Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Baznas Jatim Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Tak akan Gunakan Dana Zakat

Jawab pro kontra yang terjadi di masyarakat, Baznas Jatim pastikan program makan bergizi gratis tidak akan menggunakan dana zakat.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra
BAZNAS JATIM - Ketua Baznas Jatim, Prof KH Ali Maschan Moesa saat dikonfirmasi di sela pelaksanaan rapat koordinasi yang berlangsung di Hotel Swiss Belinn Juanda Sidoarjo, Senin (3/2/2025). Dalam kesempatan ini, Baznas mengungkapkan program makan bergizi gratis (MBG) dipastikan tidak akan menggunakan dana zakat. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Timur menyatakan program makan bergizi gratis (MBG) dipastikan tidak akan menggunakan dana zakat.

Sebab, Baznas Jatim sudah mendapat informasi dari pusat mengenai hal tersebut. 

Ketua Baznas Jatim, Prof KH Ali Maschan Moesa menjelaskan, wacana yang sebelumnya mengemuka itu hanya sebatas narasi.

"Terakhir, insyaallah tidak perlu Baznas," katanya saat ditemui di sela agenda Rakor Baznas Jatim di Hotel Swiss Belinn Juanda, di Sidoarjo, Senin (3/2/2025). 

Kiai Ali Maschan Moesa mengaku jika beberapa waktu lalu kerap mendapat pertanyaan terkait wacana penggunaan dana zakat untuk MBG.

Pro kontra pun terjadi.

Kepada Baznas Jatim, beberapa ormas keagamaan bahkan mengingatkan peruntukan zakat. Bahwa, ada 8 golongan yang berhak menerima zakat. 

Menurutnya, di dalam Baznas, mengelola tiga rekening dan terpisah. Yakni, untuk zakat, infak dan sedekah.

Seandainya pemerintah akan menggunakan Baznas, maka yang akan digunakan adalah dari dana infak dan sedekah.

Baca juga: Relawan Makan Bergizi Gratis di Jatim Mundur karena Gaji Tak Jelas, Begini Respons Pj Gubernur Adhy

"Tapi, alhamdulillah info terakhir Baznas tetap klir dengan program masing-masing," ujarnya. 

Wacana program MBG melibatkan masyarakat melalui Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) sebelumnya, muncul dari usulan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin.

Menurutnya, masyarakat Indonesia tipikal gotong royong dan dermawan. Ditambah dengan potensi zakat yang besar di Tanah Air.

"Bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di program makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana, itu salah satu contoh," kata Sultan di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025) dikutip dari Tribunnews.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved