 

"Hasil koordinasi dengan pihak kepolisian, untuk lokasi di area ini akan ditutup. Akan diberikan garis polisi. Mengingat kondisi tanah di lokasi ini sangat labil, curah hujan juga masih tinggi. Menghindari adanya korban jika terjadi longsor susulan," katanya. 

Ia melanjutkan, untuk rumah yang berada di sekitar area longsor, para penghuninya sudah didaftarkan untuk direlokasi. Ia tak menampik jika ada warga yang menolak untuk direlokasi.

Namun melihat bencana longsor yang terjadi, warga berubah pikiran. 

"Untuk rumah di sekitar lokasi ini, para penghuninya sudah didaftarkan untuk relokasi. Awalnya memang menolak, tapi melihat kejadian ini, para warga akhirnya berubah pikiran dan ingin direlokasi," pungkasnya. 

Seperti diketahui, bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 05.30 WIB akibat curah hujan tinggi telah menimbulkan kerusakan pada empat rumah warga di wilayah tersebut. 

Dua orang dilaporkan mengalami luka berat dan dirawat intensif.

Sementara dua orang lain tewas tertimbun longsor.

Kedua korban tewas merupakan ayah dan anak.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved