Berita Viral
Adian Napitupulu Singgung Efisiensi Anggaran Demi Program MBG: Kenyang Semua, Sekolahnya Gak Ada
Menurutnya, intruksi Presiden Prabowo Subianto menjaga ketahanan pangan justru bertolak belakang dengan efisiansi anggaran.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Efisiensi anggaran membuat sejumlah pembangunan ditiadakan, hingga berimbas pada hilangnya banyak pekerjaan.
Salah satunya adalah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang dipotong sampai Rp81,38 triliun pada tahun 2025.
Pagu anggaran KemenPU yang awalnya Rp110,95 triliun, kini tersisa Rp29,57 triliun.
Baca juga: Petugas Pintu Air 14 Tahun Mengabdi Kini Di-PHK karena Efisiensi Anggaran: Inikah Balasan ke Kami?
Hal itu disampaikan anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu.
Ia menyebut, 2,5 juta orang akan menganggur akibat efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Adian Napitupulu membeberkan, dengan anggaran saat ini, Kementerian PU tak bisa membangun 9.300 unit sekolah di seluruh Indonesia.
Bahkan dari target 2.034 unit madrasah, kini hanya bisa dibangun 86 unit saja.
"Pekerja konstruksi kita sampai 2 juta-2,5 juta orang bakal nganggur. Banyak lah," kata Adian Napitupulu, dikutip dari tayangan di kanal YouTube CNN Indonesia.
Efisiensi anggaran dialihkan untuk program makan bergizi gratis (MBG) untuk anak sekolah.
Adian Napitupulu berpendapat, program makan bergizi gratis memang baik untuk rakyat.
"Kita kasih makan anak-anak, setuju, baik (niatnya). Gizi mereka harus bagus, protein harus bagus," ujarnya.
Tetapi ketika semua sudah kenyang dan gizinya terpenuhi, lantas mereka semua kekurangan sekolah karena anggaran dipotong.
"Tapi kemudian 10.000 sekolah tidak terbangun. Setelah perut kenyang, ruangan sekolahnya enggak ada," kata Adian Napitupulu.
DPR RI kini menunda pembahasan efisiensi anggaran sampai ada perumusan yang baru.

Melansir TribunnewsBogor.com, Adian berharap akan ada jalan keluar demi bisa menjalankan pembangunan dan makan bergizi gratis beriringan.
Sosok Pasha Ungu Minta Tak Ada Lagi Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sengaja atau Tidak, Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Mardi Dagang Siomay Sambil Was-was di Lokasi Demo Bisa Dapat Rp 500.000, Apes Kalau Rusuh: Saya Lari |
![]() |
---|
Sosok Jerome Polin Ajak Tolak Tawaran Jadi Buzzer Rp150 Juta, Singgung Uang Rakyat dan Gaji Guru |
![]() |
---|
Warga Arak Sepasang Kekasih Jalan 2 Km, Pergoki Wanita Bawa Anaknya di Rumah Pria Lajang Usia 39 |
![]() |
---|
Muncul Slogan ACAB dan Kode 1312 di Media Sosial Pasca Demo 28 Agustus, Apa Maknanya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.