Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pemicu Dedi Mulyadi Tegas Larang Study Tour di Jabar, Sampai Pecat Kepsek Nekat, Singgung Ekonomi

Sebelumnya, Dedi Mulyadi tegas memecat kepala SMAN 6 Depok gegara nekat mengadakan study tour. 

Editor: Olga Mardianita
Antara Foto/Aditya Pradana Putra
DEMUL LARANG STUDY TOUR - Di hari pertama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Kamis (20/2/2025), Dedi Mulyadi langsung memecat kepala SMAN 6 Depok buntut pelaksanaan study tour. Kenapa Dedi Mulyadi melarang study tour sampai bertindak tegas seperti itu? 

Alhasil, total biaya perjalanan bisa berkisar dari Rp 4,5 juta sampai Rp 5,5 juta per murid. 

Dedi berpendapat, tidak sedikit orangtua murid yang harus berutang demi membayar biaya study tour. Hal tersebut menyebabkan beban ekonomi keluarga bertambah.

"Kegiatan ini sering kali membuat orangtua yang tidak mampu harus berutang ke sana kemari, yang akhirnya semakin memperberat beban hidup mereka. Ini yang kami ingin cegah," kata Dedi, dilansir dari Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Dedi menegaskan bahwa larangan study tour bukan berarti larangan untuk berfoto bersama teman-teman seangkatan.

"Kami membaca berbagai postingan di media sosial, ada yang mengartikan larangan ini secara keliru, seperti larangan berswafoto atau berfoto bersama teman seangkatan. Saya tegaskan, yang kami larang adalah kegiatan study tour, kunjungan ilmiah, atau kunjungan industri yang membebani orang tua siswa secara finansial," bunyi pernyataan Dedi Mulyadi dalam akun Instagram @dedimulyadi71.

Ia menambahkan, kegiatan study tour dan perpisahan tetap bisa dilakukan di lokasi yang dekat, tanpa biaya besar.

Dedi mencontohkan, study tour bisa digelar di sejumlah lokasi di Depok tanpa menyebabkan beban finansial bagi orangtua murid, dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (19/1/2025).

"Sampah di Depok menjadi masalah besar, itu bisa menjadi rangkaian studi, di mana anak-anak jurusan biologi atau IPA bisa menggunakan metodologi bakteri sebagai mengurai sampah dengan menggunakan R4 (reduce, reuse, recycle, replace)," ucap Dedi.

OSIS atau organisasi murid lainnya, lanjut dia, bisa mengadakan acara di sekolah dengan penampilan musik, tair, dan sastra. 

"Siswa bisa mengumpulkan iuran secara wajar di antara mereka sendiri tanpa melibatkan sekolah sebagai institusi yang melakukan pungutan," ucap Dedi, dilansir dari Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi Rela Dicaci Imbas Polemik Study Tour, Soroti Keuangan Ortu Siswa Tak Mampu: Beban

133 kepala SMA/SMK terancam dipecat gegara study tour

Peraturan ini tak dianggap enteng oleh Dedi Mulyadi.

Dia bertekad tegas mencopot kepala sekolah yang berani melakukan study tour.

Hingga saat ini setidaknya ada 111 SMA dan 22 SMK yang "ngotot" melaksanakan study tour ke luar provinsi.

"Kalau pergi piknik ke luar provinsi, sudah jelas melanggar surat edaran yang dibuat Pak Bey (Machmudin), Pj. Gubernur lama."

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved