Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

35 Tahun Jadi Tukang Tambal Ban, Junaedi Bisa Kuliahkan Anak Meski Dapat Rp 50 Ribu Sehari: Taat

Pria berusia 54 tahun sudah lama jadi tukang tambal ban di depan salah satu mal di Surabaya, Jawa Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/AZWA SAFRINA
35 Tahun Jadi Tukang Tambal Ban, Junaedi Bisa Kuliahkan Anak Meski Dapat Rp 50 Ribu Sehari: Taat 

Ditambah lagi, Eko memang memiliki kegemaran dibidang seni. 

Hal itu lah yang lantas membuatnya bertahan menjadi cosplayer tokoh sejarah di Kota Tua hingga hari ini.

Baca juga: Jualan Gatot 37 Tahun, Sugimin dan Tini Bisa Kuliahkan Anak karena Punya Sawah hingga Ternak: Berat

Sementara itu, terkait pemilihan tokoh Laksamana Maeda, didasari oleh hasil penelaahannya selama bertahun-tahun.

Eko mengaku ingin tampil beda dan menarik wisatawan lebih banyak.

Ia pun sempat berganti-ganti peran sebelum menekuni peran tentara Jepang ini, mulai dari Sultan Pangeran Yogyakarta, Pangeran Jayakarta, hingga Jenderal Sudirman.

Namun, perenungan panjang saat pandemi Covid-19, membuatnya mencoba membuat karakter lain yang nyentrik, di luar Belanda dan Indonesia, tetapi tetap berkaitan dengan sejarah.

"Kalau di Kota Tua itu kan kalau cosplay enggak boleh sama jadi saya pikir, di sini semua teman-teman pahlawan lokal, nasional sudah. Dari sisi Belanda yang sudah, tapi tidak ada yang mengangkat sisi Jepang," kata Eko.

"Jadi saya coba kira-kira sejarahnya seperti apa. Akhirnya saya pilih Laksamana Maeda. Karena bagaimanapun, dia juga punya cerita tentang bangsa ini," imbuhnya.

Bahkan kini, dirinya menjadi satu satunya karakter Jepang yang bercosplay di Kota Tua.

Eko bercerita, ia telah lama mengulik tokoh Laksamana Maeda, bahkan sampai mengikuti pameran-pameran soal Maeda.

Melihat jasa sang Laksamana terhadap agenda penting Kemerdekaan RI, Eko pun tertarik untuk mengenalkannya ke dunia luar.

"Kenapa saya memilih karakter Jepang dan akhirnya memutuskan Laksamana Maeda, karena satu-satunya peninggalan yang ada di Jepang, sampai sekarang jadi museum pun, kan dari rumah Maeda," ungkap Eko.

"Karena setahu saya, Jepang tidak ada pernah peninggalan seperti Belanda. Satu-satunya kisah yang berkembang dari cerita Jepang, cuma rumahnya Laksamana Maeda, yang sekarang menjadi museum nasional perumusan teks proklamasi," imbuhnya.

Untuk informasi, Eko melakukan cosplay sebagai Laksamana Maeda mulai pukul 10.00 WIB hingha 20.00 WIB.

Dia biasa mengambil tempat di depan Museum Seni Rupa dan Keramik bersama temannya yang bercosplay sebagai pesulap yang bisa melayang di udara.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved