Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Tusripan Peluk Erat Anaknya saat Hanyut Terombang-ambing, Jadi Korban Banjir Bandang di Batang

Banjir bandang telah menghanyutkan tiga rumah di Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang pada Senin (20/1/2025) malam.

Tribun Jateng/Dina Indriani
BANJIR BANDANG BATANG - Tusripah warga desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang yang menjadi korban terseret arus banjir bandang pada Senin (20/1/2025). Dia dan anaknya saat ini masih menjalani perawatan dari tim medis. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisa memilukan Tusripan korban banjir bandang di Batang.

Ia memeluk erat anaknya saat hanyut terombang-ambing.

Banjir bandang telah menghanyutkan tiga rumah di Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang pada Senin (20/1/2025) malam.

Bencana itu pun menyisakan cerita haru dari para korban.

Semisal ibu dan anak ini, yang berhasil selamat setelah sempat hanyut terseret arus sejauh sekira 1 kilometer.

Adalah Tusripan dan Robyong Nurhalimah.

Saat ini keduanya masih dalam perawatan dan mengungsi di rumah saudaranya.

Baca juga: Kesaksian Warga Soal Banjir Bandang Melanda Dusunnya, Darmin Pasrah Rumahnya Jebol & Hartanya Hilang

Tusripan pun menceritakan detik-detik mencekam saat dia dan anaknya terseret arus.

"Hujan deras sekali dari sore hari itu."

"Kejadiannya saat saya seusai salat magrib, saya mendengar suara angin kencang sekali, suara sungai deras."

"Ada juga suara benturan kayu keras."

"Karena cemas, saya berdiri membuka pintu dan mau keluar rumah."

"Tetapi melihat air sudah mau masuk, saya pun teringat anak saya masih di dalam."

"Tadinya mau ajak keluar, tapi air langsung masuk rumah cepat sekali," tuturnya.

Dia pun pasrah melihat air bah yang menerjang rumahnya.

Dia hanya bisa memeluk sang anak sambil terus berdzikir.

"Saya sudah tidak bisa apa-apa karena air datang begitu cepat."

"Saya hanya bisa memeluk anak saya, kami pasrah sambil berdzikir," ujarnya.

Sambil berpelukan, tubuh Tusripah dan sang anak sempat terbalik-balik terbawa arus.

"Sempat tubuh terbentur-bentur, saya peluk anak saya secara erat."

"Beruntung kami tersangkut di pohon pinggir sungai."

"Meski sudah lemas, saya mencoba sekuat tenaga untuk berteriak meminta tolong."

"Alhamdulillah ada warga yang mendengar dan menemukan kami," tuturnya, Kamis (30/1/2025).

Akibat kejadian itu, Tusripan mengalami luka di bagian dada, lengan tangan, paha, dan kaki.

Sementara sang anak, Robyong Nurkhalimah mengalami luka di kaki dengan 21 jahitan.

Sempat menjalani perawatan di RSUD Limpung dan diperbolehkan pulang, namun karena ada infeksi pada luka jahitan, keduanya harus dirujuk ke RSUD Kalisari.

Baca juga: Viral Bandara VVIP IKN Dilanda Banjir, Kondisi Berlumpur setelah Air Surut, Otorita: Disedot

Sungai Jombok Meluap, Desa Tempuran di Mojokerto Dilanda Banjir Lagi

 

Banjir akibat luapan sungai Afvour Jombok melanda Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (23/1/2025).
Banjir akibat luapan sungai Afvour Jombok melanda Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (23/1/2025). (TribunJatim.com/Romadoni)

Belum genap sebulan, Desa Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto kembali terendam banjir akibat luapan sungai afvour Jombok, pada Kamis (23/1/2025).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati, mengatakan dampak banjir merendam permukiman warga, fasilitas umum seperti sekolah dan lahan persawahan. 

"Banjir dampak luapan afvour Jombok merendam Dusun/Desa Tempuran, ketinggian air di rumah  10-20 sentimeter," jelasnya.

Ia mengungkapkan petugas BPBD telah dikerahkan di lokasi menghadapi potensi banjir susulan.

Apalagi, kondisi terkini banjir di Desa Tempuran semakin meninggi. 

Baca juga: Banjir di Madiun, Tembok 10 Rumah Warga Jebol, Jembatan Putus Tak Dapat Dilalui

Pihaknya juga menyiagakan mesin pompa untuk sebagai antisipasi banjir tersebut.

"Debit air naik perlahan, ada 2 pompa air milik BBWS stanby di DAM Sipon," ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto.

Menurut dia, lahan Pertanian Dusun  Bekucuk terdampak banjir sekitar 67 hektare terdiri dari padi 60 hektare dan Tebu 7 hektare serta Dusun Tempuran 30 hektare yaitu padi hektare dan tebu 15 hektare.

Banjir merendam sekolah SDN Tempuran, balai desa, tempat ibadah.

"Fasum terdampak banjir, SDN Tempuran, tempat Ibadah halaman Balai Desa dengan ketinggian air mencapai 15-30 cm," ucap Yoie Afrida.

Ia mengungkapkan, banjir luapan sungai terjadi pada Kamis (23/) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Banjir luapan dipicu hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto.

"Hujan deras yang berdurasi cukup lama, sehingga mengakibatkan debit air sungai afvour Jombok meningkat meluap ke permukiman warga Desa Tempuran," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved