Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Prabowo Ingin Bersih-bersih BUMN usai Kaget Akumulasi Aset Negara, KPK Mendukung

Prabowo ingin mengejar oknum yang hanya ingin mengambil keuntungan pribadi dari deretan perusahaan pelat merah tersebut.

Editor: Torik Aqua
setneg.go.id
KEUNTUNGAN PRIBADI - Presiden Prabowo Subianto ingin membersihkan BUMN dari oknum yang mengeruk keuntungan pribadi di perusahaan pelat merah. 

TRIBUNJATIM.COM - Presiden Prabowo Subianto mengaku kaget dengan akumulasi aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nilainya sangat besar.

Hal ini membuat Prabowo ingin melakukan bersih-bersih di tubuh BUMN.

Prabowo ingin mengejar oknum yang hanya ingin mengambil keuntungan pribadi dari deretan perusahaan pelat merah tersebut.

Hal ini membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendukung langkah Presiden RI Prabowo Subianto.

Baca juga: Seloroh Presiden Prabowo Soal Perjalanan Pilpres, Singgung Kekalahan: Harus Siap

“KPK mendukung penuh langkah presiden yang terus mendorong perbaikan tata kelola pada BUMN, salah satunya melalui pendekatan upaya pemberantasan korupsi,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, saat dihubungi, Selasa (30/9/2025).

Budi mengatakan, korupsi menjadi salah satu akar masalah yang mengakibatkan inefisiensi pada pelaksanaan bisnis di BUMN.

Dia menyebut, KPK sudah mengungkap beberapa modus korupsi di sektor BUMN, seperti penyuapan, gratifikasi, pengondisian pengadaan barang dan jasa, serta kerugian keuangan negara.

“Dari upaya represif itu, KPK berharap dapat menjadi pemantik bagi BUMN untuk kemudian melakukan langkah-langkah preventif dengan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG),” ujar dia.

Budi menambahkan, KPK melalui tugas pokok dan fungsi pencegahan juga menyediakan Panduan Cegah Korupsi (Pancek) bagi para pelaku usaha, sebagai salah satu pedoman dalam penerapan prinsip-prinsip bisnis yang berintegritas.

“Melalui penerapan bisnis yang berintegritas, niscaya BUMN sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan pelayanan publik, semakin efektif, efisien, dan memberikan sumbangsih optimal bagi penerimaan negara,” ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa ia bakal mengirim Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membersihkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mengejar oknum internal yang mengambil keuntungan dari BUMN.

Sebab, menurut Prabowo, semua aset negara yang dikelola BUMN jika dikumpulkan nilainya mencapai 1.000 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 16.679.009.100.000.000 atau Rp 16.679 triliun (kurs rupiah Rp 16.667).

“Ternyata kaget banyak di antara kita tidak menduga kalau kita kumpulin semua aset negara nilainya lebih dari 1.000 miliar dollar (AS),” kata Prabowo, dalam pidatonya di acara puncak Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Namun, Kepala Negara mengungkapkan bahwa banyak birokrat yang pintar menyembunyikan aset tersebut.

Bahkan, mereka terus mengambil keuntungan pribadi meskipun perusahaannya rugi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved