Berita Viral
Nasib Nenek Akiyo, Sengaja Curi Makanan Agar Masuk Penjara, Nelangsa Hidup Sendiri: Aku Takut
Nasib Nenek Aiko, curi makanan agar bisa masuk penjara. Nelangsa hidup sendirian di usianya yang kini 81 tahun.
Sebelum dipenjara, ia tinggal bersama putranya yang berusia 43 tahun, yang kerap mengungkapkan keinginannya agar ia pergi dari rumah.
"Saya merasa tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi. Saya berpikir, 'Hidup saya tidak ada gunanya,' dan 'Saya hanya ingin mati,'" katanya.

Baca juga: Dorong Gerobak Sendiri, Nenek Ade Penjual Bubur Tetap Senyum Meski Dagangan Tak Habis, Suami Sakit
Pada Oktober 2024, setelah menjalani hukumannya, Akiyo dibebaskan. Namun, rasa malu dan ketakutan akan reaksi putranya terus menghantuinya.
"Aku takut bagaimana dia akan memandangku. Hidup sendiri sangat sulit, dan aku malu karena berada dalam situasi ini.
Aku merasa jika memiliki kemauan lebih kuat, mungkin hidupku bisa berbeda. Tapi sekarang aku terlalu tua untuk mengubah apa pun," katanya dengan penuh penyesalan.
Kisah Akiyo mencerminkan permasalahan yang dihadapi Jepang dengan populasi lansia yang terus bertambah.
Data pemerintah menunjukkan bahwa pada tahun 2022, lebih dari 80 persen narapidana wanita lanjut usia dipenjara karena pencurian.
Jumlah narapidana berusia 65 tahun ke atas pun meningkat hampir empat kali lipat sejak 2003.
Takayoshi Shiranaga, seorang petugas di Penjara Wanita Tochigi, mengungkapkan bahwa bagi banyak lansia, kehidupan di penjara terasa lebih baik dibandingkan harus mati sendirian di luar.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Jambret Spesialis Perhiasan Ibu Diringkus - Nenek Nekat Belanja Pakai Uang Mainan

"Bahkan, beberapa di antara mereka rela membayar hingga Rp 3 juta per bulan jika itu bisa membuat mereka tetap tinggal di penjara," ujarnya.
Kisah ini, yang pertama kali dilaporkan oleh CNN dan kemudian menyebar di media sosial China, memicu berbagai reaksi dari netizen.
"Sungguh memilukan mendengar seorang anak mengatakan kepada ibunya, 'Aku berharap kau pergi'," komentar seorang pengguna.
Netizen lain membandingkannya dengan kisah klasik O. Henry, sementara yang lain menyoroti akar masalahnya:
"Beginilah wajah masyarakat yang menua. Memiliki anak atau tidak tidak terlalu berpengaruh.
Yang paling penting adalah memiliki cukup uang dan kemampuan untuk merawat diri sendiri." tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com
Berita Viral lainnya
Sahroni Mundur Ditantang Salsa Erwina Hutagalung Juara Debat Se-Asia Pasific: Ane Mau Bertapa Dulu |
![]() |
---|
Edi Kaget Istri Beri Akta Cerai saat Mengaji di Rumah Mertua, Tak Tahu Ditalak |
![]() |
---|
Kisah Driver Ojol Riri Terima Pesanan Martabak dari Luar Pulau, Ternyata Salah Orderan |
![]() |
---|
Warga Terdampak Debu Tambang Cuma Diberi Ganti Rugi Sembako Rp200 Ribu, DPRD Tegur Perusahaan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.