Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

Tengah viral di media sosial video warga angkut peti jenazah bayi pakai sepeda motor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dokumen Jonhy
JALAN RUSAK PARAH - Jenazah bayi perempuan asal Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diangkut pakai sepeda motor karena kondisi jalan menuju rumah duka rusak parah dan tak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Keluarga tak mampu sewa ambulans Rp 1,6 juta. 

Namun, mobil pikap hanya mampu mengantar hingga separuh perjalanan, karena kondisi jalan rusak berat, penuh bebatuan, serta berlumpur dan hanya bisa dilewati mobil dobel gardan.

Jenazah yang telah dimasukkan dalam peti lalu dibungkus dengan plastik dan diangkut menggunakan sepeda motor menuju rumah duka di RT 11, RW 005, Dusun 4, Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, yang berjarak sekitar 15 kilometer.

Baca juga: Kades Minta Maaf Warga Terjang Banjir Parah untuk Makamkan Jenazah: Desa Kami Tidak Baik-baik Saja

Sementara itu, video warga terjang banjir untuk makamkan jenazah juga viral di media sosial.

Peristiwa ini terjadi di Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2025).

Di mana itu merupakan wilayah terparah akibat banjir kali Surabaya.

Empat dusun di Desa Driyorejo ini terdampak banjir.

Kepala Desa Driyorejo, Choirul Machmud pun minta maaf.

Ia angkat bicara soal video pemakaman di tengah banjir parah tersebut.

Dia menyampaikan bahwa kondisi desanya paling parah terdampak banjir se-kecamatan Driyorejo. 

Berdasarkan Berdasarkan data dari BPBD Gresik terbaru, di Desa Driyorejo, jumlah rumah tergenang : 1.450 rumah. Jalan Lingkungan tergenang sepanjang 4.000 meter, Jalan Raya Driyorejo tergenang pada 2 titik, sepanjang total 200 meter tinggi genangan 15 - 20 sentimeter. Warga mendirikan Dapur Umum Mandiri. Sebanyak 88 warga mengungsi di Masjid Al Muttaqin.

"Pemakaman kemarin sempat viral, keadaan desa kami tidak baik-baik saja, posisinya banjir paling parah se kecamatan Driyorejo. Warga kami ada yang meninggal posisinya makam di sini banjir, kita sudah berupaya semaksimal mungkin, perlu diketahui mohon maaf sampai saat ini desa kami sedang tidak baik-baik saja, desa kami paling parah (banjir) dibandingkan desa lain," paparnya.

Semua dusun yang ada di Desa Driyorejo, kata Machmud, dalam kondisi terdampak banjir. Total warga di pengungsian kurang lebih 88 orang.

50 diantaranya merupakan lansia. Pos pengungsian di Desa Driyorejo ada empat titik.

Di Dusun Driyorejo dipusatkan masjid Al-Muttaqin.

Lalu di Dusun Karanglo dipusatkan di SDN Driyorejo, Dusun Lopang di sebuah TPQ, dan di Dusun Semambung di balai Dusun.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved