Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sorakan Warga Puas setelah Buang Motor Diduga Milik Geng Motor, Tawuran Remaja Digagalkan

Remaja itu diketahui diduga akan melakukan tawuran di Desa Kedungjaya, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Editor: Torik Aqua
Dok. Amatir warga
Tangkapan layar video warga menangkap remaja pelaku tawuran dan membuang motornya ke kali di Desa Kedungjaya, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 

TRIBUNJATIM.COM - Warga bersorak setelah membuang motor yang diduga milik seorang remaja.

Remaja itu diketahui diduga akan melakukan tawuran di Desa Kedungjaya, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Beruntung, aksi tawuran itu berhasil digagalkan warga.

Kini, video para remaja yang ditangkap warga itu kemudian viral di media sosial.

Baca juga: Antisipasi Tawuran, 22 Remaja Jombang Diamankan Polisi saat Nongkrong Dini Hari

Dalam video yang beredar, tampak kerumunan warga berkumpul di pinggir jalan depan sejumlah ruko. 

Beberapa warga terlihat membuang sepeda motor ke kali, yang diduga milik salah satu remaja pelaku tawuran.

Aksi tersebut disambut sorakan warga yang tampak puas dengan tindakan itu.

"Geng motor kecandak (tertangkap), motor dijeburin ke kali," tulis salah satu warga yang membagikan video tersebut, seperti dikutip Tribun, pada Selasa (28/1/2025) pagi.

Kapolsek Kedawung Polres Cirebon Kota, AKP Ahmad Nasori, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengungkapkan, bahwa rencana tawuran itu terjadi pada Senin (27/1/2025) malam sekitar pukul 22.15 WIB di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Desa Kedungjaya.

"Benar, ada rencana aksi tawuran yang berhasil kami gagalkan dengan bantuan warga sekitar," ujar Nasori saat dikonfirmasi.

Menurutnya, petugas segera merespons laporan masyarakat dengan mendatangi lokasi kejadian.

"Kami mengamankan lima remaja dan dua sepeda motor yang diduga digunakan untuk rencana tawuran," ucapnya.

Saat ini, kelima remaja tersebut masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Kedawung.

"Kami terus mendalami kasus ini agar tidak ada lagi aksi serupa di wilayah hukum kami," jelas dia.

Sementara itu, aksi tawuran lainnya juga pernah terjadi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Media sosial dihebohkan dengan polisi ditendang pemuda saat melerai tawuran di sedekah laut.

Adapun peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.

Polisi yang ditendang ketika melerai adalah anggota Polres Rembang.

Dalam video berdurasi 15 detik, para petugas kepolisian melerai para pemuda yang sedang tawuran.

Bahkan juga terlihat seorang petugas polisi yang ditendang oleh seorang pemuda yang mengenakan jaket hitam.

Pemuda tersebut lari dan menendang petugas polisi di bagian punggung, usai menendang pemuda tersebut kemudian kabur.

Baca juga: Yuliani Nelangsa Suaminya Haryono Jadi Tersangka setelah Bongkar Pembunuhan Polisi: Dia Menyopiri

Kapolres Rembang, AKBP Suryadi mengatakan, aksi tersebut terjadi saat sedekah laut dan terjadi bentrok antara pemuda.

"Anggota kami melerai dan malah anggota kami yang ditendang, kami libatkan tokoh masyarakat, diduga ada delapan orang. Tidak ada luka, cuman ditendang sampai jatuh," ujar Kapolres Rembang, Kamis (19/18/2024), dikutip dari Tribun Jateng.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi yang terlibat dalam kejadian tersebut.

"Tiga orang sebagai saksi kami undang yang mengetahui kejadian itu. Kabar penendang yang menyerahkan diri ke Polres itu belum ya," jelasnya.

Kapolres Rembang menyebut ada beberapa orang yang ditengarai di bawah pengaruh alkohol, sehingga diduga kuat terjadinya tawuran di pantai tersebut.

"Dimungkinkan karena ada pengaruh miras, ada juga anak muda. Sebetulnya beberapa orang (yang ribut) bukan orang Kragan malah orang Sarang yang datang melihat sedekah laut," ujarnya.

Dirinya berencana akan memberikan pembinaan kepada para pemuda yang terlibat tawuran, untuk menyadarkan dan memberikan efek jera.

Pihaknya berpesan, kepada masyarakat Rembang khususnya remaja pada saat sedekah laut dalam rangka sukuran jangan dijadikan ajang untuk tawuran.

Seharusnya menjadi ajang untuk bersilaturahmi dan mempererat persaudaraan.

Tangkap layar video viral pemuda yang menendang petugas kepolisian saat melerai tawuran di Pantai Kecamatan Kragan Rembang.
Tangkap layar video viral pemuda yang menendang petugas kepolisian saat melerai tawuran di Pantai Kecamatan Kragan Rembang. (Istimewa)

Sementara itu kasus lainnya, aksi anggota polisi yang mengancam tembak pegawai toko elektronik viral di media sosial.

Pemilik toko mengaku kasihan dengan pegawainya yang diancam bakal ditembak oleh oknum polisi tersebut.

Tak hanya itu, pegawai tersebut ternyata seorang anak yatim.

Diketahui, aksi arogan anggota polisi ini terekam video dan viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Dalam video yang beredar, nampak seorang pria berbaju hitam berada di sebuah toko elektronik.

Tak sendiri, pria berbaju hitam tersebut bersama seorang wanita berpakaian dinas pemerintahan.

Terekam, pria tersebut tampak memarahi seorang pegawai toko.

Baca juga: Polisi Ancam Tembak Karyawan Toko Elektronik karena Tanya KTP Tak Dijawab, Pemilik: Woy Kau Siapa?

Dalam narasi video, cekcok tersebut berawal saat pria berbaju hitam menanyakan KTP pada karyawan toko.

"Karyawan toko elektronik bertanya, Buat nanyak KTP saya? Pria (oknum polisi) itu menjawab, Kok marah-marah kau? Dijawab karyawan, Saya marahlah kok nanya KTP".

Lalu pria tersebut marah dan mengancam akan menembak pegawai tersebut.

"Orang mana kau, ku tembak kau. Salah aku nanyak itu, kan enggak kan?" ujar pria berbaju hitam dalam rekaman yang dibuat pemilik toko dilansir dari kompas.com. 

Setelah menyadari aksinya direkam, pria dan wanita itu bergegas meninggalkan lokasi. 

"Mau diviralkan ya, Bang?" tanya polisi kepada pemilik toko yang merekam kejadian tersebut.

Pemilik toko kemudian mempertanyakan alasan pria tersebut tersebut ingin menembak karyawan di tempatnya.

"Ya bapak bilang mau nembak siapa? Coba ulang sekali lagi, coba, situ bilang mau nembak siapa? Coba ngomong sekali lagi. Woy kau siapa rupanya," balas pemilik toko elektronik.

Regen, pemilik Toko 1001 Electronic and Furniture yang menjadi lokasi kejadian menceritakan secara singkat aksi arogan yang diduga dilakukan polisi yang berdinas di Polres Serdang Bedagai.

Menurut Regen, peristiwa terjadi Senin (16/12/2024) siang. 

Baca juga: Sosok Pelaku yang Paksa Anak Berkebutuhan Khusus Makan Daging Musang Terkuak? Keluarga Lapor Polisi

Regen menyampaikan bahwa sejak awal dia tak tahu pelaku yang diduga datang bersama istri dan anaknya adalah anggota polisi Polres Serdang Bedagai.

Semua kegiatan jual beli berjalan seperti pada umumnya sebelum entah apa yang terjadi mengapa yang bersangkutan melakukan ancaman. 

"Sejak awal saya kan nggak tahu dia itu Polisi. Dia berbicara dengan karyawan saya ini. Karyawan saya ini anak yatim, Bang. Kasihan lah kalau diancam-ancam begitu," kata Regen. 

"Kalau ada masalah ya sama saya aja sampaikan. Jangan anggota saya. Biar kalau tembak, tembak aja saya. Saya pun udah sakit-sakitan, biar saya aja yang mati," katanya. 

Sejak cekcok tersebut, diterangkan Regen, karyawannya tersebut tak berani pulang ke rumah.

Menurut pengakuan karyawannya, ia takut masih terjadi ancaman hingga pulang ke rumah. 

"Dia ini pun sampai takut pulang, Bang," kata Regen. 

Terpisah, Kasi Humas Polres Tebing Tinggi, Iptu Mulyono, mengonfirmasi pria dalam video tersebut adalah anggota polisi. 

Namun, ia belum merinci identitas dan kronologi kejadian.

"Dapat kami jelaskan bahwa anggota polisi tersebut saat ini sudah dalam pemeriksaan dan pengawasan oleh Propam Polres Serdang Bedagai, sehubungan dengan personel Polres Serdang Bedagai," ujar Mulyono dalam keterangan persnya, Rabu (18/12/2024).

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved