Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

1 Keluarga Tak Bisa Keluar Rumah Sendiri karena Tanah Dikeruk Jadi Parit, Anak Nangis Ketakutan

Nasib sekeluarga tak bisa keluar rumah sendiri. Ini karena sekeliling rumahnya dikeruk orang lain menyerupai parit.

HO/SINTA SIHOTANG via Tribun Medan
RUMAH TERISOLASI - Darma Ambarita, warga Desa Unjur, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara menggendong anaknya yang hendak berangkat ke sekolah. Ia harus melewati parit untuk keluar rumah, Kamis (30/1/2025). Rumahnya terisolasi karena diduga persoalan warisan. 

Apalagi, parit dengan tinggi beberapa meter kini berisi air setinggi dada orang dewasa.

"Setiap kali anak-anak saya mendengar suara keras, mereka langsung menangis ketakutan, tidak bisa lagi tidur tenang," ujar Rentina disertai isak tangis.

Anak-anaknya pun harus terpisah dari dunia luar karena akses jalannya cukup sulit.

Ketika sang ayah menggendong anaknya dan berusaha keluar untuk sekolah pun kesulitan memanjat dinding parit ketika hendak keluar.

Tidak hanya mereka yang merasakan dampaknya, tetapi masyarakat sekitar pun merasa tergerak untuk memberikan perhatian lebih pada kondisi psikologis keluarga ini, yang terperangkap dalam trauma mendalam.

Anggota DPR RI Komisi XIII yang membidangi Hukum dan HAM, Rapidin Simbolon mengunjungi rumah Darma Ambarita yang kini bak pulau terisolasi, Rabu (29/1/2025).

Dirinya turut prihatin dan mengaku telah menyaksikan video yang viral di media sosial, membaca laporan, dan mendengarkan keluhan keluarga.

Rapidin menyebut, kasus ini bukan hanya soal konflik lahan, namun juga menyangkut tentang hak anak-anak untuk merasa aman, untuk bermain tanpa rasa takut, untuk tumbuh dalam lingkungan yang layak.

"Kita tidak boleh membiarkan hal seperti ini terus terjadi," kata Rapidin.

"Saya tidak mengenal pelaku maupun ayah korban secara pribadi, tapi saya melihat ini sebagai sesama warga negara. Ini soal kemanusiaan," imbuhnya.

Ia pun berjanji untuk membawa permasalahan ini ke tingkat yang lebih tinggi, agar keadilan dan keamanan bagi anak-anak ini bisa segera terwujud.

Baca juga: Punggung Bripka Abdul Jadi Jembatan Nyebrang Warga, Ibu-ibu Minta Maaf, Kapolsek Langsung Apresiasi

Terpisah, Pj Kepala Desa Unjur, Saudara Nainggolan menuturkan, upaya mediasi sudah pernah dilakukan pada 2019 dan 2024, namun tak membuahkan hasil.

Dia mengungkapkan, pihak yang terlibat dalam sengketa tanah warisan ini adalah keluarga Trapolo Ambarita dan keluarga Darma Ambarita.

Menurut Saudara Nainggolan, kedua belah pihak sejauh ini tidak pernah memperlihatkan surat kepemilikan yang sah atas lahan tersebut.

Meskipun demikian, dia menyebutkan tak tertutup kemungkinan ada dokumen lain yang memperkuat klaim kepemilikan tanah tersebut, meskipun hal ini belum dapat dibuktikan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved