Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Alasan Penutupan Pasar Hewan Tulungagung Diperpanjang, Meski Jumlah Vaksinasi PMK Tertinggi di Jatim

Alasan penutupan Pasar Hewan Terpadu Tulungagung diperpanjang, meski capaian vaksinasi PMK pada sapi di Tulungagung menjadi yang tertinggi di Jatim.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
PENYEMPROTAN DISINFEKTAN - Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung menyemprotkan disinfektan di area tambahan sapi Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (10/1/2025) untuk memutus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). PHT Tulungagung sebelumnya ditutup pada 10-25 Januari 2025, dan kembali diperpanjang 26 Januari-9 Februari 2025. 

Sejak akhir Desember 2024 sampai 30 Januari 2025, Disnak Keswan mendata ada 123 kasus PMK pada sapi di Tulungagung.

Saat ini masih ada sekitar 17-20 ekor sapi yang masih dalam proses penyembuhan.

Sementara 10 ekor dipotong paksa dan 3 ekor mati.

"Jadi mayoritas sapi sembuh. Angka kematiannya juga kecil," sambung Tutus.

Khusus untuk pasar kambing, Disnak Keswan memperbolehkan kembali beroperasi.

Ada 8 pasar kambing di Tulungagung yang kembali bisa beroperasi, yaitu Pasar Hewan Rejotangan, Karangtalun, Domasan, Bendilwungu, Campurdarat, Karangrejo, Sendang dan Bandung.

Sebelumnya 8 pasar hewan itu juga berhenti beroperasi dari 10-25 Januari 2025.
 
"Pasar kambing kembali dibuka karena selama ini tidak ada kasus PMK pada kambing. Jikapun ada hanya sporadis dan cepat bisa dikendalikan," jelas Tutus.

Sebelumnya, Disnak Keswan Tulungagung menerima 10.500 dosis vaksin PMK dan sudah habis disuntikkan.

Selain itu, ada vaksinasi mandiri, terutama dari koperasi susu untuk sapi perah milik peternak.

Saat ini stok vaksin PMK di Disnak Keswan Tulungagung sudah habis, karena sudah didistribusikan ke 7 puskeswan dan disuntikkan semua.

Rencananya akan ada kiriman vaksin PMK dari Kementerian Pertanian di pertengahan Februari 2025.

Alokasi untuk Jawa Timur direncanakan sebanyak 1,6 juta dosis.

Tutus berharap bisa mendapatkan tambahan 50.000 dosis vaksin PMK.

"Kami usul 50.000 dosis untuk booster maupun ternak-ternak yang masih baru," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved