Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pria Selingkuhan Istri Mendadak Tusuk Suami Sah Hingga Tewas, Tak Terima Pacarnya Ditegur

Nasib perselingkuhan berujung maut terjadi di Jakarta Timur. Diketahui, pelaku pembunuhan itu adalah seorang pria berinisial EHD.

Editor: Torik Aqua
Generated by AI
SELINGKUH BERUJUNG MAUT - Gambar menunjukkan perselingkuhan antara seorang wanita dengan pria, Senin (3/2/2025). Selingkuhan mendadak marah saat pacarnya disapa suami sah, Minggu (2/2/2025) 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib perselingkuhan berujung maut terjadi di Jakarta Timur.

Diketahui, pelaku pembunuhan itu adalah seorang pria berinisial EHD.

Ia membunuh seorang pria berinisial RR yang merupakan suami dari selingkuhannya.

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Baca juga: Akal-akalan Rohmad Ngaku Suami Siri Uswatun, Ternyata Selingkuh Selama 3 Tahun, Punya Istri Sah

Aksi pembunuhan itu terjadi di sebuah bengkel di Jakarta Timur.

"Pelaku sebagai pacar istri korban," kata Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (2/2/2025) malam.

Saat itu, EHD sedang main ke lokasi untuk menghampiri istri korban. 

RR yang melihat keberadaan pelaku langsung menegur istrinya tersebut. 

"Tiba-tiba pacar istri korban marah dan terjadi keributan. Pelaku langsung mendorong korban hingga jatuh," ucapnya.

Dalam keadaan terjatuh, pelaku langsung menusuk korban di bagian ulu hati hingga kepala.

Bahkan, jari korban sampai putus.

Saat itu, kata Ade Ary, korban pun meminta tolong dan didengar sang anak yang masih berusia 14 tahun.

"Anak korban keluar dari dalam rumah membantu bapak nya yang sedang berantem. Adapun anak korban setelah membantu bapaknya kena pisau di jari kelingking hingga luka," tuturnya.

Setelahnya, pelaku dan istri korban meninggalkan lokasi itu.

Sementara sang anak meminta bantuan untuk membawa ayahnya ke rumah sakit agar mendapat perawatan.

"Kemudian korban dibawa ke RSUD Ciracas untuk mendapatkan pertolongan. Namun dalam perjalanan korban meninggal," ucapnya.

Sebelumnya, warga di kawasan Jalan Raya Malaka nomor 22 RT 1 RW 7, Ciracas, Jakarta Timur dihebohkan dengan tewasnya seorang pria berinisial RR dengan kondisi mengenaskan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban tewas usai terlibat keributan di sebuah bengkel pada Jumat (31/1/2025) sekira pukul 22.00 WIB.

"Pada hari Jumat, tanggal 31 Januari 2025 pukul 22.00 WIB telah terjadi pembunuhan," kata Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (2/2/2025).

Ade Ary menyebut awalnya seorang saksi mendapat laporan via telepon oleh karyawan yang tinggal sekitar bengkel soal adanya keributan.

Tak lama, saksi yang berada di lokasi kaget melihat korban sudah tergeletak di bengkel tersebut.

"Saksi keluar dari kamar melihat ternyata korban sudah terkapar di lokasi bengkel kemudian saksi dan teman teman yang tinggal di area bengkel membawa ke RSUD Ciracas Jakarta Timur," ungkapnya.

Sementara itu, kasus perselingkuhan berujung maut juga pernah terjadi di Ngawi.

Terungkap status hubungan antara Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) dengan Uswatun Hasanah (29) wanita asal Blitar yang menjadi korban pembunuhan dan mutilasi dalam koper merah di dasar parit Desa Dadapan, Kendal, Ngawi. 

Ternyata, hubungan Tersangka RTH dengan korban Uswatun Hasanah (29) sebatas teman dekat namun mesra. Atau dapat disebut sebagai pacar. 

Isu mengenai hubungan tersangka dengan korban sebagai pasangan suami siri, belakang diketahui tidak dapat dibuktikan secara empiris. 

Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan, pihaknya tidak menemukan dokumen atau surat pernyataan dalam bentuk apapun yang menandai status siri pernikahan mereka. 

Tak pelaku, ia juga menyangsikan jika tersangka merupakan suami siri korban. Namun, ia tak menyangkal jika tersangka sebatas teman dekat atau pacar yang hubungannya spesial. 

Baca juga: Terungkap Motif Mutilasi di Ngawi, Bukan Cuma Cemburu, Rohmad Sakit Hati Anak Disumpahi Tidak Baik

"Untuk mengelabuhi agar yang bersangkutan tidak dicurigai saat di kos-kosan (korban di Tulungagung)," ujarnya di depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025). 

Mengapa bisa disebut spesial. Karena, mereka sudah menjalin komunikasi dan hubungan selama tiga tahun. 

Bahkan, tersangka sering berkunjung dan menginap di kosan korban. 

Dan, ungkap Farman, tersangka selalu beralibi kepada masyarakat di sekitar kosan bahwa mereka sudah berstatus suami istri secara siri. 

Baca juga: Fakta di Balik Kamar 301 Hotel di Kediri yang Jadi TKP Mutilasi Wanita Dalam Koper di Ngawi

Namun, tidak ada bukti konkret empiris mengenai bukti yang menandai pernikahan siri mereka. 

Artinya, klaim pernikahan siri cuma sebatas klaim sepihak tanpa disertai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. 

"Dia mengaku sebagai suami sirinya. Iya (selingkuhan). Sudah kami cek apakah betul sudah dilakukan pernikahan siri, faktanya tidak ada. Sudah 3 tahun," ungkap Farman. 

Nah, lalu bagaimana dengan personalitas Rohmad Tri Hartanto. Ternyata, Tersangka RTH telah berkeluarga memiliki istri sah dan dikaruniai dua anak. 

Nah, hubungan pernikahan yang sah dari Tersangka RTH masih baik-baik saja, bersatu dan tidak dalam keadaan bersengketa dalam bentuk apapun. 

Baca juga: Ternyata Kekasih Sendiri yang Habisi Korban Mutilasi Ngawi, Kamar Hotel di Kediri Jadi Saksi Bisu

"Hasil penyelidikan kami, dia sudah punya keluarga. Istri dan anak. Kehidupan mereka, dari hasil lidik, kehidupan mereka cukup. Status hukum pernikahan tersangka masih bersatu. Iya sah," pungkasnya. 

Sebelumnya, setelah menjalani penyelidikan dan penyidikan di beberapa lokasi yang menjadi locus delicti kasus tersebut; Kabupaten Kediri, Ponorogo, Trenggalek, dan Madiun, hampir seharian, akhirnya Tersangka RTH dibawa ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pukul 21.33 WIB, pada Minggu (26/1/2025)

Pantauan TribunJatim.com, Tersangka RTH tampak turun digelandang oleh beberapa orang anggota kepolisian berpakaian sipil. Penampilannya kasual, selama digelandang petugas. 

Baca juga: UPT PPA Kabupaten Blitar Beri Pendampingan Psikologi 2 Anak Uswatun Korban Mutilasi Ngawi

Ia memakai kemeja lengan pendek warna hitam bermotif gambar flora warna putih dengan kondisi semua kancingnya terbuka dan menampakkan kaus dalam yang dikenakannya berwarna hitam. 

Pria bercelana jeans warna biru dongker itu, kondisi kedua pergelangan tangannya tampak diborgol ke belakang pinggangnya. 

Selama berjalan menyusuri jalanan menuju gedung tersebut, Tersangka RTH berusaha menundukkan kepala menghindari lampu sorot lensa kamera awak media. 

Sesaat setelah membawa Tersangka RTH ke dalam gedung tersebut. Beberapa orang penyidik lainnya mulai berdatangan dengan menggunakan dua mobil yang berbeda. 

Baca juga: Proses Identifikasi Temuan Potongan Kaki di Ponorogo yang Diduga Milik Uswatun Korban Mutilasi Ngawi

Mobil pertama, mobil jenis SUV warna putih, yang ternyata merupakan mobil sarana yang dipakai tersangka membuang jenazah korban.

Mobil kedua, mobil jenis sedan warna hitam yang ternyata merupakan mobil pribadi milik tersangka. 

Kedua kendaraan tersebut diparkir di area parkir halaman depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim sebagai barang bukti kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut. 

Ternyata, beberapa orang anggota kepolisian mengeluarkan sebuah kantung kresek berwarna hitam yang telah diikat pada bagian ujungnya. 

Benda tersebut merupakan barang bukti kasus tersebut. Lalu, petugas polisi berpakaian sipil itu membawa kantung itu masuk ke dalam gedung. 

Sementara itu, PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi membenarkan, Tersangka RTH sengaja dibawa ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim untuk menjalani penyidikan lanjutan atas kasus tersebut. 

Tersangka RTH ditangkap di kawasan Kabupaten Madiun. Lalu, membuang beberapa potongan tubuh korban di wilayah lain, seperti Ngawi, Trenggalek, dan Ponorogo. 

Sosok Uswatun Khasanah (kiri) yang menjadi korban mutilasi dalam koper di Ngawi. Terungkap motif Rohmad Tri Hartanto alias Antok (kanan) tega lakukan aksi sadis
Sosok Uswatun Khasanah (kiri) yang menjadi korban mutilasi dalam koper di Ngawi. Terungkap motif Rohmad Tri Hartanto alias Antok (kanan) tega lakukan aksi sadis ()

"Iya itu BB, besok dirilis. Ditangkap di Madiun, mohon waktu," ujar pria berkaus oblong warna hijau gelap itu, saat berjalan menyibak kerumunan awak media di halaman depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Minggu (26/1/2025) malam. 

Diberitakan sebelumnya, ternyata pelaku pembunuhan dan mutilasi jasad wanita asal Blitar itu, memiliki hubungan spesial dengan korban. 

Hal tersebut diungkap oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur saat dihubungi TribunJatim.com pada Minggu (26/1/2025). 

Pelaku ditangkap sekitar pukul 00.30 WIB, Minggu (26/1/2025). 

Saat ditanyai perihal motifnya. Jumhur belum dapat mengungkapkannya, karena pelaku masih menjalani penyidikan lanjutan. 

Kini pelaku sedang dibawa penyidik untuk menemukan sejumlah lokasi tempat eksekusi dan pembuangan potongan tubuh korban

Lalu mencari barang bukti lain yang masih belum ditemukan dalam penyelidikan kasus tersebut. 

Seperti potongan tubuh korban yang masih belum ditemukan, beserta mobil milik korban yang sempat hilang, sesaat kejadian. 

"Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi. Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban)," ujar Jumhur. 

Pada Minggu (26/1/2025). Polisi akhirnya berhasil menemukan kepala dan kaki jenazah, setelah menangkap Tersangka RTH. 

Kepala korban mutilasi Ngawi, Uswatun Hasanah ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan pukul 08.00 WIB.

"Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya," kata Eko, Minggu (26/1/2025). 

Lokasi penemuan tak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil, dengan kondisi kepala terbungkus tas plastik kresek berwarna putih.

"Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan," lanjutnya. 

Setelah ditemukan, kepala tersebut sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek. 

"Dibawa tim Polda Jatim untuk dilabforkan," pungkasnya.

Namun untuk otopsi yang lebih optimal, potongan jenazah korban dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

Lalu, dilain sisi, dikutip dari Kompas.com, potongan kaki yang diduga milik korban mutilasi perempuan juga ditemukan di tempat pembuangan sampah di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim. 

Potongan kaki tersebut sebelumnya dimasukkan ke dalam koper merah dan ditemukan oleh warga di Kabupaten Ngawi.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Rudy Hidajanto mengatakan, penemuan kaki korban tersebut berawal dari pengakuan pelaku. 

"Jadi, temuan kaki itu ditemukan oleh tim Polda Jawa Timur tadi jam 04:00 WIB berdasarkan keterangan pelaku, dan benar ditemukan kaki tersebut,” ujarnya melalui sambungan telepon pada Minggu (26/1/2025). 

Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut segera dievakuasi ke RS Dr Harjono untuk dilakukan pemeriksaan kecocokan dengan bagian tubuh korban lainnya.

“Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono," imbuh Rudy.

Namun, belum diketahui secara pasti apakah kaki yang ditemukan merupakan sepasang atau masih ada bagian lain yang terbungkus dalam kantong plastik.

"Nanti akan dilakukan uji forensic dulu untuk membuktikan apakah benar itu kaki korban. Meskipun ada pengakuan dari tersangka, secara ilmiah perlu dilakukan pemeriksaan juga. Tidak tahu kaki seperti apa karena masih terbungkus,” ucapnya.

Kemudian, pelaku diduga memiliki hubungan dengan korbannya Uswatun sebelum membunuh dan memutilasi di sebuah Hotel Adisurya.

Kini, hotel tersebut masih dipenuhi petugas kepolisian pada Minggu (26/1/2025) pagi. 

Kamar 301 hotel tersebut telah dipasang Police Line diduga menjadi lokasi mutilasi sebelum jasadnya dibuang.

Pantauan Tribun Network sejak pagi, aparat kepolisian telah melakukan sterilisasi area dan memasang garis polisi di kamar 301, tempat korban menginap. 

Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  

Dari pantauan di lokasi, kamar yang dihuni korban berada di lantai satu hotel.

Tidak seperti hotel-hotel dengan bangunan tinggi, kamar di Hotel Adisurya lebih menyerupai penginapan dengan akses langsung ke area luar, sehingga memudahkan akses keluar-masuk tamu. 

Menurut Irfan salah seorang satpam hotel menyebutkan sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP. 

"Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi," ungkapnya. 

Saat dikonfirmasi, pihak manajemen hotel belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian tragis tersebut. 

Mereka menyatakan masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian.  

Meskipun terjadi insiden besar, operasional hotel tetap berjalan seperti biasa. Tamu hotel masih keluar-masuk, dan aktivitas pelayanan tidak terganggu meskipun ada penyelidikan di salah satu kamar.  

Pihak hotel maupun tamu lainnya belum memberikan keterangan mengenai apakah ada suara mencurigakan atau pergerakan aneh di sekitar kamar 301 sebelum kejadian mutilasi terjadi.

Hingga saat ini, kepolisian terus melakukan pendalaman terkait motif pembunuhan sadis ini.

Pelaku masih dalam pengejaran, dan berbagai bukti dari lokasi kejadian telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut. 

"Mohon maaf untuk informasi belum bisa saya berikan," imbuh Irfan sambil mengatakan bahwa pelayanan hotel masih berjalan lancar seperti biasa

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved