Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

10 Tahun Guru Tamrin Lewati Hutan dan Sungai Demi ke Sekolah, Pasrah Masih Honorer: Sudah Jadi Tugas

Tengah viral di media sosial sosok guru honorer 10 tahun lewati hutan dan sungai demi ngajar. Guru honorer di NTT itu bernama Wildan alias Tamrin.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok @sbmoundation.i
PERJUANGAN GURU HONORER - Tangkapan layar perjuangan guru honorer bernama Tamrin untuk berangkat ke sekolah yang diunggah akun TikTok @sbmoundation.id, dikutip (18/2/2025). Selama 10 tahun ia harus melewati hutan dan menyeberangi sungai di pedalaman NTT demi mengajar. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial sosok guru honorer 10 tahun lewati hutan dan sungai demi ngajar.

Guru honorer di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu bernama Wildan alias Tamrin.

Kisah perjuangan guru Tamrin viral setelah dibagikan akun TikTok @sbmoundation.id, Selasa (18/2/2025).

Dalam video tersebut memperlihatkan perjuangan guru honorer Tamrin saat berangkat ke sekolah.

Bermodalkan motor, Tamrin menuju ke sekolah harus melewati hutan.

Melansir dari TribunJabar, guru Tamrin mengajar di MIS Jihadul Golo Kanca, Desa Compang TEo, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tamrin menceritakan dirinya sudah terbiasa setiap hari ke sekolah melewati hutan dan menyeberangi sungai.

“Setiap pagi pas ke sekolah ya lewat sini, jalan lintas, inilah model jalannya pak,” ucap guru Tamrin sembari tersenyum.

Untuk sampai ke sekolah tempatnya mengajar, guru Tamrin menempuh perjalanan sekira 4 kilomenter dari rumahnya.

Meski begitu, perjalanan 4 km ke sekolah itu penuh perjuangan karena ia harus melewati jalan terjal.

Perekam yang melihat perjuangan guru Tamrin itu pun takjub.

“Masya Allah, perjuangan guru di pedalaman begitu ya,” ucap perekam takjub.

Baca juga: Guru Honorer di Jember Mulai Dirumahkan Imbas UU ASN, Sejumlah Sekolah Gelar Rapat Terbatas

Guru Tamrin menceritakan selama di perjalanan tak jarang ia menemui rintangan.

Selain air sungai, kendaraan yang jadi penunjangnya itu tak jarang mogok di tengah jalan.

Terlebih perjuangan guru Tamrin berkali-kali lipat ketika musim hujan tiba.

Air sungai meluap hingga sulit dilalui dan disebangi motornya.

Tak hanya air sungai, rintangan lainnya selama di perjalanan adalah jalan hutan yang berlumpur.

Selama musim hujan, guru Tamrin sudah terbiasa dan akrab dengan lumpur yang harus dilaluinya.

Meski begitu, sembari tersenyum Tamrin mengaku hal itu bagian dari perjuangannya.

Ia mengaku masih semangat menjalaninya.


“Alhamdulillah masih semangat, sudah jadi tugas ini,” ucap Tamrin.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Berat Badan 5,8 Kg, Diinkubator Seminggu karena Keluarga Tak Mampu, Ibu Guru Honorer

Ternyata perjuangan Tamrin mengajar di pedalaman NTT itu sudah 10 tahun lamanya.

Ia mulai mengajar di MI tersebut sejak 2014 lalu.

Saat ditanya statusnya mengajar, apakah sudah PNS, Tamrin menjawabnya dengan tersenyum.

Pilunya ternyata nasib Wilda mengajar di sekolah itu masih berstatus sebagai guru honorer.

“Belum pak, masih honorer,” ucapnya sembari tersenyum.


Diketahui selain mengajar menjadi guru, ternyata Tamrin juga dikenal sebagai seorang Ustaz.

Kini, video kisah perjuangan guru honorer bernama Tamrin itu menjadi sorotan warganet.

Tak sedikit warganet memuji perjuangan guru honorer tersebut.

Berikut beragam komentar warganet.

PT.Arya Sakila Grub
“Hilang admin gerindra”

Caffe M
“Semngaat juang utk negeri. slm satu profesi”

Ir
“Sebenernya guru yang kaya gini ngk usah tes lagi tapi langsung di angkat jadi PNS.
semangat pak”

Nurul Syabaniah
“Brp pulak gaji mu pak”

j2 prime
“Ini lohh yg wajib dikasi haji minilama 7 jutaan”

neesa
“Guru kayak gini harusnya yg langsung diangkat PPPK, ngajar udah lama
bukan honorer siluman yg tetiba diangkat PPPK,” tulis beragam komentar warganet.

Baca juga: Nasib Guru Honorer Diringkus Polisi Akibat Edarkan Sabu, Aksinya sudah Lama Diincar Petugas

Di sisi lain, efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tidak akan berimbas pemutusan hubungan kerja (PHK) tenaga honorer di lingkungan kementerian dan lembaga.

Dalam Inpres yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto, efisiensi anggaran tidak termasuk pos belanja pegawai dan bantuan sosial.

"Dengan ini disampaikan bahwa tidak ada PHK tenaga honorer di lingkungan kementerian dan lembaga," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers di Komisi III DPR RI, Jumat (14/2/2025), dikutip dari Tribunnews via Bangka Pos.

Bendahara negara memastikan kebijakan efisiensi anggaran di seluruh kementerian ini tidak akan berdampak terhadap pengurangan tenaga honorer.

"Kami memastikan bahwa langkah efisiensi atau dalam hal ini rekonstruksi dari anggaran-anggaran kementerian dan lembaga tidak terdampak terhadap tenaga honorer," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Kekecewaan Guru Honorer Supriyani Tak Lulus PPPK Padahal Dijanjikan Mendikdasmen Abdul Muti: Sedih

Dia akan melakukan penelitian lebih lanjut agar langkah efisiensi ini tidak memengaruhi belanja untuk tenaga honorer.

"Dan tetap menjalankan sesuai arahan presiden yaitu pelayanan publik yang baik," papar Sri Mulyani.

Adapun pemangkasan anggaran kementerian, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

Sementara untuk pagu anggaran Kemenkeu tahun 2025 sebesar Rp 53,193 triliun mengalami efisiensi Rp 8,99 triliun sehingga sisa pagu anggaran menjadi Rp 44,203 triliun.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved