Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Eks Menteri Kelautan Sanggupi Permintaan Bantu Dedi Mulyadi Urusi Jabar, Tegas Tak Mau Dibayar

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bakal menjadi penasihat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Dedi Mulyadi dan Susi Pudjiastuti dalam video yang diunggah di kanal sang Gubernur Jawa Barat, Sabtu (1/2/2025). Sang eks Menteri KKP memberikan respons saat diminta bantu Dedi. 

TRIBUNJATIM.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bakal menjadi penasihat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Hal itu sudah disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Namun ia menuturkan, Susi Pudjiastuti tidak meminta honor.

Baca juga: Kades Tertawakan Nasi Kotak dari Bupati Dapat Teguran Keras, Pemkab Singgung Kontroversi Masa Lalu

Hal ini mengingat adanya larangan pengangkatan staf ahli di tengah efisiensi anggaran.

"Gini, diterima. Tapi Bu Susi minta tidak ada honor," ujar Dedi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

"Dan gini kan, larangan untuk mengangkat tenaga ahli, pakar penasihat, itu kan kalau menimbulkan biaya kalau pendapat saya," imbuhnya.

Ia menuturkan, seluruh penasihat di Provinsi Jawa Barat berstatus relawan alias sukarela.

Dia menyampaikan, Susi Pudjiastuti bakal bekerja setelah surat keputusan (SK) pengangkatan diterbitkan.

Rencananya, SK akan diterbitkan sepulangnya dari retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, tanggal 21-28 Februari 2025.

"Ya minggu depan setelah pulang retret SK-nya saya akan (terbitkan)," kata Dedi.

Ia menyatakan, tugas Susi Pudjiastuti bakal memberikan arahan dalam berbagai aspek.

Di antaranya pembangunan dermaga, penataan wilayah laut, dan memberikan konsep tentang pembangunan lintas daerah dengan sistem transportasi udara.

Pasalnya, Susi Pudjiastuti memiliki maskapai penerbangan, Susi Air.

"Arahannya ya Bu Susi tetap memiliki spirit yang kuat untuk membantu Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar laut-lautnya terjaga dan tidak boleh lagi laut dipagari," tandasnya.

Susi Pudjiastuti saat menghadiri perayaan hari ulang tahun ke-40 Bentara Budaya di Bentara Budaya Jakarta pada Senin (29/9/2022).
Susi Pudjiastuti saat menghadiri perayaan hari ulang tahun ke-40 Bentara Budaya di Bentara Budaya Jakarta pada Senin (29/9/2022). (Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI)

Sebagai informasi, Susi merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan di periode pertama Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Selama menjabat, ia dikenal dengan sejumlah kebijakan kontroversial yang mendapat pujian masyarakat.

Seperti melarang ekspor benih bening lobster dan menenggelamkan kapal-kapal penangkap ikan ilegal.

Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi pun merespons permintaan jadi penasihat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Ia mengungkapkan kesediaannya untuk membantu Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Pantai Batukaras, Kabupaten Pangandaran, pada Minggu (23/2/2025).

"Orang Jawa Barat harus kasih semua apa yang bisa. Tapi tidak official. Saya akan bantu," kata Susi saat ditemui usai peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Pantai Batukaras, Minggu, melansir Kompas.com.

Setelah memberikan pernyataan tersebut, Susi Pudjiastuti melanjutkan agendanya.

Ia ada pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di lobi sebuah hotel di Pantai Batukaras.

Baca juga: Duel Carok Penjual Petai Tewaskan 2 Orang, Dipicu Persaingan Usaha, Mari Ambil Celurit dari Motornya

Sebelumnya, dalam unggahan di akun YouTube-nya, Dedi Mulyadi secara khusus meminta Susi untuk menjadi penasihatnya di bidang kelautan.

Dedi menegaskan keseriusannya dalam membangun sektor kelautan di Jawa Barat.

"Ibu Susi harus bersedia menjadi penasihat saya di bidang kelautan," ujar Dedi.

Menanggapi tawaran tersebut, Susi menekankan pentingnya menjaga laut dari sampah dan praktik penangkapan ikan yang tidak benar.

Dia juga menegaskan dukungannya terhadap upaya Dedi untuk menjaga produktivitas laut demi kesejahteraan nelayan.

"Kalau situ mau menjaga laut supaya laut produktif, nelayan kaya, saya dukung," tegas Susi.

Baca juga: Pengamen Tiba-tiba Serang Sopir Angkot Bikin Penumpang Serangan Jantung, Pelaku Kini Diburu Polisi

Susi Pudjiastuti pun gamblang mengajukan syarat bila Dedi serius menggandengnya membangun laut di Jawa Barat.

"Laut harus dijaga dari sampah, dari alat tangkap yang tidak benar," katanya.

Susi juga meminta Dedi tegas menindak nelayan yang menangkap ikan di laut menggunakan pukat harimau.

"Minimal (laut) di Jawa Barat, kalau itu saya serius memfasilitasi," kata Dedi.

Sampai akhirnya Susi pun bersedia menjadi penasihat Dedi.

"Kalau situ mau menjaga laut supaya lautnya produktif, nelayan kaya, saya dukung," kata Susi.

Hanya saja, Susi tak mau jabatan tersebut diemban secara resmi.

"Siap. Ibunya bersedia enggak jadi penasihat Gubernur resmi, ada keputusannya," kata Dedi.

"Enggak usah official gitu, nanti ribet. Nanti saya makan gaji negara," kata Susi.

"Enggak ribet. Bila perlu enggak usah dikasih anggaran, cuma ibunya namanya membantu," kata Dedi Mulyadi.

Susi Pudjiastuti menilai Dedi Mulyadi sebagai sosok Gubernur yang tegas.

"Tah Gubernur preman bagus. Yang penting preman buat kebenaran," kata Susi.

OGAH KE BANDUNG - Susi Pudjiastuti dan Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah Sabtu (1/2/2025). Ia ungkap alasan tak mau ke Bandung.
Susi Pudjiastuti dan Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah Sabtu (1/2/2025). (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Di kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi juga bertanya ke Susi Pudjiastuti mengenai adanya pencurian benur di laut Pangandaran, Jawa Barat.

"Tadi cerita ada yang masih ngambilin benur ya?" tanya Dedi Mulyadi.

Mendengar pertanyaan itu, Susi Pudjiastuti langsung menjawab lugas.

"Anda datang tadi langsung pada pergi. Enggak terlalu banyak," tuturnya.

Terkait pelaku pencurian, Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa pelakunya kebanyakan pendatang.

"Yang ngambil banyak pendatang. Anak-anak muda. Kalau nelayan sini tidak mungkin," jelasnya.

Susi Pudjiastuti berpesan sekaligus meminta Dedi Mulyadi menjaga kelestarian laut.

"Laut itu harus dijaga dari sampah, dari alat-alat yang tidak benar," bebernya.

Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti menceritakan jika ada nelayan yang putus asa karena sejumlah permasalahan krusial.

"Kemarin saya di Singapura, ada orang Sibolga Chinese. Dia bilang, 'Ibu, saya sekarang bangkrut. Kapal saya mau jual. Ikan sudah tidak ada lagi karena pukat harimau merajalela'," tegasnya.

Bahkan Susi menerjemahkan jika nelayan juga mengetahui praktik kotor yang terjadi di laut.

"Sekarang kami miskin, yang kaya pejabat. Karena orang-orang sogok pejabatnya supaya pukat-pukat lancar. Sogok, ya banyak," papar Susi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved