Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ada Laporan Penipuan Modus Aktivitasi KTP Digital, Pemkot Surabaya Minta Masyarakat Waspada

Pemkot Surabaya menemukan dugaan penipuan dengan modus aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Atas temuan ini, masyarakat diminta waspada

TribunJatim.com/Bobby Koloway
ANTISIPASI PENCURIAN DATA: Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Eddy Christijanto memberikan penjelasan kepada jurnalis, Senin (20/1/2025) lalu. Dispendukcapil mengingatkan masyarakat mengantisipasi pencurian data dengan modus aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menemukan dugaan penipuan dengan modus aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Atas temuan ini, masyarakat diminta waspada.

Berdasarkan temuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, oknum memanfaatkan minimnya pemahaman masyarakat pada layanan digital resmi pemerintah untuk aktivasi KTP digital tersebut.

Melalui sebuah link, korban akan diminta mengakses sebuah laman tertentu yang ternyata menuju dugaan pencurian data pribadi (phising).

Kepala Dispendukcapil Surabaya Eddy Christijanto menegaskan bahwa aktivasi IKD tak bisa dilakukan melalui online (daring).

Baca juga: Sosok Paulus Tannos, Buron Kasus Korupsi e-KTP Rp23 Triliun Ditangkap, Status Tersangka Sejak 2019

"Aktivasi IKD di Surabaya hanya bisa dilakukan di Mal Pelayanan Publik Siola, kantor kelurahan dan kecamatan," ujar Eddy di Surabaya, Kamis (30/1/2025).

Eddy Christijanto mengungkap, biasanya pelaku akan menawarkan verifikasi data melalui telepon atau pesan WhatsApp (WA). Penipu akan meminta korban untuk memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), atau kode OTP (One Time Password) dengan alasan verifikasi data.

Setelah semuanya diketahui , maka data korban akan diambil alih. "Hati - hati data tersebut bisa disalahgunakan untuk kejahatan," katanya.

Baca juga: Dicari 600 Mahasiswa ber-KTP Surabaya untuk Dapat UKT Gratis dan Uang Saku Rp 500.000 per Bulan

Ketika tautan tersebut diakses, maka data korban akan diambil alih. "Penipu juga mengarahkan untuk masuk di aplikasi buatan sendiri, disitu biasanya ada tulisan APK yang bisa berpengaruh terhadap M-banking atau data penting lainnya yang tersimpan di handphone," paparnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai oknum yang mengatasnamakan Dispendukcapil. Terutama, yang menawarkan aktivasi melalui pesan pribadi.

Selain tetap waspada, pihaknya juga mengajak masyarakat melaporkan kepada aparat penegak hukum apabila menemui aksi penipuan serupa. Hal ini penting untuk mencegah potensi kerugian yang lebih luas.

Baca juga: Pemkot Surabaya Target PAD 2025 Capai Rp8,7 Triliun, Mayoritas APBD untuk Infrastruktur

"Harap berhati-hati, apalagi ada modus yang menawarkan hal mencurigakan. Terpenting jangan memberikan identitas pribadi kepada orang tidak dikenal," tandasnya.

Untuk mengingat masyarakat, Eddy menjelaskan aktivasi KTP digital bisa datang ke Mal Pelayanan Publik Siola, kantor kelurahan dan kecamatan setempat.

"Warga cukup datang ke kantor pelayanan dengan membawa handphone masing-masing, nantinya petugas akan langsung mendampingi melakukan aktivasi. Proses sangat cepat hanya sekitar lima menit," katanya.

Baca juga: Pemkot Surabaya Bakal Bangun 2 Rusunami dengan Harga Terjangkau, Berada di Tambak Wedi dan Wonorejo

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved