Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dedi Mulyadi Larang Sekolah Jual Buku dan Seragam, Guru Tidak Boleh Joget-joget di Medsos: Fokus

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi mengimbau sekolah jangan menjadi ladang untuk berdagang.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
KEBIJAKAN GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi, dalam unggahan di TikToknya pada Jumat (7/2/2025), melarang sekolah jual buku dan seragam. (Foto arsip yang diunggah Tribunnews pada Rabu, 18 Oktober 2017). 

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi memberi sejumlah aturan di sekolah.

Baru-baru ini, pria yang akrab disapa Kang Dedi ini mengimbau sekolah jangan menjadi ladang untuk berdagang.

Pihak sekolah tidak boleh menjual buku dan lembar kerja siswa (LKS).

"Sekolah tak boleh menjual buku LKS, seragam," tegas Dedi pada unggahan di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Jumat (7/2/2025).

Hal lain yang dilarang Dedi, yakni pihak sekolah tidak boleh membuat kegiatan-kegiatan yang di dalamnya ada pungutan.

Salah satu kegiatan itu yakni studi tour yang di dalamnya ada pungutan.

"Termasuk kegiatan seperti renang dan sejenisnya yang di dalamnya ada pungutan-pungutan pada siswa," tambah Dedi.

Dia mengatakan, hal ini dilarang karena akan selalu menimbulkan kecurigaan dan berdampak bagi tekanan psikologis para guru.

Lebih lanjut, Dedi meminta semua pihak yang terkait pendidikan untuk bersama-sama menata pendidikan agar lebih baik.

"Satu komitmen dari saya bahwa anggaran bantuan provinsi untuk sekolah-sekolah akan difokuskan pada apa yang menjadi kebutuhan di sekolah bukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan lain," kata Dedi.

Baca juga: Deretan Kebijakan yang Dikeluarkan Dedi Mulyadi Meski Belum Resmi Dilantik, Ijazah hingga Study Tour

Selain itu, Dedi Mulyadi juga menginstruksikan kepala sekolah tidak boleh mengelola keuangan sekolah.

Selain kepada kepala sekolah, Dedi punya instruksi kepada guru sekolah.

"Guru tidak boleh dibebani oleh berbagai aspek yang bersifat administratif," jelas Dedi.

Aspek tersebut membebani guru sehingga mereka sibuk membuat laporan dibanding fokus mengajar kepada siswanya.

Dedi mengatakan, pihaknya akan menyiapkan tim kepegawaian untuk mendampingi guru-guru di setiap sekolah.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved