Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Geruduk Markas Ormas, Babeh Betawi Murka Siram Miras ke Wajah Pria Nongkrong: Orang Pada Ngaji

Mereka berdua emosi kepada tiga orang yang tengah berada di dalam pos tersebut.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/kabarjakarta24
BABEH USIR ORMAS - Tangkapan layar unggahan @kabarjakarta24, Selasa (18/2/2025). Aksi babeh Betawi usir ormas di markas jadi sorotan. 

TRIBUNJATIM.COM - Video warga menggeruduk markas ormas dan menemui beberapa orang di dalamnya, viral di media sosial (medsos).

Warga sudah murka dengan kelakuan orang-orang di sebuah pos yang disebut sebagai markas sebuah ormas. 

Dua babeh Betawi pun maju mengusir orang-orang di pos tersebut.

Baca juga: Sepatu Dedi Mulyadi sampai Patah usai Latihan Baris Berbaris Jelang Pelantikan, Dipakai 22 Tahun

Kejadian ini direkam dan videonya beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun @kabarjakarta24, Selasa (18/2/2025).

Dalam narasi yang beredar, disebutkan bahwa peristiwa ini terjadi di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Di video terlihat ada dua warga yang terlihat sudah paruh baya berlogat Betawi memasuki sebuah pos bercat loreng.

Kedua babeh Betawi ini terlihat mengenakan kopiah, bahkan salah satunya mengenakan sarung.

Mereka berdua emosi kepada tiga orang yang tengah berada di dalam pos tersebut.

"Ini apa nih, lu sambil nantangin gua! Apaan sih lu, udah berapa kali, videoin nih!" ucap si babeh Betawi bersarung yang emosi.

Warga yang mengeruduk pos markas salah satu ormas ini pun makin emosi ketika menemukan segelas minuman keras.

"Ini apaan?! Bukan minuman ini," kata babeh bersarung tersebut murka sambil memegang segelas miras.

"Dari kemarin orang pada ngaji, gua lihatin aja lu pada," lanjut dia.

"Aduh-aduh, buat dipakai mabok-mabokan ini," timpal si babeh berjaket coklat yang juga emosi.

Warga yang mengeruduk juga menemukan seseorang yang tidak dikenal di dalam markas ormas tersebut, ternyata bukan warga sekitar.

Aksi warga yang murka dengan kelakuan orang-orang di sebuah pos markas sebuah ormas, viral di media sosial
Aksi warga yang murka dengan kelakuan orang-orang di sebuah pos markas sebuah ormas, viral di media sosial (Instagram/kabarjakarta24)

"Lu bukan orang sini lu, bikin onar di sini," ucap si babeh berjaket coklat, melansir TribunnewsBogor.com.

"Lu nyusahin anak di mari," katanya.

Di tengah emosi yang memuncak, kedua warga ini kemudian mengusir orang-orang yang ada di dalam pos tersebut.

Bahkan babeh yang mengenakan sarung menyiramkan miras di gelas yang dia pegang ke wajah salah satu orang di sana.

"Kurang ajar lu! Keluar! Keluar, keluar!" ucap si babeh bersarung.

Sambil bernada emosi, kedua babeh Betawi ini mengancam akan membakar pos ormas tersebut.

Bahkan warga mengaku tak takut meski hal ini dilaporkan ke pimpinan ormas tersebut.

"Gua bakar nih, apaan dipakai mabok, kemarin pada ngaji, di sini malah pada begini."

"Lu enggak terima nih, gua tungguin, bilang ke komandan lu."

"Malah kagak ngarti, udah dibilangin berkali-kali," sambung dia.

Baca juga: Suporter Bantah Disebut Palak Penonton saat Persija VS Persib, Faizal Justru Imbau Selamatkan Diri

Warga yang emosi ini bahkan sampai membanting gelas kaca ke lantai saat mengusir orang-orang yang berada di dalam pos tersebut.

Aksi warga yang geruduk pos markas ormas ini pun mendapat dukungan dari netizen.

Berikut beberapa komentar mereka:

"Parah banget, ini harus nya kerjaan polisi malah sesepuh yg harus turun tangan. Astaghfirullah polisi oh polisi. Semangat dan sehat selalu wahai para sesepuh yg peduli dan berani"

"menyalah beh...bongkar bubarin aja,,,orang mana⊃2; jadi pada ngumpul di kampung kite beh....ormas cuma bisa bikin kumpul orang mana⊃2;..."

"Mantap kong aji...dua2 nya mantan jawara kaya nya ni"

"Keren akamsi kalo gini bisa damai di kampung nya"

"Menyalahhhhhhhhhh kong"

"Bener beh omelin aja beh"

Hingga kini belum ada penjelasan dari pihak terkait atas kejadian ini.

Baca juga: Bayar Rp7 Juta, Mahasiswa Gagal Study Tour sampai Telantar di Bandara, Ortu Telanjur Gadaikan Motor

Sebelumnya, aksi sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) menggeruduk kantor Satpol PP di Senen, Jakarta Pusat, juga disorot.

Aksi penggerudukan diduga karena permasalahan spanduk milik ormas tersebut yang dicopot anggota Satpol PP.

Video yang menampilkan aksi sejumlah anggota ormas itu pun beredar luas di media sosial X.

Dalam video yang beredar, salah satu anggota ormas tersebut terlihat sedang melakukan panggilan video dengan seseorang.

Namun tidak diketahui secara pasti siapa orang dalam panggilan video tersebut.

Tepat di samping anggota ormas terlihat ada anggota Satpol PP yang sedang menyimak percakapan melalui video call tersebut.

Kemudian anggota Satpol PP tersebut sempat berbicara dengan orang yang ada di panggilan video.

"Siap, saya pastikan kepada anggota agar dipasang sesuai dengan titiknya kembali," ujar anggota Satpol PP tersebut.

Mendengar pernyataan itu, sejumlah anggota ormas yang berada di lokasi langsung berteriak.

"Siap, kita kawal ketum, sampai dipasang kembali," kata anggota ormas kepada seseorang yang berada di video call tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kasatpol PP Jakarta Pusat, TP Purba mengatakan, peristiwa ini terjadi karena ada kesalahan komunikasi.

"Itu hanya kesalahan komunikasi saja," kata Purba kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2025) lalu.

"Dan pas ormas itu datang untuk mengonfirmasi tentang waktu pencopotan banner," imbuhnya.

SATPOL PP DIGERUDUK - Tangkapan layar video ormas minta Satpol PP pasang lagi banner yang sempat dicopot, Kamis (13/2/2025). Satpol PP buka suara atas kejadian ini.
SATPOL PP DIGERUDUK - Tangkapan layar video ormas minta Satpol PP pasang lagi banner yang sempat dicopot, Kamis (13/2/2025). Satpol PP buka suara atas kejadian ini. (X)

Menurut dia, anggota Satpol PP mencopot spanduk ormas tersebut karena sudah melebihi batas waktu yang sudah ditentukan.

"Seharusnya banner dicopot sendiri kan kalau sudah habis masa tayangnya, sesuai dengan surat rekomendasi bagi seluruh ormas ataupun paguyuban," jelas Purba.

Sementara itu, Kasatpol PP Kecamatan Senen, Aris Cahyadi menambahkan, pihaknya tidak mengetahui jika ormas tersebut sudah mengajukan perpanjangan waktu pemasangan spanduk.

"Kami tidak tahu, jikas ormas itu memperpanjang pemasangan banner, sehingga tidak berakhir 7 Februari 2025," ucap Aris.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved