Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Demi Kesejahteraan Karyawati Pabrik, Dedi Mulyadi Usul Pemda untuk Anggarkan Bantuan Pakaian Dalam

Dedi Mulyadi kembali menyoroti kesejahteraan karyawati pabrik, anggaran khusus untuk bantuan pakaian dalam berkualitas bagi para pekerja perempuan.

Instagram.com/@dedimulyadi71
USULAN DEMUL - Dedi Mulyadi meminta pemerintah daerah mengalokasikan anggaran khusus untuk bantuan pakaian dalam berkualitas bagi para pekerja perempuan. 

TRIBUNJATIM.COM - Usulan terbaru dari Dedi Mulyadi ke Pemda yakni soal anggaran bantuan pakaian dalam untuk pekerja perempuan.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menyoroti kesejahteraan karyawati pabrik. Ia menilai bahwa perempuan yang bekerja di pabrik menghadapi berbagai tantangan berat, mulai dari kondisi ekonomi, kurang tidur, hingga asupan gizi yang minim.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah mengalokasikan anggaran khusus untuk bantuan pakaian dalam berkualitas bagi para pekerja perempuan.

"Perempuan yang bekerja di sana (pabrik) meninggalkan anak, suami, pulang ke rumah kurang tidur, makan di tempat kerja, maaf hanya cilok, seblak, bakso. Nanti umur 30-40 tahun kena PHK, atau disuruh mengundurkan diri," kata Dedi dalam unggahan di akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, yang dikonfirmasi ulang oleh Kompas.com ( TribunJatim.com Network ), Selasa (4/3/2025).

Baca juga: Nasib Kades Wiwin Komalasari Usai Ditegur Ngartis Dedi Mulyadi, Kini Kerap Posting Kegiatan Sosial

Selain faktor ekonomi dan kelelahan, Dedi juga menyoroti masalah kebersihan dan kesehatan karyawati yang harus mengenakan pakaian dalam yang sama sejak pagi hingga sore.

Menurutnya, hal ini meningkatkan risiko penyakit bagi perempuan yang bekerja di pabrik.

"Untuk itu, Bu Wabup (Garut) anggarkan bantuan CD BH berkualitas untuk karyawan pabrik, karena perempuan paling sensitif untuk kesehatannya adalah baju dalam," ujar Dedi.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah daerah memperhatikan kadar gizi dan protein bagi para karyawati, guna memastikan kesehatan mereka tetap terjaga di tengah tuntutan pekerjaan yang berat.

Tak hanya soal kesehatan, Dedi juga mengusulkan agar pemerintah daerah membangun Taman Kanak-Kanak (TK) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di sekitar pabrik. Dengan adanya fasilitas ini, anak-anak karyawati dapat bersekolah di tempat yang dekat dengan tempat kerja ibu mereka.

"Siapin guru TK. Karyawan ke kantor bawa anak, saat dia kerja, anak dititip ke TK PAUD. Gurunya digaji pemda. Pemda suport gizi ke mereka (anak-anak karyawati), bagikan susu dan lainnya," jelas Dedi.

Ia menekankan bahwa keberadaan fasilitas pendidikan ini akan membantu menjaga hubungan erat antara ibu dan anak, meskipun sang ibu bekerja di pabrik.

"Industrialisasi tidak boleh memisahkan hubungan ibu dan anak," tegasnya.

USULAN DEMUL - Dedi Mulyadi meminta pemerintah daerah mengalokasikan anggaran khusus untuk bantuan pakaian dalam berkualitas bagi para pekerja perempuan.
USULAN DEMUL - Dedi Mulyadi meminta pemerintah daerah mengalokasikan anggaran khusus untuk bantuan pakaian dalam berkualitas bagi para pekerja perempuan. (Instagram.com/@dedimulyadi71)

Baca juga: Mantan Menteri Haru Lihat Sariban Tak Dapat Gaji 40 Tahun, Minta Gubernur Dedi Mulyadi Apresiasi

Dedi juga mengungkapkan hasil risetnya yang menunjukkan bahwa anak-anak yang ibunya bekerja di pabrik dan diasuh oleh nenek atau kerabat lain cenderung kurang mendapatkan perhatian pendidikan yang cukup. Hal ini berakibat pada ketidakstabilan emosi anak.

"Apa yang terjadi? Dia merasa ibunya yang di pabrik, ingin motor, ingin jalan-jalan, baju ingin bagus. Ibunya mengalami penderitaan yang berat," kata Dedi.

Selain itu, ia juga menyinggung masalah sosial lain yang sering dihadapi karyawati pabrik, seperti suami yang berselingkuh saat istrinya bekerja.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved