Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anaknya Tenggelam di Pantai Drini, Ortu Dapat Surat dari Sekolah Minta Perjanjian Damai: Saya Sobek

Anaknya tenggelam di Pantai Drini, orang tua malah dapat surat dari sekolah minta tandatangani perjanjian damai, pihaknyapun naik pitam.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOLASE TribunJatim.com - Kompas.com
ORTU TOLAK DAMAI - (kanan) Yosef dan Istiqomah, orang tua siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang menjadi korban terseret ombak Pantai Drini, Gunung Kidul, pada Selasa (28/1/2025). (kiri) proses evakuasi jenazah korban terakhir tragedi Pantai Drini Gunungkidul pada, Rabu (29/1/2025). Orangtua kesal diberi surat damai tetapi guru malah tidak minta maaf, kepsek kini diperiksa kepolisian. 

"Saya lihat di internet ada peristiwa tenggelamnya anak SMP 7 Mojokerto, saya browsing, saya cari korban yang meninggal tiga itu, apakah ada anak saya. Saya menemukan tertera nama anak saya. Baru saya bergerak ke SMP 7. Dan di SMP 7 gerbangnya sudah ditutup, di sekolah tidak ada guru satupun," sambungnya.

Terkait dengan kegiatan putranya yang diajak outing oleh pihak sekolah, Yosep mengaku sempat tak mengizinkannya.

Hal itu lantaran Yosep terkendala masalah dana.

Namun belakangan paman korban yang ingin membuat keponakannya bahagia pun memberikan uang kepada Malvin agar bisa ikut outing sekolah.

Baca juga: Tragedi Siswa SMPN 7 Mojokerto di Pantai Drini, Pj Ali Kuncoro Pastikan Pemkot Beri Pendampingan

"Sebenarnya saya tidak mengizinkan (korban ikut outing) dikarenakan kendala dana. Ada pakdenya Malvin itu yang membiayai dananya karena dia pengin keponakannya ikut senang-senang sama teman-temannya. Enggak tahunya terjadi peristiwa kayak gini," pungkas Yosep.

Atas kejadian malang yang menimpa putranya, Yosep begitu terpukul.

Terlebih setelah insiden, Yosep semakin tersentak dengan sikap yang diambil pihak sekolah.

"Waktu pihak sekolah ke rumah, kan saya bertanya, kronologinya gimana? enggak ada yang bisa menjawab kenapa anak saya dari pagi enggak ada kabar. Saya hubungi ibu itu (guru) tidak aktif nomornya," kata Yosep.

Hingga akhirnya emosi Yosep memuncak beberapa hari lalu saat pihak sekolah kembali mendatanginya di rumah.

Masih dalam suasana berduka, Yosep kesal lantaran pihak sekolah memberikan sebuah kertas berisi perjanjian mengejutkan.

Dalam surat tersebut, Yosep diminta untuk berdamai dan tidak menuntut pihak sekolah.

Baca juga: Update Kondisi 4 Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang Selamat dari Tragedi Pantai Drini Yogyakarta

"Tidak ada sama sekali (tanggung jawab pihak sekolah), itu hari kedua, pihak sekolah datang lagi dan menyodorkan satu lampir surat pernyataan bahwa untuk  perdamaian, harus damai. Saya disuruh tanda tangan dan tidak ada kata untuk menuntut ke ranah hukum. Isi surat itu tadi," imbuh Yosep.

Membaca isi kertas yang dibawa pihak sekolah, amarah Yosep meledak-ledak.

Sembari berteriak, Yosep langsung merobek-robek surat tersebut di depan pihak sekolah.

"(Saya) tidak terima lah, ya marah, sempat saya sobek itu lampiran itu, saya sempat emosi. Bukannya ke rumah saya ini masih berduka, bukan silaturahmi memohon maaf, malah memberikan surat tadi," kata Yosep.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved