Berita Entertainment
Gaji Kades Kurang untuk Bayar Sekolah Anak? Dodi Romdani Lepas Jabatan, Pilih Kerja di Jepang
Kisah Dodi Romdani lepas jabatan sebagai Kepala Desa Sukamulya. Pilih kerja di Jepang. Bahas tujuan mulia: ingin merehab masjid.
TRIBUNJATIM.COM - Kisah Dodi Romdani lepas jabatan sebagai Kepala Desa (Kades) dan pilih kerja di Jepang, viral di media sosial.
Alasan Dodi Romdani mundur sebagai Kades Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis pun disorot.
Blak-blakan ia kuak perbandingan gaji Kades dan jadi pekerja di Jepang.
Bukan hanya masalah gaji, Dodi Romdani ternyata juga punya tujuan mulia mengenai keputusannya lepas jabatan Kades ini.
Dodi Romdani memilih bekerja di sebuah perusahaan perkapalan di Jepang.
Baca juga: Nasib Artis Kini Jadi Tukang Las Besi, Pamer Helm Biru setelah Kerja 7 Bulan, Istri Bangga: Selamat
"Insya Allah iktikad dan tujuannya baik, saya ingin nambah rezeki, dan saya punya tujuan ingin merehab masjid," kata Dodi saat ditemui di rumahnya di Desa Sukamulya, Jumat (14/2/2025).
Dodi memang bukan orang baru di Jepang.
Sebelumnya, ia pernah bekerja di perusahaan perkapalan di sana dari tahun 2008 hingga 2013.
Saat itu, ia berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli sawah, mobil, dan motor.
Mobil yang dibelinya bahkan kerap digunakan warga untuk kegiatan sosial, seperti mengantar orang sakit atau ibu-ibu ke pengajian.
Baca juga: Jumlah TKI dari Kediri Naik 30 Persen pada Tahun 2024, Gaji Lebih Menjanjikan Jadi Alasan Utama
Baca juga: Kisah Aprilya TKW di Belanda Kantongi Gaji Rp500 Juta, Kuak Perlakuan Sang Majikan, Hidup Terjamin
"Mobil dipergunakan oleh warga sehingga saya dipermudah (jalan) menjadi kepala desa," ujar Dodi.
Namun, seiring waktu, kebutuhan ekonominya semakin bertambah, terutama untuk pendidikan anak-anaknya. Gaji kepala desa di Ciamis yang hanya sekitar Rp 3.000.000 per bulan dirasa tidak cukup.
"Nominal mendapat Rp30 juta itu mudah, itu (gaji) kotor," ujar Dodi membandingkan penghasilannya sebagai pekerja migran di Jepang.
Pada tahun 2023, ia mulai berkomunikasi dengan mantan rekan kerjanya di Jepang.
Kebetulan, mantan bosnya masih membutuhkan pekerja, dan Dodi pun ditawari pekerjaan.

Keinginannya berangkat tahun itu sempat ditolak oleh tokoh masyarakat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
"Karena jabatan (kades) masih ada setahun lagi. Selesaikan dulu," katanya menirukan saran dari para tokoh masyarakat.
Dodi pun menyelesaikan masa jabatannya hingga 2024 sambil tetap menjalin komunikasi dengan temannya di Jepang.
Ketika akhirnya diterima kembali di perusahaan perkapalan, ia segera mengajukan pengunduran diri secara resmi.
Meski kini berada jauh dari kampung halamannya, Dodi tetap memikirkan desanya.
Baginya, keputusan kembali menjadi TKI bukan hanya demi kesejahteraan keluarganya, tetapi juga untuk mewujudkan impian membangun rumah ibadah bagi warga.
Di saat banyak orang mengejar jabatan demi status sosial, Dodi membuktikan bahwa ada hal yang lebih besar dari sekadar pangkat: kesejahteraan keluarga dan kebermanfaatan bagi sesama.
Dodi berangkat ke Jepang pada 17 November 2024 dan bekerja selama 2,5 bulan.
Namun, pada 18 Januari 2025, ia terpaksa pulang ke Ciamis karena kondisi kesehatannya menurun akibat badai salju dan infeksi kulit.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com
Berita Viral lainnya
Mantan Istri Bung Karno Ikuti Pemakaman Hidup, Dewi Soekarno Tidur di Peti Mati, 'Aku Ingin Terbang' |
![]() |
---|
Pantas Tak Jadi Pelawak Lagi? Narji Dikabarkan Punya Tanah 1.000 Hektare: Konglomerat Doang |
![]() |
---|
Dulu Nelangsa Tak Dipanggil 'Pah', Kini Dede Sunandar Akui Kepincut LC dan Pisah Rumah dengan Istri |
![]() |
---|
Tanah Warisan Ayah Jadi Sengketa hingga Mau Dibangun Perumahan, Ashanty Kesal: Aku Kejar |
![]() |
---|
Akui Dirinya Mantan Koruptor, Angelina Sondakh Singgung Azab Korupsi: Kesenangan Sementara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.