Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Video Duren Tewel Bikin Resah Pedagang Durian Pasar Wisata Cheng Ho: Tidak Mungkin Menipu Pembelinya

Pedagang menduga, durian dalam video yang viral tersebut bukan berasal dari kawasan mereka.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/MOH ANAS
DUREN TEWEL MERESAHKAN - Kondisi Pasar Wisata Cheng Ho di Pasuruan, Sabtu (8/2/2025). Pedagang durian di kawasan menyayangkan adanya video viral berisi tewel. 

TRIBUNJATIM.COM - Penjual durian di kawasan Pasar Wisata Cheng Ho Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dibuat resah dengan beredarnya video viral berjudul Duren Tewel.

Video tersebut berdampak buruk bagi para pedagang karena kini mengalami penurunan penjualan yang signifikan dibandingkan dengan musim durian sebelumnya.

Video berdurasi 42 detik tersebut menampilkan kekecewaan seorang pembeli setelah menemukan isi durian yang dibelinya berisi nangka muda (tewel).

Baca juga: Guru Gebrak Meja & Marah Diprotes Siswa Tak Terinput Data SNBP, Kini Dicopot dari Jabatannya

"Saya mengetahui saat ini ada video viral durian yang berisi tewel (nangka muda)," kata Yudi, salah satu penjual durian di Pasar Wisata Masjid Cheng Ho, Sabtu (8/2/2025).

"Sekarang, dampaknya pembeli sudah mulai menurun," imbuhnya, melansir Kompas.com.

Pedagang menduga, durian dalam video tersebut bukan berasal dari kawasan mereka.

Pasalnya semua pedagang di lokasi tersebut selalu membuka buah durian sebelum diserahkan kepada pembeli.

"Karena tidak mungkin penjual di sini menipu pembelinya. Semua durian yang dibeli, rata-rata terlebih dahulu dicicipi sebelum dibawa pulang," jelas Yudi.

Senada dengan Yudi, penjual durian lainnya, Totok, menyayangkan beredarnya video Duren Tewel tersebut.

Ia menilai efeknya sangat negatif dan dapat merusak reputasi para penjual di kawasan Pasar Wisata Masjid Cheng Ho.

"Kami kalau jual, durian itu dibuka. Jika tidak sesuai rasanya, bisa ditukar pada saat itu juga. Pengunggah video ini adalah orang yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Di tempat yang sama, seorang pengunjung Pasar Wisata Cheng Ho asal Kediri, Novitri, mengaku tidak mempedulikan video viral tersebut.

Ia tetap membeli durian di kawasan tersebut setelah berwisata dari Malang.

"Tak peduli, yang penting kalau menikmati durian ya harus dicek betul rasanya. Kalau bisa dimakan di lokasi, lebih enak dan dijamin rasanya," katanya.

Puluhan pedagang durian di kawasan Pasar Wisata Cheng Ho menyayangkan adanya video viral berisi tewel, Sabtu (08/02/2025).
Puluhan pedagang durian di kawasan Pasar Wisata Cheng Ho menyayangkan adanya video viral berisi tewel, Sabtu (08/02/2025). (Kompas.com/MOH ANAS)

Tak hanya fenomena viral terkait Duren Tewel yang semakin meluas di media sosial.

Kini sejumlah pembeli durian di Pasar Wisata Masjid Cheng Ho mengunggah video yang menunjukkan kondisi durian busuk dan mentah.

Salah satu unggahan di akun TikTok 'vidyaamalia1010' menunjukkan protes seorang pembeli.

Video tersebut mengungkapkan kekecewaannya setelah membeli durian yang ternyata dalam kondisi mentah dan sudah terbelah.

"Emosi bgt aku wes berat2 bawa duren ternyata durennya ga bisa dimakan," tulisnya, disertai tagar #durenchenghoo.

Akun TikTok lainnya milik Yanti Tri juga menyampaikan nada kesal, "Bantu viralkan gaes beli durian di masjid cheng ho awas ketipu."

Contoh durian mentah dan busuk yang diunggah di akun TikTok oleh pembeli
Contoh durian mentah dan busuk yang diunggah di akun TikTok oleh pembeli (Tangkapan layar via Kompas.com)

Interaksi di unggahan tersebut menunjukkan banyak pengguna TikTok yang menyesalkan tindakan oknum pedagang di area Wisata Pasar Masjid Cheng Ho, Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Kejadian ini menarik perhatian anggota DPRD Kabupaten Pasuruan.

Ia mendesak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk segera menertibkan pedagang nakal.

Menanggapi viralnya video-video protes tersebut, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi, mengaku resah.

"Iya, semua video unggahan protes atau keluhan para pembeli sudah kami kumpulkan sebagai bahan evaluasi bagi pedagang penjual durian," ujarnya pada Sabtu.

Andri menambahkan bahwa keberadaan oknum pedagang yang menjual durian tidak layak konsumsi dapat merusak citra Kabupaten Pasuruan sebagai penghasil durian berkualitas.

Sebelumnya, dua Kecamatan di daerah tersebut telah melakukan promosi durian lokal yang dikenal dengan rasa manis legit, daging lunak, dan sedikit rasa pahit.

"Kami tindak lanjuti secara serius. Kami meminta agar Satpol PP menertibkan penjual yang berada di luar pasar wisata atau yang berjualan di pinggir jalan raya," tegasnya.

Untuk meredakan kegaduhan terkait duren tewel dan durian busuk, Andri juga meminta agar para pedagang berjualan secara wajar, tanpa merugikan pembeli.

Dia menyarankan agar pembeli dapat memvideo saat membuka durian untuk memastikan kualitasnya.

Baca juga: Gubernur Kaget 100 Warga Meninggal Akibat Aktivitas Tambang, Dedi Mulyadi Siap Bangun Jalan

Sebelumnya, Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke para pedagang durian pada Kamis (30/1/2025).

Sidak ini dilakukan sebagai upaya untuk menindaklanjuti video viral di media sosial terkait keluhan netizen pada durian yang dibeli di Pasar Wisata Masjid Cheng Hoo.

Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setiya Wardhana, dan didampingi politisi PDIP dari Pandaan, Andri Wahyudi.

Dalam sidak itu, Wardhana mengatakan, setelah adanya video viral, pihaknya ingin mengetahui apa yang terjadi di lapangan.

"Kami ingin tahu siapa yang menjual durian ini, bahkan sampai videonya viral. Setelah bertemu dengan para pedagang, mereka tidak merasa menjualnya," urainya.

Menurut dia, pedagang durian di sini ada paguyubannya dan mereka bersepakat untuk menjual durian dengan kualitas bagus dan matang.

"Bahkan ada aturan-aturan yang mengikat antara pedagang, siapa yang menjual durian mentah, akan diminta mengganti durian itu lebih banyak dan lainnya," jelasnya.

Wardhana mengatakan, muncul spekulasi durian yang viral itu dibeli dari luar Pasar Wisata Cheng Hoo dan diklaim beli di sana.

Namun ia tidak ingin memperkeruh suasana.

"Saya cuma pesan, pedagang harus lebih sportif dalam berjualan. Jangan karena kepentingan sesaat, merusak citra pedagang durian di sini," tambahnya.

Andri mengatakan, sidak ini bukan sebagai bentuk sentimen kalangan wakil rakyat dengan para pedagang durian.

Menurutnya, pedagang durian di sini sudah viral, bahkan kelasnya sudah regional.

Bukan hanya lokal, bahkan pedagang durian di sini sudah menjadi ikon di Jawa Timur.

"Saya tadi juga diicipi durian di sini, rasanya enak. Tapi saya tetap tidak bahagia, karena diicipi di sini, setelah itu dibawa pulang rasanya jadi tidak enak," ungkapnya.

Ia hanya memohon ke para pedagang durian untuk berkata jujur, kalau tidak, pihaknya akan mengevaluasi.

SIDAK DURIAN - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setiya Wardhana (topi hitam) didampingi politisi PDIP asal Pandaan Pasuruan, Andri Wahyudi (topi merah) saat melakukan sidak di lapak-lapak pedagang durian yang ada di Pasar Wisata Masjid Cheng Hoo Pasuruan, Kamis (30/1/2025). Hal itu dilakukan menindaklanjuti video viral netizen mengaku ditipu saat beli durian di Masjid Cheng Hoo.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setiya Wardhana (topi hitam) didampingi politisi PDIP asal Pandaan Pasuruan, Andri Wahyudi (topi merah), saat melakukan sidak di lapak-lapak pedagang durian yang ada di Pasar Wisata Masjid Cheng Hoo, Kamis (30/1/2025). (Tribun Jatim Network/Galih Lintartika)

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Wisata Masjid Cheng Hoo Pandaan, Guntur meyakini, durian yang diklaim netizen tidak enak bukan dibeli di Cheng Hoo.

"Kami di sini punya inovasi. Beli durian satu buah, tapi tidak matang, maka pembeli bisa mengembalikan dan akan diganti dengan dua sampai tiga buah durian," paparnya.

Hal itu, kata dia, sudah disepakati oleh para pedagang durian.

Ini sebuah komitmen dan perjanjian bersama agar pedagang tidak sembarangan menjual dagangannya.

Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu mengaku, sudah berulang kali melakukan sosialisasi dan edukasi ke para pedagang.

"Ini kan juga untuk kebaikan bersama. Mengangkat perekonomian pedagang agar pasarnya terus laris dan jadi langganan pembeli," ungkapnya.

Dia juga memberi tips kepada para pembeli untuk memakan durian yang dibeli di lokasi atau membawa tempat sendiri untuk mengantisipasi pemalsuan durian.

"Kami juga sering melakukan pembinaan pedagang untuk selalu berkata jujur. Matang katakan matang, enak katakan enak, jangan menipu pembeli," tegasnya.

Diana juga menyebut, terus meminta pedagang untuk tertib, jangan berjualan di area luar Pasar Wisata Masjid Cheng Hoo.

"Ini juga untuk memudahkan pengawasannya. Kalau yang tidak masuk paguyuban, barangnya tidak terjamin. Kalau yang ada di paguyuban pasti terjamin," tutupnya.

Pasar Wisata Masjid Cheng Ho di Kecamatan Pandaan memang dikenal sebagai tempat strategis untuk melepas lelah.

Lebih dari 50 penjual durian menawarkan aneka jenis durian lokal.

Rata-rata harga durian berkualitas baik ditawarkan mulai dari Rp25.000 hingga Rp75.000 per buah.

Dengan paket Rp50.000 berisi tiga buah untuk kebutuhan kolak, serta paket Rp75.000 untuk dua durian.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved