Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Waspada Penipuan Umrah Fiktif, Kemenag Jatim Ingatkan Calon Jemaah Hati-hati Pilih Travel

Hingga saat ini masih saja ada biro perjalanan umrah yang berulah. Dengan dalih melancarkan ibadah umroh murah ke Tanah Suci ternyata menipu

|
Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Waspada Penipuan Umrah Fiktif, Kemenag Ingatkan Calon Jemaah Hati-hati Pilih Travel 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hingga saat ini masih saja ada biro perjalanan umrah yang berulah. Dengan dalih melancarkan ibadah umroh murah ke Tanah Suci tapi ujung-ujungnya menipu. Tidak jadi memberangkatkan jemaah.

Akibatnya para jemaah ada yang telantar tidak terangkut pesawat. Mereka gagal terbang ke Tanah Suci. Padahal mereka sudah terlanjur pamitan kepada warga kampung.  

"Biasanya yang nakal begitu ulah biro perjalanan atau travel yang tidak berizin, waspada, hati-hati, dan teliti," pinta Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim Muhammad As'adul Anam, Jumat (24/1/2025).

Dia meminta agar calon jemaah lebih baik memilih travel yang sudah berpengalaman, khususnya dalam berlangsungnya ibadah umroh 2025. Pastikan biro perjalanan ini jelas keberadaan dan alamat kantornya. Bukan abal-abal.

"Untuk mengecek apakah travel itu bukan abal-abal dan berizin silakan cek web Kemenag RI dan cari daftar Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), yang resmi, semua ada daftarnya, pilih di antara itu," tandas Anam. 

Hingga saat ini, pelaksanaan ibadah umrah terlepas dari jangkauan Kementerian Agama.

Otoritas perjalanan ibadah umrah sepenuhnya tanggung jawab biro travel. Anam menegaskan untuk memilih PPIU yang berizin. 

Ia mengimbau untuk mendaftar langsung ke kantor PPIU dan jangan melalui agen atau perorangan. Jangan pula tergoda dengan paket umrah murah. Misalnya Rp 23 juta.

Waspadai juga biro travel yang menggandeng public figure atau bahkan tokoh agama sekali pun.

Anam menyebut bahwa biasanya yang gagal berangkat itu karena biro travel itu tidak berizin.

Biro ini hanya mengandalkan tiket rembesan atau sisa tiket yang belum terbeli di hari itu. Celakanya sisa tiket itu tidak cukup untuk mengangkut jemaah. 

Mereka juga kesulitan mendapatkan dokumen perjalanan ke luar negeri karena keterbatasan travel.

Kemenag tidak bisa mengintervensi lebih jauh jika sudah terjadi penelantaran jemaah umrah. Sebab semua menjadi tanggung jawab penuh biro travel. Kondisi di atas juga turut dibenarkan oleh pihak biro perjalanan umrah Persada Indonesia.

"Karena banyaknya kasus agen travel umrah fiktif, masyarakat pun saat ini pun juga ketakutan dengan agen travel umrah yang resmi," ujar CEO Persada Indonesia Syarif Hidayatullah kepada Tribun Jatim Network, Jumat (24/1/25).

Syarif yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum bidang Perhubungan, Komunikasi dan Advokasi di Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) menekankan bahwa isu dan banyaknya penipuan yang dilakuan oleh agen travel umrah fiktif wajib mendapat perhatian khusus dari pemerintah. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved