Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Tina Pemulung Terpaksa Bawa Anak di Gerobak, 3 Hari Kerja Bareng Suami Dapat Rp 150 Ribu

Kisah pemulung bernama Tina viral di media sosial. Tiap hari Tina memulung sambil bawa anaknya yang masih balita.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @aliefsrimaulana
KISAH PEMULUNG VIRAL - Ibu Tina, pemulung yang terpaksa membawa balitanya ke mana pun dia pergi hingga tidur di gerobak. Ia akhirnya dibantu polisi, seperti dalam postingan yang dibagikan akun Instagram @aliefsrimaulana, dikutip Rabu (26/2/2025). Sang suami rupanya juga melakukan pekerjaan serupa. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah pemulung bernama Tina viral di media sosial.

Tiap hari Tina memulung sambil bawa anaknya yang masih balita.

Kisah Tina menjadi sorotan setelah dibantu Bripda Alief, anggota Polda Banten.

Video itu viral dibagikan akun Instagram Bripda Alief @aliefsrimaulana, dikutip pada Rabu (26/2/2025) via TribunJabar.

Mulanya terlihat seorang ibu-ibu pemulung terduduk di pinggir jalan di depan gerobaknya.

Tampak ibu-ibu tersebut istirahat untuk makan nasi kotak.

Namun pemandangan ibu-ibu itu menyita perhatian polisi Bripda Alief.

Hal itu ibu-ibu pemulung itu membawa balita yang tertidur lelap di gerobak

Setelah dihampiri, ibu-ibu pemulung itu bernama Ibu Tina.

Sedangkan balitanya bernama Hana Azahra.

Baca juga: Priyo Anggota TNI Nyambi Jadi Pemulung usai Bisnis Gagal, Dapat Rp 10 Juta Sebulan: Pekerjaan Mulia

Ternyata Ibu Tina terpaksa membawa balitanya yang baru berusia 3 bulan mencari nafkah karena tidak ada yang mengurus di rumah.

Bahkan tak hanya balitanya, Ibu Tina juga membawa anak laki-lakinya ikut membantunya mencari rongsokan.

Rupanya pemandangan Hana balita 3 bulan yang tidur di gerobak itu membuat warganet simpati.

Tak terkecuali juga dirasakan oleh Bripda Alief sehingga berinisiatif membantu Ibu Tina.

Anggota Polda Banten itu membantu Ibu Tina dengan membuka donasi di media sosialnya.

Tak disangka aksi Bripda Alief membuka donasi untuk Ibu Tina itu banjir bantuan dari warganet.

Bahkan kini kisah pilu Ibu Tina disoroti publik hingga diundang di acara Pagi Pagi Ambyar.

Baca juga: Nasib Pilu Pemulung di Jombang Hidup Sebatang Kara, Ditemukan Tewas Mengenaskan di Rumahnya

Dari tayangan Youtube Pagi Pagi Ambyar diunggah pada Selasa (25/2/2025), Ibu Tina menceritakan kisah pilunya.

Tina menceritakan sehari-harinya ia memang bekerja sebagai tukang rongsok.

Setiap hari Tina bekerja mencari nafkah dengan mengumpulkan botol plastik dan barang-barang bekas.

Profesinya menjadi tukang rongsok itu sudah ia jalani selama 7 tahun.

Meski bekerja menjadi tukang rongsok, ternyata Ibu Tina masih memiliki suami.

Ternyata sang suami juga sama-sama bekerja sebagai pemulung.

Karena sama bekerja di jalanan itulah Ibu Tina terpaksa membawa anak balitanya khususnya ke mana pun dia pergi sembari mencari nafkah.

Diketahui Ibu Tina memiliki 4 orang anak.

Namun hanya balitanya yang sering dia bawa karena tidak ada yang menjaganya di rumah.

Sedangkan 3 anaknya yang lain bersekolah.

Meski anak pertamanya berusia 17 tahun, Ibu Tina tidak ingin merepotkan anaknya itu karena sibuk sekolah.

“Di rumah gak ada yang jaga, karena kakaknya sekolah, dan dia menyusu ASI,” ujar Ibu Tina, dikutip dari tayangan Youtube Trans TV Official, Rabu (26/2/2025).

Selain itu, di rumahnya tak ada yang kerabat karena Ibu Tina perantauan dari Lampung dan tinggal di Serang, Banten.

Kemudian Ibu Tina menceritakan alasannya bekerja memulung karena tidak ada pilihan pekerjaan lain.

Kalau pun berdagang, Ibu Tinja mengaku tidak memiliki modal.

Oleh karena itu bekerja memulung menjadi cara satu-satunya untuk bertahan hidup dan mendapat penghasilan.


“Jalan satu-satunya yang tanpa modal kita ngambil barang bekas,” ujar Ibu Tina.

Baca juga: Nasib Pemulung Ahmad Nyambi Jualan Agar-agar Obati Istri Sakit Kanker, Kini Dapat Hadiah Umrah

Dari penghasilannya memulung, Ibu Tina dan suami hanya bisa mendapatkan hasilnya setelah 3 hari.

Setelah 3 hari mengumpulkan barang bekas, mereka timbang dan jual ke pengepul.

Dalam 3 hari tersebut terkadang Ibu Tina dan suami mendapatkan penghasilan Rp 150 ribu.

Jumlah penghasilannya itu pun tergantung berapa banyak dan berat kiloan barang bekas yang mereka kumpulkan ke pengepul.

Biasanya Ibu Tina berangkat bekerja mulai dari pagi hari sekira pukul 5 pagi hingga pukul 6 petang.

Ibu Tina tak memungkiri perasaan sedih terpaksa harus membawa balitanya ikut memulung.

Ia pun tak ingin balitanya itu kepanasan hingga terpapar polusi.

Namun, apa daya kondisi keluarganya tak memungkinkan memberikan penghidupan yang layak bagi balitanya itu.

“Sebenarnya sedih ya pak, cuma keadaan kita tidak mendukung, ya apa boleh buat,” ujarnya.

Meski begitu, Ibu Tina tak lupa bersyukur dan menerapkannya sebagai prinsip hidup.

Ia merasa hidupnya sebagai tukang rongsok dan pemulung patut dia syukuri karena masih banyak orang yang lebih susah darinya.

Baca juga: Awal Ngajar Dibayar Rp2000 Sehari, Guru Alvi Viral Nyambi Pemulung Semringah Ada Kenaikan Gaji Guru

Sementara itu di Thailand, kisah pemulung jual emas setelah kumpulkan bertahun-tahun dari TPS atau Tempat Pembuangan Sampah juga viral.

Emas yang dijual pemulung itu beratnya 2-3 kilogram.

Mengutip dari The Thaiger via Kompas.com, Jumat (21/2/2205), pemulung wanita tersebut kemudian menjualnya ke toko emas di Provinsi Saraburi.

Pemilik toko emas, Namo, membagikan video di Facebook mengenai penjualan emas wanita itu ke tokonya pada Senin (17/2/2025), dengan keterangan, "Dia meminta saya memeriksa perhiasan emas yang ia dan saudaranya kumpulkan dari tumpukan sampah."

Dalam video tersebut, terdapat lebih dari 30 perhiasan emas dengan berat sekitar 2-3 kilogram, yang ditempatkan di dua nampan hitam.

Wanita itu ingin memastikan keaslian perhiasan emas tersebut dan harga jualnya.

Namo pun segera meneliti keaslian perhiasan tersebut dan memisahkan emas palsu dari yang asli menggunakan keahliannya.

Dari semua perhiasan itu, hanya 20 yang diperkirakan asli.

Namun, setelah diuji dengan perangkat X-ray, hanya lima yang benar-benar terkonfirmasi sebagai emas asli.

Namo kemudian menimbang berat perhiasan emas yang asli untuk mengetahui totalnya.

Saat ditanya berapa harga yang diharapkan, wanita itu menjawab sekitar 1.000-2.000 baht (Rp 485.000 sampai Rp 971.000).

Namun, ia terkejut ketika menerima 19.595 baht (Rp 9,5 juta).

Banyak dari warganet yang mengucapkan selamat, sementara yang lain menuduh Namo mengarang cerita untuk mempromosikan tokonya. 

Namo pun menegaskan bahwa kejadian itu nyata dan ia sendiri juga terkejut dengan jumlah emas yang ditemukan.

Baca juga: Pemulung Dapat Rp 9,5 Juta Hasil Jual Emas, Kumpulkan dari TPS Bertahun-tahun, Pemilik Toko: Nyata

Mendukung pernyataan Namo, beberapa warganet lainnya berbagi pengalaman serupa, menceritakan bagaimana mereka kehilangan perhiasan emas mereka, lalu mengira bahwa benda berharga itu mungkin berakhir di TPS.

Salah seorang wanita mengatakan, ia pernah secara tidak sengaja membuang cincin emasnya yang terbungkus tisu, tetapi tidak pernah berusaha mencarinya.

Insiden serupa terjadi pada Oktober tahun lalu, ketika seorang wanita meminta bantuan petugas pemerintah dan pemulung lokal untuk mencari cincin berlian senilai 400.000 baht (Rp 194 juta) di TPS seluas 28 hektar.  

Wanita itu tanpa sengaja membuang cincinnya saat mencuci tangan.

Beruntung, setelah mencari selama 30 jam, ia berhasil menemukannya kembali.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved