Mak Minah Kaget Pulang Tarawih Banjir Sedada, Nangis Isi Rumahnya Habis, Dedi Mulyadi Minta Maaf
Mak Minah tidak menyangka, hujan yang datang siang hari itu menimbulkan bencana banjir bandang.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
"Banjir yang meluapnya luar biasa, termasuk di Sungai Cijayanti," imbuh Dedi.
Dedi kemudian bicara terkait fenomena bencana alam di kawasan Puncak Bogor yang terbilang sudah menjadi langganan.
Ia pun menyinggung soal perubahan yang terjadi di kawasan Puncak.
"Kita memahami kalau penelitiannya belum dilakukan. Tetapi dari sisi aspek naluri yang saya miliki, ini salah satu faktor penyebabnya adalah berubahnya kawasan Puncak," tuturnya.
"Dari kawasan kebun teh dan kawasan hutan menjadi kawasan tempat rekreasi dan bangunan-bangunan vila yang bertebaran sangat luar biasa," ungkap Dedi Mulyadi.
Baca juga: Guru Nangis Jatuh ke Kubangan Gegara Jalan Rusak, Menjerit Kesal Minta Prabowo Perbaiki: Ini Kenapa!
Maka dari itu, kata Dedi, diperlukan adanya keberanian yang kuat dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Ia ingin bersama-sama mengembalikan kawasan Puncak menjadi area hutan.
Dedi juga meminta maaf karena ada salah satu objek wisata di kawasan Puncak Bogor yang ternyata BUMD yang bekerja sama dengan PTPN.
"Itu menggunakan areal tanah yang berada di Puncak dan tentunya pasti ini memiliki pengaruh terhadap kualitas curah hujan yang berdampak pada aliran air yang cukup deras bagi masyarakat," papar Dedi.
Oleh karena itu, Dedi berjanji akan melakukan evaluasi guna pembenahan wilayah Puncak.
Dedi mengaku, tidak akan segan-segan untuk mengevaluasi keberadaan areal wisata tersebut yang dikelola oleh BUMD Provinsi Jawa Barat.
"Kalau diperlukan, mengembalikan kembali areal tersebut menjadi kebun teh atau hutan."
"Mengelola alam tidak boleh ugal-ugalan, harus selaras dengan fitrah alam itu sendiri," tegas Dedi Mulyadi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Puncak Bogor
Desa Tugu Selatan
Kecamatan Cisarua
Mak Minah
Kampung Pensiunan
Dedi Mulyadi
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Karyawan Toko Tak Sadar Rp 5 Juta Lenyap setelah Dimintai Sumbangan Agustusan |
![]() |
---|
Pantas Sukmawati Tak Mau Terima Brpida Farhan Lagi? Ditinggal saat Akad Nikah: Akhirnya Seperti Ini |
![]() |
---|
Buntut Viral Video Wisatawan, Satpol PP Sidak Pedagang Telaga Sarangan dan Tertibkan Harga |
![]() |
---|
Diprotes Warga, Tarif PBB-P2 di Jombang Disederhanakan |
![]() |
---|
Warga Ngamuk Anggota DPRD Pelaku KDRT Tak Dipenjara: Jangan Lindungi Pejabat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.