Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Bojonegoro Keluhkan Dugaan Pencemaran Limbah, Pertamina EP Sukowati Field Lakukan Peninjauan

Warga di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro  mengeluhkan dugaan pencemaran limbah yang berdampak pada lingkungan dan lahan pertanian

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Misbahul Munir
PENCEMARAN LINGKUNGAN - Warga di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro mengeluhkan dugaan pencemaran limbah yang berdampak pada lingkungan dan lahan pertanian mereka di duga berasal dari aktivitas kerja Pertamina EP Sukowati Field, minggu (16/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Warga di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro  mengeluhkan dugaan pencemaran limbah yang berdampak pada lingkungan dan lahan pertanian mereka.

Limbah tersebut diduga berasal dari aktivitas di lokasi Pertamina EP Sukowati Field. 

Terlihat tumbuhan disekitar lokasi yang tercemar mengering. 

Menurut Muji, salah satu pemilik lahan yang terdampak, limbah telah mengalir ke area sawahnya sejak tiga bulan lalu tanpa ada penanganan.

“Lahan saya yang di samping lokasi dimasuki limbah tersebut,” ungkapnya. 

Baca juga: Dukung Efisiensi, Pemkab Bojonegoro Bakal Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas dan Makan Minum

Tidak hanya mencemari sawah, kata Dia sejumlah tanaman lain seperti pisang juga mati diduga akibat pencemaran ini.

Aliran limbah lanjutnya, berwarna kehitaman seperti cairan solar itu mengalir melalui saluran air hingga mencemari anak sungai Bengawan Solo yang melintasi lima desa, yaitu Desa Ngampel, Sambiroto, Semanding (Kecamatan Kapas), serta Desa Mulyoagung dan Campurejo (Kecamatan Bojonegoro).

Menanggapi laporan warga, Pertamina EP Sukowati Field langsung melakukan pengecekan di lokasi. Hal tersebut disampaikan oleh Manager Sukowati Field, Arif Rahman Hakim saat dikonfirmasi.

Baca juga: Cungkil Art Kediri Ubah Limbah Kayu Jadi Seni Bernilai Tinggi, Bakal Kirim Karya Terbaru ke Texas

Arif memastikan bahwa pihaknya memiliki prosedur penanganan limbah yang ketat dan telah melakukan inspeksi rutin.

“Kami telah melakukan pengecekan ke lokasi dan memastikan tidak ada limbah yang keluar dari area fasilitas,” ujar Arif, pada Minggu (16/2/2025).

Meski demikian, PEP Sukowati tetap melakukan peninjauan lebih lanjut dengan didampingi oleh pemerintah Desa Ngampel.

Baca juga: Teman UMKM Smartfren Dukung Usaha Lokal Surabaya dan Bojonegoro Naik Kelas Melalui Literasi Digital

"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa air sungai memiliki pH netral (pH 7), warna air normal, dan tidak berbau," tambahnya.

Menurut Arif, air sungai yang dilaporkan berwarna hitam oleh warga diduga berasal dari air hujan dan tidak berbahaya. PEP Sukowati Field juga telah berkoordinasi dengan warga dan pemerintah desa untuk memastikan kondisi tetap aman.

Sementara itu, Kepala Desa Ngampel, Purwanto, membenarkan bahwa pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi setelah menerima laporan warga.

Baca juga: Dorong Integrasi Layanan Primer dan Kesehatan, Dinkes Bojonegoro Resmikan Puskesmas Tanjungharjo

 “Pemeriksaan terakhir di utara jembatan OTS menunjukkan air tidak berbau. Memang kalau hujan warnanya agak gelap, tapi kami sudah cek bersama tim dari PEP Sukowati,” singkatnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved